AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label indeks Dow Jones. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label indeks Dow Jones. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 April 2016

Wall Street Positif, Dow Jones Tembus 18.000

Wall Street Positif, Dow Jones Tembus 18.000
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup positif pada perdagangan Senin. Indeks Dow Jones naik ke tingkat tertingginya dalam 9 bulan.

Harga minyak yang naik ikut mendorong kenaikan bursa. Saham Chevron naik 1,51% karena kenaikan harga minyak, setelah sehari sebelumya jatuh akibat gagalnya kesepakatan penahanan produksi oleh sejumlah negara produsen minyak besar dunia.

Kenaikan harga minyak dan munculnya tanda perekonomian AS membaik secara perlahan, membantu kenaikan bursa saham.

"Ini membuktikan bahwa The Fed tidak hanya berteriak soal ancaman suku bunga tinggi," kata Analis, Jake Dollarhide, dilansir dari Reuters, Selasa (19/4/2016).

Indeks Dow Jones naik 0,6% ke 18.004,16. Ini pertama kalinya sejak 21 Juli 2015, Dow Jones menembus tingkat 18.000. Indeks S&P 500 naik 0,65% ke 2.094,34. Indeks Nasdaq naik 0,44% ke 4.960,02.

Ada 6,1 miliar lembar saham yang ditransaksikan Di bawah rata-rata harian, sebanyak 6,9 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 04 Februari 2016

Minyak Lompat 8%, Dow Jones Naik 1% Lebih

Minyak Lompat 8%, Dow Jones Naik 1% Lebih
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) bergerak mixed. Indeks Dow Jones naik 1%. Ini lebih berkat lompatan harga minyak, yang mendorong kenaikan harga saham di sektor energi.

Namun indeks Nasdaq yang banyak berisi saham teknologi, bergerak menurun. Kenaikan harga minyak terjadi akibat pelemahan dolar AS yang terjadi.

Harga minyak produksi AS naik US$ 2,4/barel atau 8% ke US$ 32,28/barel. Sementara minyak jenis Brent, harganya naik US$ 2,32/barel (7,1%) ke US$ 35,04/barel.

"Yang menjadi kunci pergerakan bursa saham hari ini adalah harga komoditas dan dolar. Itu yang menjadi penggerak arah pasar saham," kata Analis, Walter Todd dilansir dari Reuters, Kamis (4/2/2016).

Saham induk Google, yaitu Alphabet, turun 4% ke US$ 749,38. Ini menjadikannya kembali di bawah Apple nilai kapitalisasi pasarnya.

Pada perdagangan Rabu, indeks Dow Jone naik 183,12 poin (1,13%) ke 16.336,66. Indeks S&P 500 naik 9,5 poin (0,5%) ke 1.912,53. Sementara indeks Nasdaq turun 12,71 poin (0,28%) ke 4.504,24.

Ada sekitar 10,2 miliar lembar saham yang ditransaksikan, di atas rata-rata transaksi harian yaitu 9,2 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 06 Agustus 2015

Wall Street Mixed dengan Dow Jones Turun Tipis

Barclays specialist trader Michael Pistillo shouts out a price just after the opening bell on the floor at the New York Stock Exchange
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indeks The S&P 500 dan Nasdaq Composite naik, setelah tiga hari mengalami kerugian karena penguatan sektor teknologi. Sedangkan indeks Dow blue-chip bergerak lebih lambat, karena saham Disney mengalami penurunan harian.
Keuntungan dalam perusahaan teknologi besar seperti Google dan Facebook memimpin penguatan indeks di Nasdaq. Saham Apple yang naik 0,7 persen menjadi USD115,40, membuat sektor teknologi di S&P 500 naik 1 persen.
"Ada rotasi sektor ke teknologi, karena peningkatan ekspektasi pendapatan," jelas manajer portofolio di Stifel, Nicolaus & Co, Chad Morganlander, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (6/7/2015).
Dow Jones Industrial Average turun 10,22 poin atau 0,06 persen ke 17.540, indeks S&P 500 naik 6,52 poin atau 0,31 persen ke 2.099, dan Nasdaq Composite menguat 34,40 poin atau 0,67 persen ke 5.139,95.
Saham Disney turun 9,2 persen menjadi USD110,53, penurunan terbesar sejak 1 Desember 2008. Penurunan terjadi karena Disney memangkas proyeksi labanya untuk perusahaan jaringan kabel.
Menurut data BATS Global Markets, sekira 7,2 miliar saham berpindah tangan pada semua bursa AS, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 6,78 miliar dalam lima sesi terakhir.

Sumber: http://economy.okezone.com/

Selasa, 19 Mei 2015

Wall Street Kinclong, Dow Jones Cetak Rekor

as
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) bergerak positif pada perdagangan Senin awal pekan. Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor, yang didorong oleh naiknya saham Apple.
Kenaikan bursa saham ini juga disebabkan karena, data ekonomi yang berkembang diprediksi membuat kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed bakal diundur.
Pada perdagangan Senin, indeks Dow Jones Industrial naik 26,32 poin (0,14%) ke 18.298,88 atau level tertinggi baru. Indeks S&P 500 juga naik 6,47 poin (0,3%) ke 2.129,2 atau titik tertinggi terbarunya. Sementara indeks Nasdaq naik 30,15 poin (0,6%) ke 5.078,44.
Data-data ekonomi terakhir yang berkembang memperlihatkan masih adanya perlambatan. Para investor saham memprediksi, The Fed tidak akan menaikkan bunga acuannya dalam waktu dekat.
"Sekarang muncul pemikiran bersama bahwa The Fed akan menunggu, karena kita tidak melihat adanya pertumbuhan ekonomi yang bagus," kata Analis, Kurt Brunner dilansir dari Reuters, Selasa (19/5/2015).
Saham Apple naik 1,1% menjadi US$ 130,19/lembar, setelah salah satu pemegang saham terbesarnya, yaitu Carl Ichan mengatakan, saham ini nilinya masih di bawah pasar. Menurut Ichan, saham Apple harusnya berada di US$ 240/lembar.
Ada sekitar 5,3 miliar lembar saham yang ditransaksikan, ini di bawah rata-rata 6,4 miliar lembar saham per hari di bulan ini.

Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 05 Maret 2015

Wall Street Jatuh Lagi


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -  Saham-saham di bursa Wall Street AS kembali bergerak di zona negatif pada perdagangan Rabu. Wall Street kembali jatuh dalam 2 hari berturut-turut. Saham sektor kesehatan saja yang naik, setelah Mahkamah Agung di AS memberikan keputusan positif soal obat kanker.

"Kami tidak bisa membaca apa yang terjadi, pasar cukup menyedihkan. Kami menyarankan beli di posisi yang lemah," kata Analis, David Katz, dilansir dariReuters, Kamis (5/3/2015).

Pada perdagangan Rabu semalam, indeks Dow Jones Industrial Average turun 106.47 poin (0,58%) ke elvel 18.096,9. Indeks S&P500 turun 9,15 poin (0,44%) ke level 2.098.53. Sementara indeks Nasdaq turun 12,76 poin (0,26%) ke level 4.967,14.

Ada 6,34 miliar lembar saham yang diperdagangkan, di bawah rata-rata 6,52 miliar lembar saham.

Banyak investor yang menunggu keluarnya data-data ekonomi terbaru pada pekan ini. Termasuk data tenaga kerja terbaru dari pemerintah.


Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 03 Maret 2015

Banjir Dolar, Wall Street Kinclong


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indeks saham Nasdaq di bursa saham Wall Street, Amerika Serikat (AS) ditutup di atas 5.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2000. Indeks S&P 500 dan Dow Jones juga mencetak angka positif.

"Anda sekarang melihat pasar saham yang berbeda. Kinerja pendapatan dan laba menjadi penggerak Nasdaq," kata Analis, Douglas Depietro dilansir dariReuters, Selasa (3/3/2015).

Pada perdagangan Senin malam, atau Selasa dini hari waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average naik 155,93 poin (0,86%) ke level 18.288,63. Indeks S&P500 naik 12,89 poin (0,61%) ke level 2.117,39. Sementara indeks Nasdaq naik 44,57 poin (0,9%) ke level 5.008,1.

"Dolar terus lanjut menyiram pasar saham, karena rendahnya suku bunga. Investor menganggap harga saham tidak mahal," jelas Analis, Stephen Massocca.

Sekitar 6,43 miliar lembar saham ditransaksikan hari itu. Jumlah itu naik dari raata-rata 5 hari sebelumnya, 6,3 miliar lembar saham.

Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 26 Februari 2015

Saham Apple Hantam Laju Wall Street

1630438Bursa780x390
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Saham-saham di Amerika Serikat (AS) ditutup merosot setelah indeks S&P 500 harus turun karena melemahnya saham Apple. Namun indeks Dow Jones berhasil kembali cetak rekor tertingginya.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/2/2015), kenaikan pada indeks Dow didorong penguatan pasa saham konsumer termasuk saham McDonald yang naik 3,9 persen ke USD98,66. Kenaikan tersebut membatasi pelemahan indeks S&P.
Sahamnya Apple jatuh 2,6 persen ke level USD 126,79 per lembar. Meski demikian saham tersebut tetap melesat 16,6 persen dalam satu tahun.
"Ini merupakan saham hedge fund yang besar, dan banyak saham yang berpotensi kena profit taking bagi para pemain jangka pendek, terutama saham-saham berkapitalisasi besar," kata presiden direktur LibertyView Capital Management di Jersey City, Rick Meckler.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 15,38 poin atau 0,08 persen ke level 18.224,57, sebuah rekor baru. Indeks S&P 500 kehilangan 1,62 poin atau 0,08 persen ke level 2.113,86 dan Indeks Komposit Nasdaq menipis 0,99 poin atau 0,02 persen ke level 4.967,14

Sumber: http://economy.okezone.com/

Rabu, 11 Februari 2015

Utang Yunani Ditolak, Bursa Saham Amerika Melonjak


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Saham di Amerika Serikat ditutup naik sekitar satu persen pada Rabu dini hari waktu Indonesia. Investor mengabaikan berita negatif dari Yunani ihwal harapan resolusi.

Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities, mengatakan pasar sedang bernapas lega atas drama Yunani.

Indeks-indeks utama ditutup membaik. Nasdaq meraih kenaikan 1,09 persen (year-to-date). Indeks Dow Jones Industrial Average pulih lebih dari 150 poin, setelah jatuh ke keuntungan satu digit, usai Menteri Keuangan Jerman menolak utang Yunani.

"Orang-orang masih berpikir akan ada kesepakatan di Yunani," kata Peter Boockvar, kepala analis pasar di The Lindsey Group, dikutip CNBC, Rabu, 11 Februari 2015.

Jens Weidmann, Kepala Bundesbank Jerman, mengatakan kepada Reuters, Yunani harus melakukan upaya yang masuk akal untuk memulihkan diri, dengan keuangan publik dan reformasi ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 139,5 poin atau 0,79 persen di level 17.868,76. Sementara, panel S&P 500 juga membukukan kenaikan sebesar 21,85 poin atau 1,07 persen di level 2.068,59. Sementara Nasdaq, meningkat 61,63 poin atau 1,30 persen ke level 4.787,64.

Sumber: http://bisnis.news.viva.co.id/