AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label BUMN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUMN. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Desember 2017

Dikelilingi Dirut BUMN, Rini Jajal Skytrain dan Kereta Bandara Soetta | PT RFB

Jakarta, Rifan FinancindoMenteri BUMN, Rini Soemarno, menjajal kereta baru Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang segera beroperasi pada Jumat, 1 Desember 2017. Rini menjajal moda transportasi baru ke bandara tersebut, dari stasiun kereta di kawasan Bandara Soetta. 

Rini langsung menuju Stasiun KA Bandara Soetta lewat Skytrain Bandara Soetta, usai mendarat di Terminal 3 Bandara Soetta setelah melakukan penerbangan dari Semarang. Berdasarkan pantauan detikFinance di lokasi, Selasa (28/11/2017), tampak sejumlah Direktur Utama BUMN yang hadir menemani kegiatan peninjauan tersebut.

Para Dirut BUMN itu antaranya Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edy Sukmoro; Dirut PT Adhi Karya Tbk, Budi Harto; Dirut PT Waskita Karya Tbk, M. Choliq; Dirut PT Angkasa Pura II (AP II), M. Awaluddin; dan Dirut PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Achmad Baiquni. Rini tampak menanti kedatangan Sky Train Bandara di Terminal 3 untuk menuju Stasiun KA Bandara Soetta.

Raut wajah Rini tampak sumringah menjajal dua proyek infrastruktur yang telah rampung dikerjakan oleh AP II dan KAI itu. Sementara kereta bandaranya dirakit PT INKA dengan mesin produksi Bombardier Swedia. 

Tiba di Stasiun KA Bandara Soetta, Rini kemudian diberi penjelasan mengenai fasilitas bangunan yang ada di Stasiun baru tersebut. Rini diberi tahu mengenai progres pembangunan Stasiun KA Bandara Soetta itu saat ini sudah 97,75% dan tinggal menyelesaikan desain interior. 

Sebagai informasi, KA Bandara Soekarno-Hatta akan melalui 5 stasiun yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pada tahap awal ini, keberangkatan akan dimulai dari Stasiun Sudirman Baru. 

Satu rangkaian kereta terdiri dari 6 kereta, yang mampu mengangkut 272 penumpang. Interior keretanya seperti di dalam pesawat, kemiringan kursi, dan sandaran tangan dapat diatur oleh penumpang, jarak antarbangku juga cukup lebar sekitar 50 cm. 

Kereta juga dilengkapi pendingin udara, pengisi daya ponsel (charging port), toilet terpisah antara pria dan wanita. Di tiap kereta juga dilengkapi bagasi khusus untuk menempatkan barang bawaan penumpang serta 4 layar TV LED untuk hiburan dan juga memberikan informasi posisi kereta.


sumber: detik


Baca juga:

Jumat, 30 Desember 2016

Dua Anak Usaha BUMN Ini Melantai di Bursa Tahun Depan


Jakarta, RifanFinancindo - Dua anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditargetkan bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017 mendatang. Kedua anak usaha BUMN tersebut, antara lain PT Tugu Pratama Indonesia yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF) yang merupakan anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Kedua anak usaha BUMN tersebut akan melepas saham perdananya ke publik melalui skema Initial Public Offering (IPO).

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, saat ini belum diketahui dengan pasti berapa persen saham kedua anak usaha BUMN tersebut yang akan dilepas ke publik. Saat ini tengah dilakukan penghitungan aset terhadap dua anak usaha BUMN milik Pertamina dan Garuda Indonesia sebelum sebagian sahamnya dilepas ke publik.

"Yang sudah pasti untuk Tugu Pratama dan GMF. Itu lagi dihitung nilainya berapa," jelas Menteri BUMN Rini Soemarno di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).

Rini menambahkan, untuk induk usaha BUMN dipastikan tidak ada yang melantai di bursa tahun depan. Untuk BUMN induk di tahun depan ada beberapa yang akan disekuritisasi seperti BUMN jalan tol Jasa Marga dan PLN.

