AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label India. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label India. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Februari 2017

Setelah Indonesia, BlackBerry Kini Bikin Ponsel di India | Rifan Financindo


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - BlackBerry terus mengepakkan saya bisnis ponselnya di pasar global. Usai menjalin menjalin kerjasama dengan TiPhone untuk memproduksi ponselnya, sekarang BlackBerry bermitra dengan Optiemus guna menciptakan BlackBerry versi India.

BlackBerry yang tengah bertransformasi dengan menyasar bisnis software dan keamanan, tak sepenuhnya meninggalkan usahanya untuk tetap berjuangan di pasar smartphone global.

Sebab, BlackBerry baru saja menandatangani perjanjian dengan Optiemus Infracom untuk pembuatan handset BlackBerry wajah Android untuk pasar India, Sri Lanka, Nepal, dan Bangladesh.

"Dengan kesepakatan regional terbaru ini, BlackBerry kini mencapai cakupan global penuh untuk lisensi di semua pasar untuk memproduksi perangkat merek BlackBerry," ujar BlackBerry berdasarkan pernyataannya yang detikINET kutip dari NDTV, Selasa, (7/2/2017)

Lebih lanjut, produsen ponsel asal Kanada itu, Optiemus Infracom akan memegang lisensi perangkat lunak, layanan keamanan suite, serta aset merek.

"Disediakan perusahaan ini memberikan strategi lisensi dan mempercepat transisi untuk menjadi perangkat lunak dan layanan keamanan perusahaan terkemuka," tambah BlackBerry.

Pada kerjasama ini, Optiemus Infracom akan berperan sebagai perancang, memproduksi, menjual, mempromosikan, dan memberikan dukungan pelanggan untuk perangkat mobile merek BlackBerry.

Di sisi lain, BlackBerry akan terus mengontrol dan mengembangkan terus solusi keamanan dan perangkat lunak BlackBerry, termasuk untuk pembaruan keamanan ponsel Android.

"India merupakan pasar yang sangat penting bagi BlackBerry. Jadi, kami senang kemitraan linsensi terbaru kami akan memperluas pengalaman software BlackBerry untuk lebih banyak pelanggan dan mendukung program pemerintah 'make in India'," tutur BlackBerry Senior Vice President, General Manager, Mobility Solutions, Alex Thurber. 


Selasa, 31 Januari 2017

India Sambut Gembira Keluarnya AS dari TPP | PT Rifan Financindo


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Ketika Presiden Amerika Trump meninggalkan persetujuan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), ada perasaan lega di India, di mana sektor-sektor ekonomi seperti pakaian dan farmasi tadinya bersiap-siap untuk menderita pukulan keras.

Perjanjian ambisius antara 12 negara Asia-Pasifik untuk meningkatkan perdagangan itu telah menjadi kekhawatiran besar bagi Sudhir Dhingra, Direktur Orient Craft yang berbasis di New Delhi, salah satu eksportir pakaian terbesar di India.

Alasannya, hal tersebut akan membuat ekspor India kurang dapat bersaing karena TPP hendak memotong bea impor yang memberi negara-negara anggota seperti Vietnam dan Malaysia akses istimewa ke pasar Amerika Serikat dan Jepang.

Dhingra menyebut pembatalan TPP oleh Amerika adalah kabar yang sangat baik.

Å“Saya sendiri sangat prihatin akan perdagangan, katanya menjelaskan. Å“Sebagaimana adanya, bagian-bagian kawasan tersebut lebih produktif, lebih efisien. Dan lagipula, kalau saingan kita memperoleh keringanan bebas bea, sudah jelas semua barang akan datang ke pasar-pasar kawasan ini.

Sektor tekstil dan pakaian India mempekerjakan jutaan orang dan kira-kira 20 persen ekspor pakaian ke Amerika Serikat.

Industri pakaian jadi bukan satu-satunya yang terancam oleh TPP. Menteri Perniagaan India, Nirmala Sitharaman telah mengatakan bahwa perjanjian itu akan memukul berbagai sektor seperti barang-barang kulit, plastik, bahan kimia dan tekstil.



Selasa, 31 Mei 2016

India Jadi Rebutan Raksasa Teknologi

India Jadi Rebutan Raksasa Teknologi
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Tak lama setelah kunjungan CEO Apple Tim Cook ke India, CEO Microsoft Satya Nadella melakukan langkah yang sama. Kunjungan ini menandai betapa penting India bagi perusahaan teknologi multinasional.

Apple terbilang baru mengarahkan fokusnya pada India. Perusahaan pembesut iPhone ini berupaya mencari pasar baru, setelah China pendapatannya di China menurun 11%. India menjadi daya tarik tersendiri, dengan angka penjualan iPhone tumbuh 56% dari tahun ke tahun dalam kuartal baru-baru ini.

Berbeda dengan Microsoft, raksasa software ini boleh dibilang adalah pemain lama di pasar India. Apalagi sejak kepemimpinan Satya Nadella yang berdarah India, Microsoft punya kedekatan khusus dengan Negeri Taj Mahal tersebut.

September tahun lalu, Microsoft mengumumkan ketersediaan layanan Microsoft Azure dari wilayah data center lokal di India, disusul selanjutnya Office 365 dan layanan CRM Online.

Berdasarkan data Gartner, pasar layanan cloud di India diproyeksikan tumbuh 30,4% pada 2016 menjadi USD 1,26 miliar. Dengan layanan cloud dari data center lokal yang ditawarkan Microsoft, industri seperti bank, layanan finansial, pemerintahan dan lembaga milik pemerintah bisa menyimpan data mereka di server di yang lokasinya berada di negeri sendiri.

Selain mengadakan sejumlah pertemuan penting, kunjungan sehari Nadella ke India, dimanfaatkan dengan bertemu customer, startup dan para developer.

Sumber lain melansir, Microsoft sedang melobi India untuk menyediakan konektivitas ke area terpencil melalui spektrum TV yang tidak terpakai. Langkah ini akan ditentang para penyedia layanan internet mobile yang menginginkan spektrum tersebut dilelang.

Selain operasional penjualan dan pemasaran, Microsoft juga gencar melakukan pengembangan produk global dan riset di India.


Sumber: http://inet.detik.com/

Rabu, 03 Desember 2014

Mulai Menggeliat, Harga Emas Dunia ke Titik Tertinggi Dalam Dua Bulan


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Memasuki awal Desember harga emas dunia menyentuh level US$ 1.200 per troy ons. Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi bisa memberi dorongan.
Pada perdagangan awal Desember, harga emas dunia menyentuh titik tertingginya sejak Oktober setelah bergerak stagnan dalam beberapa perdagangan terakhir.
Harga emas sempat jatuh sampai ke titik terendahnya di kisaran US$ 1.141 per troy ons membuatnya jadi sasaran aksi beli investor.
Sentimen positif juga datang dari India. Pemerintah India telah memberlakukan pelonggaran untuk impor emas. Di India, sebelumnya jika ingin mengimpor harus mengekspor 20% dari yang sudah diimpor sebelumnya.
"Mereka tidak menghapus tariff-nya, tapi ini adalah negara pembeli emas terbesar kedua di dunia, jadi yang mereka lakukan ini sangat penting," kata Jim Steel, analis komoditas dari HSBC, seperti dikutip CNBC, Rabu (3/12/2014).
Ia memprediksi harga emas masih akan naik terutama berkat aksi beli investor di negara-negara berkembang. Jadi kapan saat yang tepat buat beli emas?


SUmber : http://finance.detik.com/