AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label BI rate. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BI rate. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Mei 2016

Pasar Saham Berharap BI Rate Turun 25 Bps

Pasar Saham Berharap BI Rate Turun 25 Bps
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -Kopipagi hari ini akan membahas pasar global, pasar Indonesia, dan juga saham-saham di sektor properti dan sektor lainnya.

Bursa Amerika pagi ini ditutup melemah terbatas. Bursa melemah ketika hasil agenda dari pertemuan The Fed keluar. Federal Reserve merasa ekonomi Amerika bisa saja siap untuk kenaikan Fed rates di bulan Juni.

Indeks Dow Jones ditutup di 17.526,62 melemah 3,36 poin (-0,02%). Saham Goldman Sachs menguat 3,41% dan JP Morgan menguat 3,86% memberi kontribusi penguatan terbesar, sedangkan saham Wal-Mart melemah 2,97%. Saham-saham finansial dan perbankan di Amerika menguat disebabkan para investor mempertimbangkan kemungkinan naiknya bunga pinjaman.

Minggu lalu Bank of America "smart money" mencatat aksi jual bersih untuk 16 minggu berturut-turut. Rentetan net sell tersebut merupakan yang terpanjang di sepanjang sejarah. Bank of America "smart money" mengacu pada klien institusi, private dan hedge fund di Bank of America.

Kondisi bursa Eropa masih tertekan setelah data tingkat inflasi ternyata masih tetap ditempat -0,2%

Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal I-2016 naik 0,4% dari sebelumnya 0,3% membuat mata uang Yen menguat.

Harga minyak mentah WTI melemah pagi ini di US$ 47,85 (-0,95%) dan harga minyak mentah Brent juga melemah -1,60% ke US$ 48,49. Harga CPO ditutup turun 39 poin (-1,5%) ke 2561 ringgit per ton.

IHSG bergerak dalam range yang cukup sempit dalam jangka pendek ini yaitu sekitar area 4.720-4.750.

Pasar hari ini menunggu pengumuman BI Rate yang diprediksi oleh para ekonom akan tetap pada level 6,75%.

Pada perdagangan kemarin sektor properti menguat signifikan mengantisipasi penurunan BI Rate hari ini. Pasar berharap BI Rate turun 25 basis poin.

Beberapa saham properti yang direkomendasikan buy on weakness pekan lalu sudah mulai berbunga.

  • Saham ASRI dari #kopipagi 13 Mei 2016 breakout, dengan target 420.
  • Saham BSDE dari #kopipagi 13 Mei 2016 mencapai target #kopipagi di level 1770. Jika breakout dari 1770, target terdekat di level 1900.
  • Saham CTRP dari #kopipagi kemarin capai target 1 di 500, dan berpotensi menguji target berikutnya sekitar 535-540.
  • Saham PWON dari #kopipagi kemarin capai target 540.
  • PPRO berpotensi untuk terus menguat menguji target 380-400.
  • Saham2 dari sektor properti lainnya yang masih berpotensi menguat : SMRA, SSIA,

Sektor lain yang cukup terkait dengan suku bunga adalah sektor perbankan. Beberapa saham perbankan berada di area suport dan berpotensi mengalami pantulan/technical rebound jangka pendek.

Saham BMRI berada di area support, buy on weakness sekitar 8650, target sekitar 9250.
Saham BBTN buy on weakness sekitar 1700, batasi risiko jika bergerak di bawah 1700. Target sekitar 1800-1850.

Beberapa saham dari sektor lain yang perlu dicermati antara lain :
  • Saham AISA jika berhasil breakout dari level 1380 berpotensi menuju level 1500.
  • AKRA yang buy on weakness di area 5800, target profit taking jangka pendek di level 6500-6600.
  • Saham CPIN dari #kopipagi kemarin mengalami teknikal rebound, dengan target 3300-3350.
  • ICBP uji resisten 16500 (bukan 15500, meralat #kopipagi kemarin).
  • Saham INDS berpotensu untuk melanjutkan trend naik dalam jangka menengah.
  • PTRO waspadai profit taking jangka pendek.
  • TINS berada di area suport kuat, buy on weakness di area 620-640, target di 720-740.
  • Saham MARI potensi bergerak dalam range 800-900, waspai likuiditasnya.