"BUMN utama kita lakukan sekuritisasi tol, kemudian BTN untuk kredit perumahannya, terus PLN. Kebanyakan di level BUMN utama tidak ada yang go public," kata Rini.

Mengenai rencana penerbitan saham baru alias rights issue PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), Rini mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak terkait. Jika ada rencana rights issue pemerintah harus membeli sebagian saham baru tersebut, padahal di tahun depan tidak ada suntikan modal dari pemerintah.

"Kalau rights issue harus inject minta PMN (Penyertaan Modal Negara), kan 2017 nggak ada PMN. Ini kan belum ada diskusi," tutup Rini. 



Kamis, 16 Juli 2015

Mudik Bareng BUMN 2015 Pecahkan Rekor Dunia

mudik-bareng-bumn-2015-pecahkan-rekor-dunia-K4O9b2Mw9W
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Lebaran adalah momen yang sangat ditunggu bagi sebagian besar masyarakat Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga di kampong halaman. Tak pelak, mudik kemudian menjadi sebuah tradisi special yang tidak terpisahkan setiap tahunnya.
Tahun ini, sebanyak 22 BUMN bergabung untuk menggelar Mudik Bareng BUMN 2015 dibawah koordinasi Kementerian BUMN. Sebanyak 153 bus secara simbolis telah diberangkatkan oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno dari Parkir Timur Senayan Jakarta pada hari Minggu (12/7) lalu dengan peserta mencapai 7.661 orang. “Mudik bareng ini berlangsung dari tanggal 12 – 14 Juli 2015 dengan 60 kota tujuan di Jawa dan Sumatera,” tutur Rini.
Dalam momen mudik bareng ini, Kementerian BUMN dan BUMN juga bekerjasama dengan Polri guna keselamatan dan kenyamanan perjalanan. Rekan-rekan Polri memastikan seluruh pengemudi bus telah menjalani tes urine pada pagi itu serta memantau perjalanan setiap bus melalui NTMC yang dimilikinya.
Sebanyak 1.214 armada bus dengan 78.000 orang lainnya telah diberangkatkan setiap harinya sejak H-7 Lebaran oleh Bank BTN, Bank Mandiri, BNI, BRI, Telkom Group, Semen Indonesia, Pelindo II, Pelindo III, Taspen, Pertamina, Jasa Marga, Jasa Raharja, Askrindo, Pupuk Indonesia, Damri, ASDP Ferry, KAI, Angkasa Pura II, PGN, Garuda Citilink, dan Pelni. Tidak hanya bus, BUMN juga memberangkatkan pemudik dengan armada kereta api untuk 8 tujuan, kapal 4 tujuan dan pesawat berjumlah 10 tujuan.
Mudik Bareng BUMN 2015 ini berhasil memecahkan rekor Mudik Bersama Terbanyak pada satu Musim Lebaran atas Koordinasi Kementerian Negara yang diserahkan piagamnya oleh Jaya Suprana selaku Ketua Umum Museum Rekor Dunia Indonesia. “Ini adalah mudik pertama yang dikoordinir oleh Kementerian Negara, oleh menteri wanita pertama di Kementerian BUMN,” kata Jaya Suprana. Rekor ini tidak hanya tercatat sebagai rekor Indonesia tetapi juga rekor dunia.
Kegiatan Mudik Bareng BUMN 2015 merupakan puncak kegiatan dari rangkaian program Kementerian BUMN dan BUMN dalam bulan Ramadhan, yakni Pasar Murah BUMN dan Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Jakarta, Medan dan Makassar.

Sumber: http://economy.okezone.com/

Senin, 04 Mei 2015

Saham-saham BUMN Mulai Rebound


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena koreksi cukup dalam sepanjang pekan lalu. Dipicu oleh sentimen negatif dari dalam maupun luar negeri.

Banyak saham yang terkena imbasnya, terutama saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saham-saham ini terkena tekanan jual yang cukup tinggi, terutama oleh investor asing.

Hari ini saham-saham perusahaan pelat merah mulai rebound, berikut ini daftarnya seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/5/2015):

  • PT Indofarma Tbk (INAF) naik 5 poin (1.96%) ke level Rp 260
  • PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 25 poin (2,03%) ke level Rp 1.255
  • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 15 poin (0,50%) ke level Rp 3.000
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 50 poin (0,78%) ke level Rp 6.475
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 125 poin (1,08%) ke level Rp 11.725
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 20 poin (1,79%) ke level Rp 1.135
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 350 poin (3,22%) ke level Rp 11.100
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 5 poin (0,63%) ke level Rp 800
  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 75 poin (0,80%) ke level Rp 9.425
  • PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik 1 poin (0,31%) ke level Rp 321
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 125 poin (1,20%) ke level Rp 12.625
  • PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 175 poin (2,82%) ke level Rp 6.375
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 90 poin (3,44%) ke level Rp 2.705.

Namun demikian masih ada beberapa saham BUMN yang melemah, antara lain:
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 60 poin (1,46%) ke level Rp 4.040
  • PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) turun 3 poin (0,86%) ke level Rp 347
  • PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 25 poin (0,90%) ke level Rp 2.740
  • PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) turun 30 poin (0,76%) ke level Rp 3.895
  • PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 110 poin (6,40%) ke level Rp 1.610
  • PT Timah Tbk (TINS) turun 15 poin (1,84%) ke level Rp 800
  • PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) stagnan di Rp 595


Sumber: http://finance.detik.com/

Senin, 09 Februari 2015

BNI Tak Mau Dimerger dengan Bank Mandiri


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Wacana penggabungan dua bank BUMN kembali menghangat. Isu merger dua bank pelat merah ini kembali bergulir setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro melempar kembali wacana merger BNI-Mandiri.

Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Yap Tjay Soen mengungkapkan, merger antar-bank BUMN lebih banyak risikonya ketimbang manfaat yang akan didapat.

Pertama yaitu untuk melakukan merger akan sangat kompleks, lantaran masing-masing bank pelat merah tersebut sudah menjadi perusahaan terbuka (Tbk). Artinya, terdapat pemegang saham lain selain pemegang saham pengendali yakni pemerintah, yang juga patut dipertimbangkan keberadaannya.

Selain itu, dari sisi kapitalisasi pasar atau market capitalization, perbankan Indonesia tidak kalah kuat dibandingkan dengan perbankan asing. Yap mencontohkan, kapitalisasi pasar bank BUMN Tanah Air diantaranya BRI sebesar 22,79 miliar dollar AS, Bank Mandiri sebesar 20,77 miliar dollar AS dan BNI sebesar 9,52 miliar dollar AS.

Sementara itu, kapitalisasi pasar bank asing seperti bank asal Singapura yaitu DBS 38,31 miliar dollar AS, OCBC sebesar 33,51 miliar dollar AS dan CIMB sebesar 11,18 miliar dollar AS.

"Kenapa harus takut dengan bank asing di luar negeri, padahal kapitalisasi pasar bank Indonesia ada yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank asing," ucap Yap di Jakarta, Kamis (5/2).

Lebih lanjut Yap menuturkan, terkait dengan obligasi rekapitalisasi yang diterima oleh masing-masing bank BUMN, pemerintah sudah mendapat untung dari penerbitan surat utang itu. Dengan kapitalisasi pasar BNI sebesar Rp 120,3 triliun, maka saham yang dimiliki oleh pemerintah yaitu 60 persen, maka kepemilikan dana pemerintah yang ada di BNI adalah sebesar Rp 72,18 triliun.

Jika dikurangi dengan obligasi rekapitalisasi yang dikucurkan pemerintah kepada BNI sebesar Rp 61 triliun, maka pemerintah telah mengantongi profitabilitas sebesar Rp 11,18 triliun.

"Menuju bank yang besar memang baik, tapi bisa saja hasilnya berupa mimpi buruk. Karena kesannya kalau tidak merger tidak bisa mengalahkan bank asing. Padahal kapitalisasi pasar bank-bank di Indonesia cukup besar," jelas Yap.


Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com