AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label jakarta banjir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jakarta banjir. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Februari 2015

Omzet JNE Turun 20% akibat Banjir


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Banjir di Ibu Kota Jakarta dalam dua hari ini mengakibatkan perusahaan ekspedisi JNE merugi. JNE mencatat akibat banjir potensi transaksi berkurang hingga 20 persen.
Managing Director JNE H M Johari Zein mengatakan, akibat banjir banyak dari kostumer tetap JNE yang tidak dapat menuju gerai-gerai JNE di Jakarta."Memang mengkhawatirkan hujan seperti ini, akses dari costumer ke konter kita terganggu, terjadi penurunan transaksi. Mungkin bisa berkurang 20 persen," ujarnya saat dihubungi Okezone, Rabu (11/2/2015).
Pengurangan transaksi tersebut ditegaskan hanya di wilayah Jakarta. Namun Jakarta memegang separuh dari seluruh transaksi JNE. Alhasil kerugiannya cukup terasi bagi JNE.
Selain itu, Johari juga mengungkapkan, akibat banjir kemarin pengiriman JNE tersendat sebanyak 10 persen. Pihaknya sengaja menahan pengiriman karena tidak mau mengambil risiko barang rusak akibat pengiriman dalam keadaan banjir.
"Untuk hari ini memang kita khawatir semakin meluas. Tapi alhamdulilah siang ini sudah bisa kita antar, walaupun harus menggunakan kereta dan perahu karet. Kalau hari ini diperkirakan tidak jauh dari kemarin," imbuhnya.
Jika hujan masih melanda Jakarta, lanjutnya, JNE akan berkoordinasi dengan seluruh cabangnya di daerah agar menahan dulu pengiriman ke Jakarta.

Sumber: http://economy.okezone.com/

Selasa, 10 Februari 2015

Jakarta Banjir, PLN Padamkan 469 Gardu Distribusi


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang menambah jumlah pemadaman listrik di kawasan Jakarta dan Tangerang. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya sengatan listrik akibat banjir.
Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Mambang Hertadi mengatakan, hingga pukul 19.30 WIB pada Senin 9 Februari 2015 ada sebanyak 469 gardu distribusi dipadamkan dari total 17.000 gardu distribusi di Jakarta dan Tangerang.
Sebaran wilayah yang terkena dampak pemadaman yaitu Area  Marunda, Cikupa, Kebon Jeruk, Bandengan, Cengkareng, Teluk Naga, Tanjung Priok, Menteng, dan Cempaka Putih.
"PLN terpaksa mematikan arus listrik dari gardu distribusi guna keselamatan dan keamanan masyarakat sendiri," kata Mambang.
Menurut Mambang, saat musibah banjir, banyak oknum mengatasnamakan petugas PLN dan melakukan tindakan penipuan. Modus yang sering digunakan yaitu menawarkan sewa genset untuk mengalirkan tenaga listrik.
"Perlu diketahui bahwa  PLN tidak menyewakan atau memperjualbelikan genset untuk keperluan apapun," tutur Mambang.
Selain itu, modus lain yang digunakan yaitu penawaran jasa instalasi listrik pasca banjir. Berdasarkan batas kewenangan PLN, instalasi listrik di rumah pelanggan merupakan tanggung jawab pelanggan itu sendiri. "Untuk perbaikan instalasi, pelanggan bisa menghubungi instalatir listrik yang resmi dan terdaftar," kata Mambang. (Pew/Ahm)

Sumber: http://bisnis.liputan6.com/

Jumat, 21 November 2014

Banjir di Jakarta Terus Terjadi, Jika ...


JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nasional menyatakan musibah banjir di wilayah DKI Jakarta akan terus terjadi pada setiap tahunnya apabila wilayah hulu tidak dilakukan perbaikan.
"Banjir di Jakarta tidak bisa dihindari dan akan terus terjadi pada setiap tahunnya apabila tempat asal usul kiriman air, tidak dibenahi dan diperbaiki," kata Manajer Penanganan Bencana Walhi Eksekutif Nasional Mukri Friatna di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, penyebab banjir di Jakarta umumnya lantaran kiriman air dari wilayah hulu seperti Depok dan sekitarnya.
Untuk itu pemerintah harus melihat ke wilayah hulu di mana daerah tangkapan air di wilayah tersebut semakin sempit.
"Di wilayah hulu itu saat ini daerah tangkapan air semakin sempit karena banyaknya daerah aliran sungai yang ditumbuhi rumah-rumah penduduk," ucapnya.
Dikatakannya, untuk mengatasi banjir ini Pemerintah DKI Jakarta harus bisa memperbaiki dari tangkapan air di wilayah hulu seperti Depok.
Selain itu juga, pemerintah harus menormalisasikan sungai-sungai di sana yang merupakan daerah tangkapan air yang saat ini terlihat sempit.
Selanjutnya, harus adanya penertiban dan pembokaran terhadap bangunan vila-vila serta rumah-rumah warga yang telah merampas daerah aliran sungai.
"Apabila wilayah hulu dan daerah aliran sungai sudah menjadi luas dan tidak ada sumbatan maka dimungkinkan musibah banjir tidak akan terjadi," tuturnya kepada Wartawan Antara.


Sumber : http://megapolitan.kompas.com/