AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label arab cs. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label arab cs. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Februari 2016

Kesepakatan Arab Cs Tak Kuat, Harga Minyak Jatuh Hampir 4%

Kesepakatan Arab Cs Tak Kuat, Harga Minyak Jatuh Hampir 4%
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Pergerakan naik-turun harga minyak sangat tinggi. Setelah sempat naik hingga 6%, kembali turun hampir 4%. Semalam di pasar New York, Amerika Serikat (AS), harga minyak turun 4%.

Kesepakatan Menteri Perminyakan 4 negara produsen minyak raksasa dunia, yaitu Arab Saudi, Rusia, Qatar, dan Venezuela, dinilai kurang kuat. Keempat menteri ini berencana menahan produksi di tingkat yang sama seperti Januari 2016. Sementara pelaku pasar mengharapkan adanya pemangkasan produksi sehingga harga bisa naik lagi.

Minyak sempat naik 6% kemarin menyambut pertemuan 4 menteri ini, namun setelahnya harga minyak kembali turun. Apalagi ini merupakan pertama kalinya, negara OPEC dan non OPEC diwakili Rusia, membuat kesepakatan dalam 15 tahun terakhir.

Mohammad bin Saleh al-Sada, Menteri Energi Watar mengatakan, langkah ini dilakukan untuk menstabilkan harga minyak, di tengah pasokan yang melimpah. Namun ternyata kesepakatan ini belum cukup mengangkat harga minyak.

Dilansir dari Reuters, Rabu (17/2/29016), semalam harga minyak Brent turun US$ 1,21/barel ke US$ 32,18/barel. Setelah sebelumnya sempat naik hingga US$ 35,55/barel. Sementara harga minyak produksi AS turun 40 sen ke US$ 29,04/barel, setelah sebelumnya sempat naik ke US$ 31,53/barel.

Harga minyak telah jatuh 70% dalam 20 bulan terakhir, karena produksi dunia yang melimpah.

Untuk pagi ini di pasar Asia, harga kontrak berjangka minyak produksi AS naik tupis 24 sen ke US$ 29,28/barel.

Ben Le Brun, seorang analis pasar minyak mengatakan, kenaikan harga minyak kemarin karena rumor dari pertemuan 4 menteri negara produsen minyak. Namun setelah hasilnya tidak memuaskan, aksi jual kembali terjadi.

"Beli karena rumor, jual karena fakta yang ada. Pelaku pasar mengaharapkan adanya pemangkasan produksi minyak," kata Le Brun.


Sumber: http://finance.detik.com/