AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Tarif Listrik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tarif Listrik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 November 2017

Hapus Golongan Listrik 1.300-3.300 VA, Ini Alasan Jonan | PT RFB

Jakarta, PT Rifan FinancindoKebijakan penyederhanaan kelas golongan pelanggan listrik rumah tangga non-subsidi akan bermanfaat untuk jangka panjang. Saat masyarakat membutuhkan daya listrik yang lebih besar guna melancarkan kegiatan sehari-hati.

Demikianlah disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam pesan singkat kepada detikFinance, Senin (13/11/2017).

Jonan menjelaskan, sekarang tengah dikembangkan kompor hingga mobil dan motor listrik. Bila masyarakat, khususnya kelas menengah masih menggunakan daya 1.300 VA, tentunya tidak akan cukup.

"Dengan daya yang mencukupi, sepanjang tarif tidak naik, masyarakat akan memiliki opsi untuk menggunakan kendaraan listrik sehingga bisa mengisi baterai kendaraan listrik di rumah masing2," ungkap Jonan. 

Dalam rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kebijakan yang akan dilaksanakan adalah menaikkan daya dari golongan 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA menjadi 4.400 VA. 

Sementara itu golongan 450 VA dan 900 VA tidak mengalami perubahan alias tetap disubsidi. Golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA, dan golongan 13.000 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom.

Kenaikan dan penambahan daya tersebut tidak akan berpengaruh pada pengeluaran biaya listrik masyarakat. Hal ini disebabkan tidak adanya pengenaan biaya apa pun. Besaran tarif per kWh juga tidak akan berubah. 

"Harga listrik yang makin terjangkau masyarakat dan daya listrik yang makin dapat diakses masyarakat terus didukung oleh Komisi 7 DPR RI," pungkasnya.


sumber: detik


Baca juga:

Selasa, 28 Februari 2017

Tarif Listrik Pelanggan 900 VA Besok Naik 30% | Rifan Financindo


Jakarta, PT Rifan Financindo Berjangka - Mulai 1 Januari 2017, tarif listrik untuk 18,7 juta pelanggan listrik 900 VA sudah mengalami penyesuaian, dan secara bertahap harus membayar sesuai tarif normal.

Sebab, Badan Anggaran (Banggar) DPR memutuskan jumlah pelanggan listrik yang mendapatkan subsidi dari APBN 2017 hanya 23,15 juta.

Keputusan tersebut dibuat berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), ada 18,7 juta pelanggan listrik 900 VA yang termasuk golongan mampu dan tidak layak disubsidi.

Dari 22,8 juta pelanggan listrik rumah tangga (R-1) 900 VA, hanya 4,1 juta yang dinilai layak mendapatkan subsidi. Agar subsidi listrik tepat sasaran, maka harus dilakukan penyesuaian tarif terhadap 18,7 juta pelanggan 900 VA.

Kementerian ESDM sudah menetapkan skema kenaikan tarif listrik secara bertahap sebanyak 3 kali untuk 18,7 juta pelanggan 900 VA, melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 (Permen ESDM 28/2016). Berdasarkan aturan itu, kenaikan tarif akan terjadi di 1 Januari 2017, 1 Maret 2017, dan 1 Mei 2017, naik sekitar 30% di tiap tahap.

"Besok (1 Maret 2017) dicabut lagi subsidinya sebagian, (kenaikan) tahap kedua, naiknya 30%," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, kepada detikFinance, Selasa (28/2/2017).

Berdasarkan Permen ESDM 28/2016, tarif listrik rumah tangga (R-1) 900 VA yang per 1 Januari 2017 sebesar Rp 791/kWh akan naik menjadi Rp 1.034/kWh. Lalu di 1 Mei 2017 berubah lagi dari Rp 1.034/kWh menjadi Rp 1.352/kWh.

Mulai 1 Juli 2017, tarif listrik 900 VA akan sama dengan 1.300 VA, ikut dalam mekanisme tariff adjustment, naik turun mengikuti fluktuasi harga minyak atau Indonesian Crude Price (ICP) dan kurs dolar Amerika Serikat (AS).

Tapi kenaikan ini hanya untuk 18,7 juta pelanggan 900 VA. Sementara 4,1 juta pelanggan listrik 900 VA yang termasuk rumah tangga tidak mampu tetap disubsidi, tarif yang mereka bayar tetap Rp 605/kWh.

Secara singkat, berikut skema penyesuaian tarif listrik 900 VA untuk 18,7 juta pelanggan di 2017:

Tarif listrik bagi rumah tangga
1. R-1/900 VA Rp 605/kWh

Tarif untuk rumah tangga daya 900 VA ada 2, yaitu
1. R-1/900 VA, dan
2. R-1/900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu)

Tarif yang berubah: R-1/900 VA RTM:
1. 1 Januari-28 Februari: 791 Rp/kWh
2. 1 Maret-30 April: 1.034 Rp/kWh
3. 1 Mei-31 Juni: 1.352 Rp/kWh
4. 1 Juli: ikut dalam mekanisme tariff adjustment



PT Rifan Financindo

Rabu, 06 Januari 2016

Harga BBM dan Listrik Turun, Daya Beli Masyarakat RI Makin Tinggi di 2016

Harga BBM dan Listrik Turun, Daya Beli Masyarakat RI Makin Tinggi di 2016

Jakarta, RIfan Financindo Berjangka - Awal tahun 2016 dimulai dengan 'kado' dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) serta elpiji 12 kg. Dampaknya akan cukup besar terhadap perekonomian Indonesia ke depannya.

