Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Pasar saham Wall Street anjlok cukup dalam pasca kebijakan Bank Sentral Eropa. Banyak investor berharap ada stimulus tambahan dari European Central Bank (ECB).
Indeks S&P 500 mengalami koreksi terdalamnya sejak akhir September. ECB memangkas bunga deposito lebih jauh membuatnya semakin kecil.
Bank sentral Eropa juga memperpanjang program stimulus hingga enam bulan ke depan. Langkah ini sudah diprediksi, tapi investor ingin ada tambahan stimulus untuk pemulihan ekonomi Uni Eropa.
"Faktor terbesar yang mempengaruhi pasar adalah (Gubernur ECB, Mario) Draghi pagi tadi, ternyata tidak bisa memuaskan pasar," Peter Tuz, president direktur Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, seperti dikutip Reuters, Jumat (4/12/2015).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones anjlok 252,01 poin (1,42%) ke level 17.477,67, Indeks S&P 500 jatuh 29,89 poin (1,44%) ke level 2.049,62 dan Indeks Komposit Nasdaq terjun 85,70 poin (1,67%) ke level 5.037,53.
Indeks S&P 500 mengalami koreksi terdalamnya sejak akhir September. ECB memangkas bunga deposito lebih jauh membuatnya semakin kecil.
Bank sentral Eropa juga memperpanjang program stimulus hingga enam bulan ke depan. Langkah ini sudah diprediksi, tapi investor ingin ada tambahan stimulus untuk pemulihan ekonomi Uni Eropa.
"Faktor terbesar yang mempengaruhi pasar adalah (Gubernur ECB, Mario) Draghi pagi tadi, ternyata tidak bisa memuaskan pasar," Peter Tuz, president direktur Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, seperti dikutip Reuters, Jumat (4/12/2015).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones anjlok 252,01 poin (1,42%) ke level 17.477,67, Indeks S&P 500 jatuh 29,89 poin (1,44%) ke level 2.049,62 dan Indeks Komposit Nasdaq terjun 85,70 poin (1,67%) ke level 5.037,53.
Sumber: http://finance.detik.com/
