AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Makanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makanan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 Februari 2017

Hindari Olahraga dengan Perut Kosong | PT Rifan Financindo


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Saat sedang ingin turun berat badan, olahraga memang menjadi salah satu kunci pentingnya. Namun demikian, Anda harus tetap mengisi 'bahan bakar' alias makan sebelum melakukannya lho. Yang penting, lakukan dengan tepat.

Seperti disampaikan nutrisionis Adena Neglia, bahwa penting untuk mengonsumsi sesuatu sebelum berolahraga. Bahkan ia sangat tidak menganjurkan apabila Anda sengaja tidak makan sebelum olahraga demi tubuh yang cepat langsing.

"Anda tetap harus makan sesuatu, paling tidak berupa camilan, kira-kira 30 menit sebelum memulai latihan. Contoh camilan yang bisa dipilih misalnya kue beras, yang bisa mengisi penyimpanan energi tubuh Anda," ujar Neglia, seperti dikutip dari Daily Mail.

Jika perut kosong, maka Anda tidak akan memiliki bekal energi yang cukup untuk optimal berolahraga. Namun jika sekitar 2-3 jam sebelumnya Anda sudah makan berat, maka Neglia menuturkan Anda mungkin cukup kuat melakukan latihan ringan. 

Yang pasti, asupan yang penting untuk dikonsumsi sebelum latihan adalah berupa karbohidrat dan protein. Pilihannya yakni termasuk oatmeal dengan buah atau selai kacang; serta potongan buah seperti apel atau pisang dengan yoghurt. 

Khusus untuk olahraga di pagi hari, sebuah penelitian mengungkap bahwa olahraga sebelum sarapan bisa menekan nafsu makan sepanjang hari. Eksperimen pada 12 orang dewasa muda menunjukkan bahwa porsi makan siang berkurang 900 kalori ketika pagi harinya melakukan olahraga tanpa didahului dengan sarapan.

Dikutip dari Livescience, penelitian ini punya pengaruh besar pada upaya untuk menurunkan atau menjaga berat badan. Nafsu makan yang lebih terkontrol, dalam jangka panjang akan berpengaruh pada asupan kalori yang seimbang pula.

"Keseimbangan energi, yang adalah hubungan antara energi yang dikonsumsi dan yang digunakan, adalah persamaan sederhana di atas kertas tetapi menjadi konsep yang rumit dalam pelaksanaannya," sebut pada peneliti dalam laporan ilmiahnya.



RifanFinancindo

Jumat, 13 Mei 2016

Saat Sedang Lapar, Mengapa Otak Tak Bisa Berpikir Jernih?

Saat Sedang Lapar, Mengapa Otak Tak Bisa Berpikir Jernih?
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -  Sifat impulsif dimiliki oleh semua orang dan dapat muncul dalam beberapa tingkatan. Lawan dari sifat ini adalah kendali diri di mana seseorang bisa dengan sengaja menunda sesuatu yang 'mengasyikkan' untuk hal lainnya.

Nah ketika lapar, peneliti di University of Gothenburg, Swedia, mengatakan dorongan untuk sifat impulsif ini bisa meningkat. Alasannya karena tubuh akan memproduksi hormon bernama ghrelin dan tes pada tikus memperlihatkan hormon ini mampu memengaruhi otak.

Untuk mengetahuinya tim telah telah melatih tikus untuk melakukan tes sederhana menekan tuas sebagai acuan ukuran tingkat impulsif. Tes pertama tikus akan diberikan makanan bila memencet tuas pada sinyal 'jalan', tes kedua tikus akan diberikan makanan bila menahan menekan tuas beberapa detik setelah sinyal, dan tes ketiga tikus akan diberikan beberapa makanan bila menahan beberapa detik setelah sinyal.

Ketika eksperimen berlangsung para tikus sedang tak lapar namun peneliti menyuntikkan hormon ghrelin langsung ke otak. Hasilnya yang dipublikasi di jurnal Neuropsychopharmacology menunjukkan dari tiga tes, para tikus terbukti gagal karena apapun kondisinya mereka langsung memencet tuas.

Lebih jauh lagi ketika tikus tak disuntikkan hormon tapi dibiarkan berpuasa, hasilnya sama dengan para tikus langsung memencet tuas untuk makanan.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa efek ghrelin ke daerah tegmental ventral, bagian dari otak yang merupakan komponen penting dari sistem reward, bisa membuat tikus menjadi impulsif. Lebih penting lagi ketika kita membatasi ghrelin, sifat impulsif ini berkurang drastis," kata salah satu peneliti, Karolina Skibicka, seperti dikutip dari Medical News Today.

Menurut Skibicka studi bisa berdampak pada bidang pengembangan obat psikoaktif. Saat ini diketahui memang sudah berjalan penelitian yang melihat senyawa antighrelin sebagai obat untuk obesitas.

Sumber: http://health.detik.com/