Eric Sugandi, Ekonom Kenta Institute menilai kebijakan ini akan memperbaiki daya beli masyarakat. Apalagi bila dikombinasikan dengan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang ikut naik.

"Dampaknya akan positif dalam memperbaiki daya beli masyarakat jika dikombinasikan dengankenaikan UMP, dampaknya terhadap daya beli masyarakat akan lebih besar," ujarnya kepada detikFinance, Rabu (6/1/2016)

Diketahui dalam setahun kebelakang, daya beli masyarakat memang sedikit melambat. Ini seiring dengan makin rendahnya harga komoditas dan memukul industri utama di dalam negeri, yakni perkebunan dan pertambangan. Kemudian menular ke sektor lainnya, khususnya perhotelan, makanan dan minuman.

Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sempat kewalahan melihat kondisi tersebut, meski kemudian diambil langkah kenaikan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menjadi Rp 3 juta per bulan. Hingga akhirnya konsumsi rumah tangga tetap terjaga di sekitar 5%.

David Sumual, Ekonom PT Bank BCA Tbk memperkirakan konsumsi rumah tangga di 2016 bisa di atas 5%. Ini pun akan menjadi penopang utama dalam pertumbuhan ekonomi 2015 yang ditargetkan pemerintah sebesar 5,3%.

"Dengan terjadi penurunan BBM, jadi mendorong daya beli masih tetap bagus. Pertumbuhan konsumsi sekitar 5% atau lebih," jelas David kepada detikFinance.

Meskipun demikian, pemerintah juga tetap menjaga harga-harga barang kebutuhan pokok tidak melonjak. Seperti beras, daging sapi, cabai, bawang dan yang lainnya. Inflasi harus dikendalikan pada batas yang sesuai APBN, yakni 4,7%.


Sumber: http://finance.detik.com/

Senin, 04 Januari 2016

'Kado' Awal Tahun: Tarif Listrik, Premium Hingga Pertamax Turun

Kado Awal Tahun: Tarif Listrik, Premium Hingga Pertamax Turun

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Awal 2016 ini, rakyat Indonesia seperti mendapatkan 'kado' tahun baru khususnya di sektor energi. Kado tersebut berupa turunnya tarif listrik hingga bahan bakar minyak (BBM).

Dihimpun detikFinance, Senin (4/1/2016), berikut kebutuhan di sektor energi yang mengalami penurunan harga.

1. Listrik
Menguatnya nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan turunnya harga Indonesian Crude Price (ICP) November dibanding Oktober, serta efisiensi PLN menurunkan Biaya Pokok Penyediaan Listrik (BPP), membuat penurunan tarif listrik khususnya untuk golongan tariff adjustment.

Sehingga, mulai 1 Januari 2016, tarif listrik tariff adjustment, turun, berikut daftarnya:
- Tarif listrik di tegangan rendah/TR (untuk Rumah Tangga), Bisnis skala menengah, Kantor Pemerintah skala menengah), turun dari Rp 1.509,38 kWh menjadi Rp 1.409,16 kWh.
- Tarif listrik di tegangan menengah/TM (untuk Bisnis skala besar, Kantor Pemerintah skala besar, industri skala menengah), turun dari Rp 1.104,73 kWh menjadi Rp 1.007,15 kWh.
- Tarif listrik di tegangan tinggi/TT (untuk Industri skala besar), turun dari 1059,99 Rp/kWh menjadi Rp 970,35 kWh.

Tarif listrik terbaru ini berlaku sejak 1 Januari 2016.

2. Harga Premium turun
Bensin premium turun Rp 150/liter, seperti yang diumumkan pemerintah pada Rabu (23/12/2015) lalu.

Harga Premium dari Rp 7.300/liter turun jadi Rp 6.950/liter. Lalu ada pungutan dana ketahanan energi Rp 200/liter untuk premium, maka harga premium jadi Rp 7.150/liter, atau turun Rp 150/liter.

Harga baru premium ini berlaku mulai 5 Januari 2016.

3. Harga Solar turun Rp 250
Selain premium, pemerintah juga mengumimkan penurunan harga solar dari Rp 6.700/liter harga keekonomiannya saat ini Rp 5.650/liter, itu sudah termasuk subsidi Rp 1.000/liter, kemudian ditambah dana ketahanan energi Rp 300/liter untuk solar, jadi harganya Rp 5.950/liter.

Harga baru solar ini juga berlaku mulai 5 Januari 2016.

4. Pertamax
Anjloknya harga minyak mentah global juga berdampak pada turunnya harga produk BBM di SPBU.

Mulai 5 Januari 2016, harga Pertamax turun dari Rp 8.650/liter menjadi Rp 8.450/liter. Atau turun Rp 200.

5. Pertalite turun Rp 250
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan, tak hanya Pertamax, harga bensin terbaru Pertamina yakni Pertalite RON 90 turun Rp 250.

"Pertalite turun jadi Rp 7.950 per liter, dan berlaku mulai 5 Januari 2016," kata Bambang.


Sumber: http://finance.detik.com/