AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Gerhana Matahari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gerhana Matahari. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Februari 2016

Gerhana Matahari & 3 Momen Wisata di Dunia Paling Ditunggu 2016

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indonesia sungguh beruntung, karena tahun ini akan ada gerhana matahari total yang ditunggu seluruh wisatawan dunia. Selain itu ada 3 momen wisata lain yang juga akan heboh.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menargetkan 100 ribu turis gerhana dari mancanegara datang menyaksikan di Indonesia. Lewat promosi Kemenpar, saat ini hunian hotel di lokasi-lokasi tersebut sudah nyaris terisi penuh.

Selain gerhana matahari total, rupanya wisatawan dunia juga menunggu 3 peristiwa lain. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (10/2/2016), berikut adalah 4 hal menarik yang hanya bisa dilihat tahun ini:




1. Gerhana Matahari Total

Tepat 9 Maret 2016 mendatang, Indonesia akan dilewati fenomena langka yaitu gerhana matahari total. Jalurnya akan melintas dari Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan berakhir di Maluku Utara.

Ini adalah peristiwa langka dan momen istimewa. Terakhir kali Indonesia dilewati gerhana matahari total adalah 21 tahun lalu, tepat tanggal 24 Oktober 1995. Bulan Maret nanti pun menjadi salah satu momen langka di tahun 2016 untuk melihat gerhana matahari total.

Jangan sampai kelewatan, karena gerhana matahari total selanjutnya yang akan melintasi Indonesia diperkirakan terjadi pada 2023 mendatang. Itu pun hanya bisa dilihat dari Maluku Tenggara, Maluku Tengah, dan Papua!


2. Relokasi Tsukiji Market di Jepang

Bagi traveler yang pernah liburan ke Tokyo di Jepang, mungkin pernah mampir ke pasar ikan Tsukiji Market yang legendaris. Tidak sedikit masyarakat lokal hingga wisatawan yang datang ke pasar ikan yang paling terkenal di Jepang ini.

Namun setelah beroperasi selama 81 tahun, pasar ikan Tsukiji Market rencananya akan direlokasi ke tempat baru pada bulan Maret. Yang pasti, sekarang adalah kesempatan terakhir bagi traveler untuk melihat pasar ikan Tsukiji Market sebelum dipindahkan ke lokasi baru.



3. Perlintasan Planet Merkurius

Selain peristiwa gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret mendatang, Planet Merkurius pun diketahui dapat dilihat pada 9 Mei 2016 dengan menggunakan teleskop. Agaknya tahun 2016 menjadi tahun yang berkesan untuk para traveler penggemar astronomi.

Namun berbeda dengan fenomena gerhana matahari total yang dapat disaksikan di Indonesia. Transitnya Planet Merkurius yang melintasi matahari hanya dapat dilihat di Amerika, Eropa Barat, Afrika dan Chile. Terakhir kali kejadiannya berlangsung pada tahun 2006 lalu.



4. Migrasi Kupu-kupu di Meksiko

Setiap tahun peristiwa migrasi kupu-kupu ke selatan selalu menarik traveler untuk datangdan melihatnya di Meksiko, Namun khusus di tahun 2016, diperkirakan kalau jumlah kupu-kupu yang akan bermigrasi akan ada tiga kali lebih banyak dari biasanya di Kota Michoacan, meksiko.

"225 juta kupu-kupu akan kembali ke Meksiko setiap tahun," ujar Sekretaris Interior US, Sally Jewel seperti diberitakan media Mexico News Daily.

Jadi apabila ingin melihat hal berbeda yang hanya terjadi pada tahun ini, catat dan datanglah ke berbagai tempat untuk melihat peristiwa yang ada di atas. Kalau tidak kapan lagi?


Sumber: http://travel.detik.com/

Senin, 18 Januari 2016

Saat Hewan Malam 'Tertipu' Gerhana Matahari Total

Saat Hewan Malam Tertipu Gerhana Matahari Total
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Selain berdampak pada perubahan cuaca yang menjadi lebih gelap, ternyata Gerhana Matahari Total (GMT) juga bisa 'menipu' hewan-hewan malam. Tak hanya itu, banyak juga mitos-mitos yang beredar di masyarakat terkait GMT ini. Apa saja?

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan walaupun gerhana matahari total hanya berlangsung singkat yakni 2 sampai 3 menit namun bisa menimbulkan perubahan perilaku pada hewan-hewan karena menganggap malam telah datang. Misalnya saja ayam masuk kandang karena mengira waktu sudah petang, padahal gerhana matahari terjadi di siang hari.

"Siang tiba-tiba gelap itu binatang-binatang di malam hari menunjukkan perubahan perilaku. Itu memang ada penelitian, misal ayam ada perubahan perilaku mulai gelap berubah masuk kandang, serangga di malam lebih aktif," kata Thomas saat berbincang dengan detikcom di kantornya, Jalan Pemuda Persil No.1 Rawamangun, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Thomas mencontohkan GMT yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1983 lalu, saat itu matahari tertutup bulan dan menjadi gelap seperti waktu petang. Saat itu, korona atau atmosfer matahari yang sehari-hari tidak bisa terlihat karena sinar yang bergitu terang menjadi bisa terlihat. Fenomena istimewa dan indah.

"Ketika gelap piringan matahari tertutup seperti kondisi Magrib, tapi kalau Magrib masih ada senjanya. Kalau ini, gelap ada cahayanya lembut sekali, suasana seperti ada cahaya bulan, gelap. Masih bisa lihat sekitar tapi remang-remang. Di ufuk timur mataharinya tidak terlihat tapi koronanya kelihatan," jelasnya.

Selain berpengaruh pada perilaku hewan, GMT juga berkaitan dengan mitos-mitos yang ada di masyarakat. Misalnya saja ibu hamil harus bersembunyi di kolong tempat tidur agar anak yang ada dalam kandungan tidak belang seperti gerhana yang hitam. Ada juga tidak boleh keluar rumah karena berbahaya terkena pancaran gerhana.

Thomas menegaskan tidak ada hubungan antara gerhana dengan ibu hamil atau sinar matahari yang berbahaya saat gerhana.

"Gerhana matahari tidak memancarkan radiasi yang berbeda dari pada radiasi yang ada pada matahari. Gerhana matahari total itu radiasi matahari tertutup oleh bulan tidak berbahaya sama sekali," kata Thomas.

"Gerhana sama sekali tidak memiliki pengaruh terhadap mahluk hidup. Gerhana itu seperti halnya peredaran bulan mengitari bumi kemudian pada suatu saat matahari berada dalam satu garus lurus. Jadi tidak terjadi dampak apapun bagi manusia dan pengaruh buruk. Itu hanya mitos-mitos lama," tambahnya.

Sumber: http://news.detik.com/