Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Snap, induk perusahaan aplikasi Snapchat yang belakangan ngetren, telah mendaftarkan dokumen publik untuk melakukan initial public offering atau IPO. Penjualan saham perdana Snapchat ini dikatakan akan menjadi IPO teknologi terbesar sejak IPO Facebook.
Dikutip detikINET dari USA Today, Snap mencari dana segar dari IPO itu sebesar USD 3 miliar atau di kisaran USD 40 triliun di bursa saham New York Stock Exchange dengan simbol SNAP.
Dalam dokumennya itu, Snap menyatakan ada 158 juta penggunanya yang aktif. Lalu, sekitar 2,5 miliar foto dibuat dan dibagikan tiap hari. Namun meskipun pertumbuhan sangat masif, Snap memang masih merugi.
Pada tahun 2016, Snap membukukan kerugian total USD 514,6 juta, lebih tinggi dari jumlah USD 373 juta di tahun sebelumnya. Pendapatannya, yang kebanyakan dari iklan, 'hanya' USD 400 juta.
Tapi mereka punya amunisi pengguna yang muda dan loyal. User yang berusia 25 tahun atau lebih rata-rata mengunjungi Snapchat sekitar 12 kali dalam sehari. Sedangkan yang lebih muda mengunjungi 20 kali sehari selama sekitar setengah jam.
Dalam IPO ini, Snap memposisikan dirinya sebagai perusahaan kamera. "Kami percaya reinventing kamera adalah kesempatan terbesar kami untuk meningkatkan cara orang berkomunikasi," sebut Snap.
"Produk kami mendorong orang mengekspresikan diri mereka, menikmati momen, mempelajari dunia dan have fun bersama-sama," tambah mereka.
IPO ini diprediksi sukses. Snap dianggap perusahaan yang secara fundamental mengubah cara pengguna milenial menggunakan foto dan video di ponselnya. "Investor akan membanjiri IPO ini," demikian prediksi Sara Terheggen dari Morrison dan Foerster.