Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Minyak diperdagangkan di atas level $ 50 per barel setelah stok AS turun untuk minggu kelima berturut-turut dan OPEC berjanji untuk mengurangi stok sehingga memicu optimisme berkurangnya surplus global.
Futures sedikit berubah di New York setelah naik 1,2 persen pada hari Kamis dan ditutup di atas $ 50 per barel untuk pertama kalinya sejak Juni. Stok minyak mentah AS turun ke bawah 500 juta barel pekan lalu untuk pertama kalinya sejak Januari, data pemerintah menunjukkan Rabu. OPEC berjanji di Aljazair pekan lalu untuk mengurangi output kelompok menjadi sekitar 32.5 juta -33 juta barel per hari dalam upaya untuk mengurangi surplus stok minyak mentah dunia dan meningkatkan harga.
Minyak telah naik sekitar 13 persen sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak setuju untuk memotong produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun pada 28 September lalu. OPEC, yang memompa minyak pada rekor tertingginya bulan September, akan memutuskan kuota pada pertemuan resmi kelompok di Wina pada 30 November. Sementara itu, Hurricane Matthew sedang menuju Tenggara AS dan dapat mengganggu pengiriman bahan bakar East Coast.
West Texas Intermediate untuk pengiriman November di level $ 50,52 per barel di New York Mercantile Exchange, naik 8 sen, pada pukul 09:50 pagi waktu Sydney. Kontrak naik 61 sen ke level $ 50,44 pada hari Kamis. Total volume perdagangan yakni sekitar 69 persen di bawah rata-rata 100-hari.
Brent untuk pengiriman Desember naik 65 sen, atau 1,3 persen, ke level $ 52,51 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, Kamis. Minyak mentah acuan global mengakhiri sesi pada premium $ 1,53 untuk WTI Desember.