Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Serangkaian aksi kekerasan bersenjata melanda sejumlah wilayah Chicago saat peringatan kemerdekaan Amerika Serikat, akhir pekan lalu. Sedikitnya 7 orang tewas dalam 33 insiden penembakan yang terjadi di kota tersebut.
Dilaporkan media AS seperti dilansir AFP, Senin (6/7/2015), di antara korban tewas terdapat seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun yang tewas tertembak usai pulang dari peringatan kemerdekaan AS atau yang biasa disebut Fourth of July.
Tidak disebut secara detail lokasi dan waktu terjadinya kekerasan bersenjata di wilayah Chicago sepanjang akhir pekan. Namun seorang pejabat kepolisian setempat, Veejay Zala menuturkan bahwa aksi penembakan marak terjadi dalam rentang waktu mulai Jumat (3/7) hingga Minggu (5/7) sore.
Motif penembakan bisa jadi berbeda dalam beberapa insiden. Namun cuaca yang hangat dan fakta bahwa akhir pekan kemarin merupakan libur panjang, disinyalir menjadi salah satu faktor pemicu maraknya kekerasan bersenjata di Chicago.
Media setempat, The Chicago Tribune melaporkan beberapa aksi penembakan bahkan terjadi hanya dalam waktu 8 jam hingga Minggu (5/7) dini hari. Remaja laki-laki berusia 16 tahun dan remaja perempuan berusia 15 tahun menjadi salah satu korban tewas dalam penembakan tersebut.
Publik AS masih berusaha pulih dari aksi penembakan brutal di sebuah gereja kulit hitam di Charleston, South Carolina beberapa minggu lalu. Sedikitnya 9 orang termasuk pemimpin gereja tersebut tewas dalam penembakan yang dilakukan seorang pemuda kulit putih yang rasis.
Sumber: http://news.detik.com/