Newsflash :
  • Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RAJA menyetujui aksi stock split 1 : 4.
  • KIJA terus bernegosiasi dalam penjualan lahan di kawasan industri Kendal, Jawa Tengah. Dari 50 investor yang sedang bernegosiasi mengenai pembelian lahan industri, sebagian besarnya tertarik di Kendal. Faktor ketertarikan investor disebabkan oleh murahnya upah minimum buruh di wilayah tersebut dan bisa mendapatkan lahan yang lebih besar dengan harga yang lebih baik.
  • SIDO akan membagikan dividen tunai dengan nominal Rp 25 /lembar saham. Cum date di tanggal 25 Mei dan ex date di tanggal 26 Mei. Recording date di tanggal 30 Mei dan payment date di tanggal 17 Juni.
  • SCMA akan membagikan dividen Rp 28 /lembar saham. Dividen Payout Ratio adalah 80% dari laba bersih.
  • TOTL berhasil mendapatkan 3 proyek baru senilai Rp 600 M. Perolehan kontrak tersebut baru memenuhi 20% dari target kontrak di tahun 2016.
  • Laporan keuangan TBIG kuartal 1 2016 mencatat kenaikan laba bersih yang meningkat 82% menjadi Rp 746.67 M dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih dikarenakan TBIG mendapat pajak penghasilan tangguhan. Bersamaan dengan gencarnya para operator mempromosikan jaringan 4G, maka akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan penyewaan oleh para pelanggan TBIG.
Nah demikian #kopipagi 19 Mei 2016 pasti mencerahkan dan memberi dampak positif bagi Anda.

Salam profit,
Ellen May

PS : Untuk belajar lebih lanjut, silakan simak fanpage saya di on.fb.me/ellen_may ada banyak video edukatif di fanpage. Turn on notifications , watch, like and share. Terima kasih.


Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 17 November 2015

Pelaku Pasar Saham Menanti Pengumuman BI Rate

Pelaku Pasar Saham Menanti Pengumuman BI Rate
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terpangkas 30 poin di tengah sepinya transaksi. Aksi jual investor asing membuat IHSG terjebak di zona merah.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (16/11/2015), IHSG ditutup terpangkas 30,658 poin (0,69%) ke level 4.442,180. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 6,407 poin (0,84%) ke level 756,484.

Wall Street menguat hingga lebih dari satu persen di awal pekan. Tragedi di Paris diperkirakan tidak berimbas kepada bisnis perusahaan-perusahaan AS.

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones menanjak 1,38% ke level 17.482,61 dan Indeks S&P 500 menguat 1,49% ke level 2.053,17. Indeks Komposit Nasdaq melompat 1,15% ke level 4.984,62.

Hari ini IHSG diperkirakan akan menguat terbatas. Investor menanti pengumuman BI Rate siang nanti meski diprediksi tetap tak berubah.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melesat 257,25 poin (1,33%) ke level 19.650,94.
  • Indeks Straits Times naik 19,51 poin (0,67%) ke level 2.935,24.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Bahana Securities
Pada perdagangan Senin (16/11) IHSG turun 31 poin (-0,69%) ke level 4.442,18 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 2,8 triliun rebound dari level terendah intraday didukung rebound dari saham-saham perbankan.

Seluruh sektor mengalami penurunan dipimpin oleh sektor misc-industry dan mining di mana 85 saham mengalami kenaikan, 188 saham mengalami penurunan, 76 saham tidak mengalami perubahan dan 248 saham tidak diperdagangkan.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. ASII, BMRI, TLKM, CPIN dan INTP di mana asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 408,8 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing a.l. BBRI, ASII,
BMRI, BBNI dan PTBA.

Secara teknikal, IHSG turun namun dengan volume rendah dan tertahan support MA50. Stochastic positif sementara RSI dan MACD flat.

Hari ini (17/11) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas di kisaran 4.415-4.500 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. LPPF, GGRM, LPKR, GJTL dan TELE.

Rupiah (16/11) ditutup melemah ke level 13.725 dan hari ini (17/11) diperkirakan akan bergerak di kisaran 13.618-13.781 dengan kecenderungan menguat.

First Asia Capital
Aksi jual mendominasi transaksi saham dengan nilai transaksi yang tipis pada perdagangan kemarin. IHSG sempat koreksi 76 poin sebelum akhirnya membaik ditutup hanya koreksi 30,658 poin (0,68%) di 4442,180. Nilai transaksi menyusut di Pasar Reguler hanya mencapai Rp2,8 triliun jauh menurun dibandingkan rata-rata harian pekan lalu Rp3,8 triliun. Sedangkan aksi jual asing masih berlanjut dengan penjualan bersih mencapai Rp425,84 miliar kemarin. Koreksi IHSG terutama terimbas sentimen negatif pasar kawasan setelah pemodal menghindari aset beresiko seiring meningkatnya resiko pasar saham global menyusul serangan teroris di Paris akhir pekan lalu yang memperburuk outlook perekonomian global.

Sedangkan dari domestik sentimen negatif muncul dari data perdagangan Oktober yang mencatatkan penurunan kembali ekspor dan impor sehingga turut memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi 4Q15. Ekspor Oktober Indonesia turun 4% (mom) dan 20,98% (yoy). Sedangkan impor Oktober 2015 turun 4,27% (mom) dan 27,81% (yoy). Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali melemah 0,7% di Rp13732 ssetelah dolar AS kembali menguat atas mata uang emerging market. Sementara Wall Street tadi malam berhasil rebound setelah pelaku pasar mengabaikan faktor resiko prospek perekonomian global pasca seranagan teroris di Paris dan lebih memfokuskan pada prospek stimulus yang akan diambil. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 1,4% dan 1,5% tutup di 17483,01 dan 2053,19. Harga minyak mentah tadi malam rebound 1,5% di USD41,99/barel.

Pada perdagangan hari ini, dengan dukungan rebound pasar saham global dan kawasan, IHSG berpeluang bergerak di teritori positif dalam rentang konsolidasi. Sejumlah saham sektoral secara technical berada di area oversold terutama yang berbasiskan komoditas berpeluang rebound. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4410 hingga 4490 berpeluang rebound.

Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 17 September 2015

BI Rate Diyakini Tetap 7,5%

bi
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bank Indonesia (BI) akan segera mengumumkan tingkat suku bunga acuannya (BI Rate) pada hari ini. Beberapa analis menilai, BI akan tetap mempertahankan BI rate pada angka 7,5 persen.
"BI Reference Rate 7,5 persen, BI Deposit Facility Rate 5,5 persen dan BI Lending Facility Rate 8 persen," ungkap Analis BCA David Sumual di Jakarta, Kamis (17/9/2015) malam.
Sementara itu, Analis Bahana Securities Adi Saputra juga mengatakan hal yang serupa. Dirinya memprediksi BI tetap mempertahankan BI Rate nya pada angka 7,5 persen.
Sebelumnya, pada 18 Agustus 2015, BI juga memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 7,5 persen dengan suku bunga deposit facility 5,50 persen dan lending facility pada level 8,00 persen.
Untuk diketahui, BI sudah cukup lama menahan BI Rate. Sebelumnya pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18 November 2014 BI memutuskan untuk menaikan suku bunga BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,75 persen dan kembali menurunkan pada 17 Februari 2015 menjadi 7,5 persen.
Sumber: http://economy.okezone.com/

IHSG Positif Jelang Pengumuman BI Rate

ihsg100915RZF21780x390
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 13 poin berkat aksi beli selektif investor domestik. Pelaku pasar menanti keputusan soal suku bunga BI dan The Fed.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 14.401 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.436.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik 13,545 poin (0,31%) ke level 4.346,058. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,465 poin (0,48%) ke level 732,403.

Membuka perdagangan, Kamis (17/9/2015), IHSG bertambah 12,757 poin (0,29%) ke level 4.346,667. Indeks LQ45 tumbuh 3,294 poin (0,45%) ke level 732,592.

Indeks menanjak perlahan di zona hijau. Aksi beli selektif dilakukan oleh investor dalam negeri alias domestik.

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 23,399 poin (0,54%) ke level 4.355,508. Sementara Indeks LQ45 menanjak 4,632 poin (0,64%) ke level 733,570.

Kemarin IHSG melemah 14 poin akibat tekanan jual investor asing. Bursa Efek Indonesia (BEI) satu-satunya yang merah di antara pasar saham Asia lainnya.

Saham-saham sektor energi berhasil mendorong positifnya bursa Wall Street. Meski investor masih ragu masuk pasar, menunggu keputusan Federal Reserve (The Fed) soal suku bunga acuan.

Bursa-bursa regional rata-rata bergerak positif pagi hari ini, hanya pasar saham China yang melemah. Pelaku pasar masih menanti pengumuman The Fed.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 231,64 poin (1,27%) ke level 18.403,24.
  • Indeks Hang Seng naik 98,95 poin (0,45%) ke level 22.065,61.
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 24,90 poin (0,79%) ke level 3.127,36.
  • Indeks Straits Times bertambah 21,16 poin (0,74%) ke level 2.889,90.

Sumber: finance.detik.com

Rabu, 15 Juli 2015

Bank Indonesia Pertahankan BI Rate di Level 7,5 Persen

d2105efd-76ae-472f-8de5-0663bbb6a177_169
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -  Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya (BI Rate) sebesar 7,5 persen, dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility di level 8 persen.
Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo menyatakan keputusan tersebut sejalan dengan upaya bank sentral untuk menjaga inflasi bergerak sesuai dengan kisaran target 4±1 persen di 2015 dan 2016.
"Bauran kebijakan Bank Indonesia secara konsisten tetap diarahkan pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi, di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global, serta menjaga pertumbuhan ekonomi melalui implementasi kebijakan makroprudensial yang akomodatif," jelsnya melalui siaran pers, Selasa (14/7). 
Selain itu, jelasnya, BI juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan mempercepat stimulus fiskal guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tak hanya itu, BI juga mendukung upaya Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mempercepat realisasi anggaran, termasuk proyek-proyek infrastruktur, dan melanjutkan berbagai kebijakan struktural yang menjadi kunci perbaikan prospek ekonomi Indonesia ke depan.

Sumber: http://www.cnnindonesia.com/

Selasa, 19 Mei 2015

Menanti BI Rate, Rupiah Dekati Rp13.200

rupiah-dibuka-melemah-di-rp12-676-97UCCeXvj6
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali dibuka melemah. Rupiah bergerak mendekati Rp13.200 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (19/5/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 35 poin atau 0,27 persen ke Rp13.174 per USD dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp13.139 per USD.
Rupiah dibuka pada level Rp13.170 per USD. Adapun pergerakan awal Rupiah di kisaran Rp13.167-Rp13.185 per USD.
Analis Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, pergerakan nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada pada kisaran level support Rp12.950 dengan ressistance Rp13.200.
Laju Rupiah masih dipengaruhi oleh sentimen dengan menunggunya kepastian kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate.
"Sentimennya masih sama belum beranjak, masih dari sisi kepastian BI Rate," ujar Satrio kepada Okezone di Jakarta.
Lebih lanjut Satrio mengatakan,belum adanya sentimen baru dari Rupiah belum mampu mengangkat rupiah ke level penguatan yang lebih tinggi.Apalagi pembangunan infrastruktur yang belum terlihat berjalan serta terealisasi dengan baik.
"Masih menunggu pertumbuhan ekonomi kuartal II yang diharapkan lebih baik.Ditambah, rencana pembangunan infrastruktur yang belum berjalan menjadi sentimen negatif untuk kondisi pasar dalam negeri,"jelas dia.
Sedangkan,menurut dia, kebijakan BI Rate yang sangat mempengaruhi kondisi mata uang dalam negeri."Bila BI Rate turun mungkin berdampak positif bagi IHSG.Namun, cenderung negatif untuk rupiah," pungkasnya.

Sumber: http://economy.okezone.com/

Selasa, 14 April 2015

Tunggu Pengumuman BI Rate, IHSG Dibuka Turun Tipis 0,16%

ihsg1
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Seperti kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih bergerak di 'jalur merah'. Pelemahan Wall Street dan bursa regional 'menular' ke IHSG. Investor juga menantikan pengumuman suku bunga acuan oleh bank sentral.

Membuka perdagangan Selasa (14/3/2015), IHSG berada di posisi 5.438,53. Turun 8,88 poin (0,16%). Indeks LQ45 juga dibuka melemah 2,26 poin (0,24%) ke 946,28.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka di Rp 12.980/U$, Melemah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yaitu Rp 12.975/US$.

Kemarin, Indeks ditutup di posisi 5.447,41. Melemah 43,93 poin (0,8%). Pelemahan IHSG terjadi di tengah kelesuan pasar karena minim sentimen.

Hari ini, ada pengumuman data ekonomi di dalam negeri yaitu suku bunga acuan atau BI Rate. Berdasarkan polling yang dilakukan Reuters, 18 analis memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menahan bunga di 7,5% dan hanya 2 analis yang menilai akan ada penurunan 25 basis poin.

IHSG bergerak searah dengan Wall Street, yang juga melemah tipis kala penutupan perdagangan Senin (13/4/2015). Indeks Dow Jones turun 80,61 poin (0,45%) ke 17.977,04, Indeks S&P500 turun 9,63 poin (0,46%) ke 2.092,43, dan Indeks Nasdaq turun 773 poin (0,15%) ke 4.988,25.

Bursa saham regional juga bergerak mixed cenderung melemah. Indeks Hang Seng (Hong Kong) terkoreksi cukup dalam karena aksi ambil untung setelah penguatan tajam dalam beberapa hari terakhir.

Berikut perkembangan sejumlah bursa saham Asia:
  • Nikkei 225 turun 3,79 poin (0,02%) ke 19.901,67.
  • Hang Seng terpangkas 289,17 poin (1,03%) ke 27.727,17.
  • KOSPI menguat 10,4 poin (0,5%) menjadi 2.109,32.
  • Straits Times naik 4,03% (0,12%) menjadi 3.488,42.

Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 19 Maret 2015

Tepat, Langkah BI Pertahankan Suku Bunga

1359352091111-PERMATA3780x3901
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop mengatakan langkah Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan suku bunga bank sentral (BI Rate) tetap di 7,5 persen, sebagai langkah yang tepat. Pasalnya, angka defisit transaksi berjalan masih tinggi, yakni sekitar 3 persen dari PDB. " Menurut saya keputusan mempertahankan itu bukanlah kejutan. Alasannya adalah apa yang sedang terjadi di faktor risiko eksternal. Jika Anda melihat defisit transaksi berjalan (CAD) itu masih tinggi sekitar 3 persen. Kita lihat juga ada depresiasi dari mata uang rupiah dan menguatnya dollar AS," jelas Ndiame dalam acara Indonesia Economic Quarterly (IEQ) di Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Ndiame menambahkan, jika BI Rate turun, hal itu justru akan menyebabkan masalah pada alur portofolio Indonesia. Kemudian, fakta menunjukkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia masih tinggi.  Berdasarkan data dari Bank Indonesia hingga Februari 2015, tercatat tingkat inflasi sebesar 6,29 persen.

Lebih lanjut lagi, Ndiame mengatakan pertimbangan selanjutnya adalah kemungkinan suku bunga The Fed (Bank Sentral AS) yang akan naik pada pertengahan tahun ini. Selain itu, menurut dia, jika BI ingin menurunkan suku bunga, hal tersebut harus disertai dengan masuknya permodalan dari investasi demi menjaga defisit transaksi berjalan. "Kami (Bank Dunia) paham bahwa mendorong investasi domestik itu penting, tapi BI dengan pemerintah harus menolong satu sama lain. Karena jika BI akan menurunkan suku bunganya, harus disertai reformasi kebijakan struktural untuk mengurangi defisit transaksi berjalan. Jika, investasi modal sudah datang ke Indonesia dan stabilitas defisit transaksi berjalan terjaga, menurut saya tidak ada alasan lagi bagi BI untuk tetap mematok suku bunga yang tinggi," jelas Ndiame.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/

Senin, 16 Maret 2015

Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi, IHSG Dibuka Turun Tipis

ihsg2a
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan dengan pelemahan. Investor cenderung menahan diri karena menunggu berbagai data yang dirilis pekan ini.

Membuka perdagangan Senin (16/3/2015), IHSG berada di posisi 5.415. Turun 10,99 poin (0,2%). Indeks LQ45 juga melemah 2,78 poin (0,3%) menjadi 939,56.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan di Rp 13.220/US$. Melemah dibandingkan penutupan perdangan akhir pekan lalu yaitu Rp 13.190/US$.

Pekan ini, ada sejumlah peristiwa dan data yang dinanti, baik di dalam maupun luar negeri. Di luar negeri, pasar menantikan hasil pertemuan Federal Open Market Committee di AS. Investor masih mencari petunjuk soal arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserves/The Fed, terutama kemungkinan kenaikan suku bunga.

Sementara di dalam negeri, data yang akan dirilis pekan ini adalah kinerja ekspor-impor dan suku bunga acuan BI Rate. Sedangkan hari ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dijadwalkan merilis paket kebijakan ekonomi untuk menangkal pelemahan nilai tukar rupiah dan mengurangi defisit transaksi berjalan.

Bursa regional pun bergerak variatif. Penguatan maupun pelemahan yang terjadi tidak terlalu signifikan karena pasar cenderung wait and see.

Berikut perkembangan sejumlah bursa saham Asia:
  • Nikkei 225 naik 51,45 poin (0,27%) menjadi 19.305,7.
  • Hang Seng turun 92,87 poin (0,39%) ke posisi 23.730,34.
  • KOSPI menguat 2,43% (0,12%) menjadi 1.988,22.
  • Straits Times naik 1,83 poin (0,05%) ke posisi 3.364,6.

Sumber: http://Finance.detik.com/

Jumat, 20 Februari 2015

Rupiah Melemah di Level Rp12.865/USD

pergerakan rupiah

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini dibuka anjlok. Rupiah melemah di level Rp12.865 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (20/2/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 28 poin atau 0,22 persen ke Rp12.860 per USD dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp12.832 per USD.
Adapun pergerakan harian Rupiah di kisaran Rp12.835-Rp12.891 per USD. Dengan pergerakan selama 52 minggu di kisaran RP11.254-Rp12.938 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, Rupiah melemah sehari setelah BI memangkas BI Rate. Akan tetapi kenyataan bahwa mata uang di Asia juga melemah tajam terhadap dolar menunjukkan bahwa faktor negatif dari pasar global masih menjadi penentu fluktuasi pegerakan rupiah untuk jangka pendek.
"Hari ini, situasi di Yunani yang memanas serta data AS yang baik diperkirakan akan mengembalikan tekanan pelemahan dollar terhadap rupiah," ujarnya.

Sumber: http://economy.okezone.com/

Rabu, 18 Februari 2015

Rupiah Berpeluang Bergerak Positif

rupiah 12200
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Pergerakan nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada pada kisaran level Rp12.700-Rp12.675 per USD.Laju Rupiah berpotensi mengalami penguatan meskipun terbatas.
Analis Bumiputera Sekuritas Toga Yasin Panjaitan mengungkapkan, bahwa beberapa hari ke depan Rupiah memiliki peluang untuk bergerak sedikit ke arah positif. Meskipun, rupiah memang masih mengalami pergerakan yang fluktuatif.
" Dalam satu hingga dua hari ke depan masih bergerak bagus, tetapi sekitar tanggal 18-an sepertinya akan kembali fluktuatif," ungkap Toga kepada Okezone di Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Lebih lanjut Toga menuturkan, sentimen dalam negeri yang dihasilkan dari penurunan BI Rate 25 bps menjadi 7,5 persen. Tentu turut mempengaruhi laju rupiah.
"Meskipun berpeluang sedikit menguat, tetapi tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan," ujar dia.
Sementara itu, mengenai adanya sentimen global dari pertemuan antara Yunani dan para kreditor internasional yang belum mencapai kesepakatan.Membuat laju Euro menjadi tertekan,sehingga berimbas pada pelemahan laju Rupiah.
"Tetapi sentimen dalam negeri, cukup sedikit membuat angin segar bagi perbaikan Rupiah," tandasnya.

Sumber: http://economy.okezone.com/

BI Rate Turun, IHSG Tembus 5.400

ihsg_rachman3

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 35 poin didorong optimisme turunnya suku bunga acuan alias BI Rate. Investor asing langsung semangat borong saham.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.805 per dolar dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin Rp 12.730 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG melesat 35,253 poin (0,66%) ke level 5.372,754. Sedangkan Indeks LQ45 menanjak 8,911 poin (0,96%) ke level 938,592.

Membuka perdagangan, Rabu (18/2/2015), IHSG melonjak 49,614 poin (0,93%) ke level 5.387,115. Indeks LQ45 melompat 13,320 poin (1,43%) ke level 943,001.

Investor langsung berburu saham-saham bluechip. Indeks pun kembali menembus rekor tertingginya sepanjang masa.

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 73,354 poin (1,37%) ke level 5.410,855. Sementara Indeks LQ45 loncat 17,313 poin (1,86%) ke level 946,994.

Kemarin IHSG bergerak dalam rentang yang tipis. Aksi beli investor asing jelang penutupan perdagangan berhasil bawa IHSG keluar dari zona merah.

Setelah kemarin libur, Wall Street menutup perdagangan dengan positif. Indeks S&P 500 cetak rekor tertinggi atas harapan penyelesaian masalah utang Yunani.

Bursa-bursa di Asia kompak menguat pagi hari ini didorong sentimen dari Wall Street. Bursa Asia juga memberi sentimen positif kepada pergerakan IHSG.

Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 139,26 poin (0,77%) ke level 18.126,35.
  • Indeks Hang Seng naik 58,35 poin (0,24%) ke level 24.784,88.
  • Indeks Straits Times bertambah 18,29 poin (0,54%) ke level 3.434,20

Sumber: http://finance.detik.com/

Rabu, 19 November 2014

BI Rate Naik, Rupiah Lanjutkan Kenaikan


JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah diproyeksikan kembali berpeluang melanjutkan penguatan, Rabu (19/11/2014) ini. Kenaikan BI Rate yang menjadi sentimen utama internal akan seiring dengan penurunan indeks dollar AS.
Membaiknya data sentimen ekonomi Jerman ke titik tertinggi dalam empat bulan terakhir berhasil membawa euro untuk menguat hingga kisaran 1,25 per dollar AS. Di sisi lain, indeks dollar AS terjerembab dengan data AS yang agak memburuk.
Hal itu, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, diikuti oleh imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun hingga 2,32 persen. Data sektor perumahaan AS ditunggu dan diperkirakan membaik.  
Penguatan terlihat pada hampir seluruh aset berdenominasi rupiah mulai dari IHSG, SUN dan rupiah sendiri terhadap dollar AS kemarin. Kenaikan harga BBM yang dinanti pasar memberikan sentimen positif di pasar keuangan Indonesia. Rupiah menguat walaupun mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS.
BI rate secara mengejutkan dinaikkan. Tetapi perlu diketahui, walaupun kenaikan BI rate melambangkan pengetatan likuiditas, BI juga mengeluarkan kebijakan yang justru akan mendorong penyaluran kredit. Hari ini rupiah pun diperkirakan melanjutkan penguatannya.
Di pasar spot, seperti dikutip dari data Bloomberg, rupiah dibuka menguat ke posisi 12.092 dibanding penutupan kemarin pada 12.136.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/