AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label ekonomi global. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ekonomi global. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Januari 2016

Waspada Gejolak Ekonomi Global, The Fed Tahan Suku Bunga

Waspada Gejolak Ekonomi Global, The Fed Tahan Suku Bunga
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bank sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan, pada pertemuan semalam atau Rabu waktu setempat. Keputusan ini diambil melihat kondisi ekonomi dan keuangan terkini.

Langkah The Fed menimbulkan aksi jual di bursa saham Wall Street, yang akhirnya ditutup turun tajam.

Keputusan The Fed ini memang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar modal. Para investor saham menunggu apa yang akan dilakukan The Fed di tengah kejatuhan pasar saham dunia, dan perlambatan ekonomi dunia yang akan mempengaruhi perekonomian AS.

Para pengambil kebijakan di The Fed mengatakan, perekonomian AS masih tetap di jalurnya dengan pertumbuhan yang moderat, dan masih kuatnya penyerapan tenaga kerja, meski suku bunga dinaikkan secara gradual. Namun ada gejolak ekonomi global yang harus diwaspadai.

"Anggota komite memonitor ketat perkembangan ekonomi global dan sektor keuangan, serta bagaimana pengaruhnya ke pasar tenaga kerja dan inflasi," demikain pernyataan The Fed, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (28/1/2016).

The Fed memang mewaspadai dengan serius, risiko gejolak ekonomi global. Bahkan disebutkan bahwa sejumlah anggota komite The Fed makin khawatir dengan kondisi ekonomi dunia terkini.

Sejumlah bankir di Wall Street memprediksi, The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 3 kali di tahun ini, dan akan dilakukan setiap kuartal.


Sumber: http://finance.detik.com/

Jumat, 10 Juli 2015

Suspensi Wall Street Tak Berdampak Pada Ekonomi

A Wall Street sign is pictured in the rain outside the New York Stock Exchange
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - New York Stock Exchange (NYSE) atau yang lebih dikenal Wall Street mengalami penghentian sementara perdagangan atau suspensi pada perdagangan Rabu 8 Juli waktu setempat. Namun setelah 3,5 jam berlalu, akhirnya saham kembali diperdagangkan.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs mengatakan suspensi tersebut tidak akan berdampak pada ekonomi. Apalagi terhadap pergerakan nilai tukar.
"Iya semalam sempat suspended 3,5 jam tapi karena masalah software komputer jadi tidak berdampak ke ekonomi," paparnya kepada Okezone, Kamis (9/7/2015).
Sebagai informasi, suspensi diberlakukan otoritas setempat karena terjadi permasalahan pada sistem perdagangan. Data para trader tidak berfungsi maksimal. Transaksi baik jual maupun beli yang dilakukan pun tidak terjadi. Sehingga lantai bursa dilanda kepanikan.
Pada saat terjadi suspensi Saham Dow Jones tercatat menukik tajam hingga terkoreksi 170 poin.

Sumber: http://economy.okezone.com/

Senin, 04 Mei 2015

Data Ekonomi Global, Kunci Penguatan IHSG Pekan Ini

290340_ihsg-tergerus-harga-minyak_663_382
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Analis Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini akan berada di posisi yang menarik. Maraknya aksi jual pada pekan lalu jauhkan IHSG dari zona hijaunya.
Kepada VIVA.co.id, Senin, 4 Mei 2015, Reza mengatakan, investor dapat mengambil kesempatan dari momentum ini untuk berinvestasi di pasar modal dan memanfaatkan pelemahan yang ada.
"Meski secara tren masih dalam pelemahannya namun, dengan asumsi dan harapan aksi jual akan mereda maka kami berharap agar IHSG dapat mengalami rebound meski tipis," ujarnya, Senin, 4 Mei, 2015.
Menurut dia, meski banyak pelaku pasar yang khawatir sekaligus kecewa dengan laju IHSG pekan lalu. Namun, harapan adanya rilis data-data global yang positif setidaknya membuat pelemahan tertahan.
"Pekan lalu, laju IHSG di luar perkiraan dimana sepanjang pekan kemarin mengalami penurunan signifikan. Maraknya aksi jual membuat IHSG terhempas jauh dari minggu sebelumnya," tuturnya.
Di sisi lain, lanjutnya, maraknya pemberitaan dan anggapan mengenai penurunan popularitas Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan adanya eksekusi mati terpidana narkoba dinilai telalu berlebihan untuk dijadikan dasar penurunan kinerja pasar modal.
"Masih adanya rilis kinerja para emiten yang mengalami penurunan pertumbuhan, melemahnya laju rupiah, hingga aksi jual asing yang memanfaatkan masih besarnya nilai net buy selama year to date yang dibarengi kepanikan secara psikologis terutama investor lokal turut membuat IHSG semakin terhempas ke jurang," ujarnya.
Reza menyampaikan, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4995-5000 dan resisten 5105-5150.
"Harapan kami volume beli bisa lebih meningkat. Namun demikian, tetap cermati dan waspadai masih adanya potensi pelemahan lanjutan pada IHSG," tuturnya.

Sumber: http://bisnis.news.viva.co.id/