AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Cambridge Analytica. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cambridge Analytica. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Maret 2018

Zuckerberg, di Manakah Kau Berada? | PT RFB

Jakarta, Rifan FinancindoDi tengah terjadinya krisis Facebook, Mark Zuckerberg belum juga kelihatan batang hidungnya ataupun memberikan pernyataan resmi terkait kebocoran data puluhan juta pengguna Facebook. Berbagai pihak mendesak agar sang CEO Facebook segera memberi penjelasan, termasuk hadir di parlemen.

Dikutip detikINET dari Reuters, senator top dari Partai Demokrat, Dianne Feinstein, menyatakan Zuckerberg wajib memberi kesaksian ke Konggres tentang bagaimana cara Facebook menangani data para penggunanya.

"50 juta orang telah kehilangan privasi mereka," sebut Feinstein, merujuk pada bocornya data sekitar 50 juta pengguna Facebook yang diangkut oleh perusahaan bernama Cambridge Analytica untuk memenangkan kampanye Donald Trump. 

"Saya pikir kepala Facebook sendiri yang harus hadir, bukan pengacara mereka, bukan orang kedua mereka, tapi orang pertamanya datang. Katakan kalau mereka benar-benar siap memimpin industri dengan kontrol yang mencegah semua ini terjadi," kata Dianne.

Cambridge Analytica adalah perusahaan yang menjalankan pengolahan data untuk kampanye Donald Trump pada Pilpres AS 2016. Belakangan terkuak kalau perusahaan itu mungkin melakukan kecurangan dalam informasi dari whistleblower bernama Robert Mercer, mantan pegawainya. 

Ia mengatakan data jutaan user Facebook dikoleksi melalui aplikasi thisisyourdigitalife, buatan akademisi Cambridge University bernama Aleksandr Kogan. 

Melalui perusahaannya bernama Global Science Research berkolaborasi dengan Cambridge Analytica, pada awalnya ratusan ribu user dibayar untuk melakukan tes kepribadian di Facebook dan setuju data mereka dikumpulkan untuk kepentingan akademis.

Namun aplikasi itu ternyata juga mengambil data teman-teman Facebook peserta tes, sehingga akumulasinya mencapai puluhan juta data. Kemudian ternyata juga, tujuannya bukan untuk akademis.


sumber: detik


Baca juga: