AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label diphtheria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label diphtheria. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Desember 2017

Komentari KLB Difteri, IDAI: Galau Vaksin Bisa Buat Wabah Bangkit Lagi | PT Rifan Financindo

Jakarta, RifanFinancindoDifteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae yang sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat obstruksi larings atau miokarditis dikarenakan aktivasi eksotoksin.

Penyakit ini menular melalui droplet (partikel air kecil seperti hujan rintik-rintik yang mungkin dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin). Penularan dapat terjadi tidak hanya dari pasien saja, namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.

"Kejadian ini sudah bertaraf nasional, bukan di beberapa daerah lagi, ini merupakan indikator bahwa program imunisasi nasional tidak mencapai sasaran. Oleh karena itu, dalam menghadapi dan mengatasi masalah difteri, kita harus memperbaiki pelaksanaan program imunisasi secara menyeluruh. Hal tersebut penting untuk mendapat perhatian yang serius dari semua kalangan kesehatan, khususnya dokter spesialis anak," ungkap ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Bakti Pulungan, SpA.

Menurutnya, adanya gerakan antivaksin yang sedang marak akhir-akhir ini telah menyebabkan banyak orang tua menolak anaknya untuk diimunisasi. Padahal, program imunisasi sebagai program nasional seharusnya diikuti dan dilaksanakan oleh semua masyarakat. Kelompok anti vaksinasi pun perlu diatasi dengan cara pendekatan tersendiri dan terencana.

"Seruan antivaksin bukan main-main, bisa bikin wabah bermunculan ke mana-mana. Kalau orang tua yang galau ini (antivaksin) sampai 40 persen dari populasi, maka wabah bisa bangkit kembali," tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa kejadian luar biasa pada difteri harus segera diatasi secara terencana, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Begitu juga dengan edukasi mengenai imunisasi harus diberikan oleh setiap petugas kesehatan pada setiap kesempatan bertemu orang tua pasien.

Difteri akhir-akhir ini mewabah hampir di seluruh Indonesia . Data yang dirilis Pos Kedaruratan Kesehatan Masyarakat atau Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan melihat kasus difteri di 23 provinsi per 23 November 2017. Difteri tak hanya menyerang farings, namun juga tonsil, bahkan hidung dan kulit.


sumber: detik


Baca juga: