AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Politics. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politics. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 November 2013

"Perang Indonesia-Australia" di Dunia Maya


KOMPAS.com — Korban terus berjatuhan hingga ratusan jumlahnya. Bahkan, ada yang mengklaim hingga ribuan. Satu per satu situs web yang diidentifikasi milik lembaga Pemerintah Australia ataupun milik lembaga nonpemerintah Australia, swasta, bahkan situs nonprofit Australia dilumpuhkan.
Hingga Rabu (20/11/2013) malam, prajurit siber terus bertempur memburu korban dari Australia. Sebagian besar menamakan diri sebagai Anonymous Indonesia, tetapi sebagian kecil bekerja secara pribadi.
Percakapan di media sosial tiga hari terakhir juga terus meningkat terkait perang ini. PoliticaWave memantau percakapan di media sosial ini dan mengungkap kecenderungan percakapan dari kedua kubu.
Menurut Direktur PoliticaWave Yose Rizal, setidaknya ada 71.406 percakapan dari 27.146 akun pengguna internet (netizen) dalam rentang tiga hari terakhir dan menjangkau lebih dari 65,8 juta akun.
”Sebagian besar netizen menunggu reaksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Netizen berharap SBY menanggapi isu itu secepat Kanselir Jerman Angela Merkel yang langsung menghubungi Presiden Barack Obama secara pribadi untuk memverifikasi hal tersebut,” kata Yose.
Serangan balasan
Terdengar kabar, Anonymous Australia membalas serangan peretas Indonesia dengan meretas beberapa situs web, mulai situs web pemerintah hingga media online. Bahkan, mereka mengaku berhasil mencuri data kartu kredit dari situs penerbangan di Indonesia serta data login di situs web institusi pendidikan pemerintah.
Namun, sebuah akun Twitter dari Australia, yaitu @Op_Australia, membantah bahwa komunitas Anonymous Australia ikut-ikutan dalam perang siber. ”Kami tidak dalam perang dengan Indonesia,” katanya.
@Op_Australia menolak tuduhan pihaknya sedang berperang dengan peretas Indonesia. Mereka balik menuduh, Indonesia yang meretas beberapa situs web Indonesia kemudian mencoba mengadu domba.
Peretas Australia mengirimkan video melalui YouTube kepada peretas Indonesia bahwa yang seharusnya jadi target peretasan (hacking) adalah situs web pemerintahan yang terkait intelijen. Bukan situs-situs yang tak berdosa.
Beberapa komentar dari akun orang Indonesia juga tampak tak menghendaki perang ini, salah satunya akun Ronal Arnoldi. Menurut Ronal, tak semestinya sesama anonymous saling serang.
”Kita semua anonymous. Ada kita di dalamnya. Saya bukan anggota anonymous. Saya merasa kalian bodoh saling mendeklarasikan perang sesama. Anonymous itu satu, tak ada batasan negara,” kata Ronal.
Bukan kesalahan orang Australia
Akun Muhammad Fakhriansyah di YouTube mengingatkan, kasus penyadapan ini bukan kesalahan orang Australia, melainkan kesalahan Pemerintah Australia.
Namun, perang tak terelakkan lagi. Klarifikasi dari komunitas peretas Australia sudah tak menolong banyak. Kini, satu-satunya yang bisa mengerem adalah komunitas netizen yang merasa perang siber bukanlah solusi asyik untuk dunia mereka.
Peretas Australia menuduh Indonesia hanya menyerang situs web secara random sehingga tujuan ideologisnya diragukan. Dalam video yang diunggah Wayne Carr berjudul "Final Warning to Anonymous Indonesia" menunjukkan kemarahan peretas Australia terhadap serangan random tersebut.
Sentimen positif
Selain aksi perang, sentimen positif diberikan juga pada aksi diplomatik Indonesia. Hampir seluruh pemberitaan mengenai reaksi Pemerintah Indonesia mendapat sentimen positif. Pernyataan Presiden SBY melalui akun @sbyudhoyono yang menyayangkan pernyataan PM Australia yang menganggap remeh penyadapan terhadap Indonesia juga mendapat sentimen positif.
Reaksi positif lain yang diberikan netizen adalah aksi perang siber di dunia maya yang dilakukan oleh grup peretas yang menamakan dirinya Anonymous Indonesia. Perang ini dilakukan dengan menyusup dan melumpuhkan situs-situs yang berasal dari Australia.
Di media sosial terkuak alasan sederhana, perang siber ini hanya bisa dihentikan jika Pemerintah Australia memberi pengakuan penyesalan dan meminta maaf. Jika tidak, upaya melumpuhkan internet Australia akan dilakukan dengan meminimalkan korban ”sipil” tak berdosa.


Sumber :http://internasional.kompas.com/

Kamis, 03 Oktober 2013

Jadwal Matchday Kedua Europa League Malam Nanti





JAKARTA - Gelaran Liga Champions pekan kedua telah usai. Kini giliran Europa League yang melanjutkan kompetisinya, Kamis (3/10/2013) mulai pukul 23.00 hingga Jumat dini hari WIB.
Sebanyak 24 pertandingan akan tersaji malam hari nanti. Meskipun ini merupakan kompetisi kasta kedua di Eropa, ada sejumlah laga menarik yang dipastikan terhampar.
Beberapa duel yang pantas mendapat sorotan ialah:  Anzhi Makhachkala yang akan menjamu tim kuat asal Inggris, Tottenham Hotspur. Meski baru saja ditinggalkan oleh bintangnya Samuel Eto’o yang hijrah ke Chelsea dan serangkaian hasil minor, namun faktor cuaca dan dukungan suporter akan menjadi keuntungan bagi tim besutan Gadzhi Gadzhiev itu.
Sang tamu bukan tanpa misi datang ke Anzhi Arena. Pasukan Andre Villas-Boas yang musim ini sukses mendatangkan beberapa wajah baru setelah ditinggalkan megabintangnya Gareth Bale yang hijrah ke Real Madrid akan berusaha mengamankan tiga poin untuk memperlebar jarak dari seluruh rival di klasemen Grup K, setelah meraih kemenangan pada pertandingan pembuka sebelumnya.
Sementara di pertandingan lain, duel antara wakil Turki Trabzonspor dan wakil dari Italia Lazio juga dipastikan akan berlangsung seru. Keduanya berhasil meraih poin sempurna pada partai pembuka penyisihan Grup J Europa League.
Trabzonspor yang musim panas lalu baru saja mendatangkan Florent Malouda dan Jose Bosingwa kini sedang dalam kondisi bagus saat menjamu Lazio dengan catatan empat kemenangan dari lima laga di seluruh kompetisi.
Sementara itu, Lazio yang baru saja ditahan imbang oleh Sassuolo 2-2 di pentas Serie-A akhir pekan lalu juga akan tampil all out, meski ini merupakan laga tandang mereka.
Sementara tim-tim eropa lain, macam: Valencia, Rubin Kazan, Sevilla, Dynamo Kyiv, Olympique Lyon, PSV Eindhoven, Fiorentina dan Bordeaux akan menghadapi lawan yang tergolong mudah. Namun bukan berarti tim-tim kuda hitam lain tidak dapat memberikan kejutan.

Berikut jadwal pertandingan Europa League matchday kedua:

Kamis (3/10/2013):
23:00 WIB: Kuban Krasnodar (RUS) vs Valencia (SPA)
23:00 WIB: Rubin Kazan (RUS) vs Zulte-Waregem (BEL)
23:00 WIB: Anzhi Makhachkala (RUS) vs Tottenham Hotspur (ENG)
23:00 WIB: Shakhter Karagandy (KAZ) vs Maccabi Haifa (ISR)

Jumat (4/10/2013):
00:00 WIB: Rapid Wien (AUS) vs Dinamo Kyiv (UKR)
00:00 WIB: Genk (BEL) vs Thun (SUI)
00:00 WIB: Sevilla (SPA) vs Freiburg (GER)
00:00 WIB: Slovan Liberec (CZE) vs Estoril (POR)
00:00 WIB: Rijeka (CRO) vs Real Betis (SPA)
00:00 WIB: Olympique Lyon (FRA) vs Vitoria Guimaraes (POR)
00:00 WIB: Legia Warszawa (POL) vs Apollon (CYP)
00:00 WIB: Trabzonspor (TUR) vs Lazio (ITA)
00:00 WIB: Tromso (NOR) vs Sheriff (MDA)
00:00 WIB: AZ (NED) vs PAOK (GRE)
02:05 WIB: Swansea City (ENG) vs St. Gallen (SUI)
02:05 WIB: Ludogorets (BUL) vs Dinamo Zagreb (CRO)
02:05 WIB: Chornomorets (UKR) vs PSV Eindhoven (NED)
02:05 WIB: Esbjerg (DEN) vs Salzburg (AUS)
02:05 WIB: Elfsborg (SWE) vs Standard Liege (BEL)
02:05 WIB: Wigan Athletic (ENG) vs Maribor (SVN)
02:05 WIB: Dnipro Dnipropetrovsk (UKR) vs Fiorentina (ITA)
02:05 WIB: Pacos de Ferreira (POR) vs Pandurii Targu Jiu (ROU)
02:05 WIB: APOEL (CYP) vs Eintracht Frankfurt (GER)
02:05 WIB: Bordeaux (FRA) vs Maccabi Tel Aviv (ISR).


Sumber :http://bola.okezone.com/

Jumat, 13 September 2013

Mesir Umumkan Keadaan Darurat Nasional Diperpanjang 2 Bulan


Kairo - Pemerintah interim Mesir di bawah kendali militer mengumumkan perpanjangan status darurat nasional selama dua bulan. Status darurat ini telah diberlakukan pemerintah interim Mesir sejak pertengah Agustus lalu menyusul kekerasan berdarah oleh militer terhadap pendukung Presiden terguling Mohammad Morsi.
Dikutip AFP, Jumat (13/9/2013), kebijakan memperpanjang status darurat nasional itu dikeluarkan pada Kamis (12/9).
"Presiden Adly Mansour memutuskan untuk memperpanjang status darurat nasional selama 2 tahun," ujar Juru Bicara Kepresidenan Ehab Bedawy.
Penerapan status darurat nasional ini memberikan jaminan kepada pihak keamanan Mesir untuk leluasa melakukan penangkapan, terutama terhadap kelompok pendukung Morsi.
Padahal menurut kesepakatan sementara yang diadopsi Mansour, status darurat nasional dapat diperpanjang setelah masa tiga bulan hanya melalui referendum.
Keadaan darurat pertama kali dinyatakan pemerintah sementara Mesir di bawah kendali militer pada tanggal 14 Agustus lalu, yakni hari di mana tentara menyerbu dua kamp kelompok oposisi di Kairo yang menyebabkan ratusan orang tewas. Pada hari-hari berikutnya, sediktnya 1.000 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah pendukung Morsi.
Pemerintah Mesir juga telah menangkap puluhan pemimpin senior Ikhwanul Muslimin. Bahkan Pemerintah Mesir telah membubarkan kelompok ini.
Menyusul kebijakan-kebijakan pemerintah sementara Mesir tersebut, AS membatalkan latihan militer dengan Kairo dan menunda pengiriman pesawat tempur. Namun pemerintah AS tidak tegas dan tidak berencana membekukan bantuan militer dan ekonominya kepada Mesir sebesar USD 1,5 miliar tiap tahun.


Sumber :http://news.detik.com/

Kamis, 12 September 2013

Isu Suriah Mereda, Dollar AS Melemah


NEW YORK, Dollar Amerika Serikat, melemah terhadap mata uang utama lain, sepanjang perdagangan Rabu (11/9/2013).  Menguatnya kemungkinan penggunaan solusi diplomasi untuk isu Suriah, diduga mengurangi daya tarik greenback, selain penantian pasar terhadap hasil pertemuan The Fed pada pekan depan.
Pada penutupan perdagangan Rabu di New York, Amerika Serikat, euro diperdagangkan di level 1,3314 dollar AS, menguat dari 1,3267 dollar AS pada perdagangan Selasa (10/9/2013). Setali tiga uang, dollar jatuh terhadap yen Jepang, menjadi 99,92 yen per dollar AS dari 100,43 yen per dollar AS. Sementara euro juga melemah terhadap yen, menjadi 133,03 yen dari sebelumnya 133,24 yen.
Dollar AS dalam beberapa hari ini memperlihatkan tren turun setelah Amerika dan pendukungnya mengisyaratkan akan mempertimbangkan usulan Suriah soal isu Rusia. Terkait persoalan itu, Rusia mengusulkan Suriah membuka akses pengawasan senjata kimia untuk kalangan internasional.
Seiring meningkatnya harapan terhadap usulan Rusia, pasar dinilai merespons dengan lebih banyak membeli euro dan mengambil risiko di mata uang lainnya, dengan mengorbankan dollar AS. Pasar juga tengah menanti pertemuan kunci komite kebijakan moneter The Fed, yang dijadwalkan berlangsung pada pekan depan.
Pertemuan tersebut diperkirakan akan menentukan apakah rencana pengurangan stimulus (tapering quantitative easingi) akan segera dilakukan bank sentral itu. "Mata pemain akan menjaga satu mata memantau perkembangan Suriah, dan (sat mata) yang lainnya pada pertemuan The Fed pada 17-18 September," kata Joe Manimbo, analis pasar senior untuk Western Union Business Solutions.
"Ketidakpastian atas Suriah dan hasil pertemuan The Fed dapat mengikat dollar dan mata uang utama," imbuh Manimbo. Beberapa analis memperkirakan poundsterling Inggris masih akan terus menguat pada pekan-pekan ini, menyusul penurunan drastis angka pengangguran pada Juli yang mencatatkan angka terendah sejak Juli 2012.
Poundsterling diperdagangkan di level 1,5826 dollar AS, pada Rabu, menguat dari 1,5731 dollar AS pada sehari sebelumnya. Dollar juga terpantau merosot terhadap franc Swiss, menjadi 0,9306 franc Swiss dari sebelumnya 0,9346 franc Swiss.



Sumber :http://bisniskeuangan.kompas.com/

Rabu, 11 September 2013

Suriah Berniat Bergabung dalam Perjanjian Larangan Senjata Kimia



Damaskus - Pemerintah Suriah menyatakan keinginannya untuk bergabung dalam perjanjian larangan senjata kimia internasional. Negara Arab ini bersedia untuk memberikan akses pada PBB dan negara lain atas persenjataan kimianya yang dianggap mengancam banyak pihak.
"Kami siap untuk memberitahu di mana lokasi senjata kimia kami, siap untuk menghentikan produksi senjata kimia dan menunjukkan instalasi ini kepada perwakilan dari Rusia, negara lain dan juga PBB," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah, Walid al-Muallem kepada media Rusia, Interfax dan dilansir AFP, Rabu (11/9/2013).
"Kami ingin bergabung dalam perjanjian larangan senjata kimia. Kami akan menjaga komitmen kami terhadap perjanjian tersebut, termasuk memberikan informasi mengenai senjata ini," imbuhnya.
Pernyataan Menlu Muallem ini menanggapi usulan Rusia soal penyerahan dan penghancuran senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional. Namun demikian, Presiden Bashar al-Assad sendiri belum memberi tanggapan resmi soal usulan Rusia tersebut.
"Dukungan kami terhadap usulan Rusia menunjukkan kesediaan kami untuk menyerahkan seluruh senjata kimia," imbuh Muallem. Menlu Muallem tengah berada di Moskow, Rusia dalam rangka melakukan kunjungan selama dua hari dan melakukan pembahasan soal situasi terkini dengan sekutu dekat Suriah tersebut.
Usulan Rusia soal senjata kimia Suriah ini, menuai banyak dukungan dari negara-negara lain dan juga PBB. Rusia sendiri menyatakan, usulan ini bertujuan untuk menghindarkan rencana serangan militer Amerika Serikat dan sekutu terhadap Suriah.
Rusia juga menyerukan kepada AS untuk membatalkan rencana aksi militernya ke Suriah dan memberikan kesempatan bagi usulannya untuk diterapkan. Tanggapan positif disampaikan AS melalui Presiden Barack Obama, yang menjanjikan untuk memberi kesempatan kepada usulan Rusia dan solusi diplomatik terkait krisis Suriah.


Sumber :http://news.detik.com/

Ini Alasan Obama Berniat Lancarkan Aksi Militer ke Suriah



Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencoba meyakinkan publik AS untuk mendukung rencananya menyerang Suriah. Dalam pidatonya, Obama menjelaskan alasannya merencanakan aksi militer ke Suriah, yang ditentang oleh sebagian besar rakyat AS.
Obama menyatakan, bukanlah pilihan yang bijaksana bagi AS untuk tidak merespon serangan kimia pada 21 Agustus di dekat Damaskus, Suriah.
"Ketika diktator melakukan kejahatan, mereka bergantung pada cara pandang dunia terhadap mereka hingga gambar-gambar mengerikan itu bisa menghilang dari ingatan kita," terang Obama dalam pidato di Gedung Putih AS, seperti dilansir AFP, Rabu (11/9/2013).
"Tapi hal semacam ini terjadi. Fakta tidak bisa disangkal. Pertanyaannya sekarang apakah yang dipersiapkan oleh Amerika Serikat dan dunia internasional terhadap hal tersebut," jelas Obama.
"Karena apapun yang terjadi pada orang-orang itu, kepada anak-anak itu, bukan hanya sebuah pelanggaran hukum internasional, tapi juga membahayakan keamanan kita," imbuhnya.
Lebih lanjut, Obama mengaku paham bahwa pasca perang di Afghanistan dan Irak, banyak rakyat AS yang menentang keterlibatan AS dalam konflik internasional lainnya. Obama sendiri menegaskan, dirinya sebenarnya lebih memilih untuk mengakhiri perang, daripada memulai perang yang baru.
Namun Obama menyatakan, jika AS tidak bertindak maka senjata kimia akan digunakan lebih luas lagi, sehingga pelanggaran hukum internasional kembali terjadi. Obama menegaskan, jika nantinya aksi militer AS benar dilakukan, Assad akan benar-benar membayar mahal atas tindakan kejinya.
"Bahkan serangan terbatas akan mampu mengirimkan pesan kepada Assad bahwa tidak ada negara lain yang bisa melakukannya," tegasnya.


Sumber :http://news.detik.com/

Obama Janji Beri Kesempatan Diplomasi bagi Suriah



Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menilai terlalu dini untuk menyebut bahwa usulan Rusia soal penyerahan dan penghancuran senjata kimia Suriah akan berhasil. Namun demikian, Obama berjanji akan memberikan kesempatan diplomasi bagi Suriah.
Dalam pidatonya kepada rakyat AS, seperti dilansir AFP, Rabu (11/9/2013), Obama menegaskan, dengan alasan kemanusiaan dan keamanan nasional, AS tidak bisa begitu saja memalingkan diri melihat anak-anak tak bersalah menjadi korban dalam serangan kimia di Suriah.
Dia berjanji untuk tetap menempatkan kapal-kapal perang AS di dekat perairan Suriah demi menjaga tekanan bagi rezim Presiden Bashar al-Assad. Sedangkan pada saat yang bersamaan, solusi diplomatik terus dikembangkan.
"Masih terlalu dini untuk menyatakan apakah tawaran (Rusia) ini akan berhasil, dan setiap kesepakatan harus bisa memastikan bahwa rezim Assad akan menjaga komitmennya," ucap Obama dalam pidato di Gedung Putih AS.
"Namun, inisiatif ini memiliki potensi untuk menghilangkan ancaman senjata kimia tanpa adanya aksi militer, terutama karena Rusia merupakan salah satu sekutu Assad yang paling kuat," imbuhnya dalam pidato yang disiarkan media setempat.
Obama menyatakan, dirinya akan berusaha bekerja sama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam menyusun solusi diplomatik untuk mengakhiri krisis Suriah.


Sumber :http://news.detik.com/

Selasa, 10 September 2013

Sekjen PBB Serukan Penghancuran Senjata Kimia Suriah



New York - Sekjen PBB Ban Ki-moon menyerukan kepada Suriah untuk menghancurkan senjata kimia miliknya. Hal ini disampaikan Sekjen Ban pasca Rusia mengajukan proposal agar Suriah menyerahkan senjata kimianya di bawah pengawasan internasional.

Kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Selasa (10/9/2013), Sekjen Ban menuturkan penghancuran bisa dilakukan di zona aman yang diawasi oleh dunia internasional. Dia menambahkan akan mengusulkan zona-zona aman tersebut begitu inspektur PBB memastikan adanya penggunaan senjata yang dilarang oleh hukum internasional tersebut.

"Saya mempertimbangkan untuk mendesak Dewan Keamanan untuk mendorong penyerahan senjata kimia dan stok prekursor kimia milik Suriah ke suatu lokasi di Suriah di mana mereka bisa dihancurkan dengan aman," jelas Sekjen Ban.

Jauh sebelum pernyataan Ban, Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengusulkan proposal yang isinya mendesak Suriah untuk menempatkan senjata kimianya di bawah pengawasan internasional demi menghindari ancaman serangan militer dari negara-negara barat. 

Terhadap proposal tersebut, Suriah sendiri menyambut baik. Tidak jauh berbeda, Sekjen Ban juga menyambut positif usulan Rusia tersebut.

Menurut Ban, Suriah harus menyetujui proposal Rusia ini. Dia menambahkan, akan ada tindakan cepat dari komunitas internasional untuk memastikan bahwa senjata tersebut memang dihancurkan dengan tepat.

"Yang pertama dan paling utama, Suriah harus sepakat secara positif terhadap hal ini," tandasnya.

HIngga saat ini, tim inspeksi PBB yang dipimpin ahli kimia asal Swedia Ake Sellstrom masih menyelesaikan laporan soal pemeriksaan dugaan senjata kimia di Suriah. Diharapkan paling cepat, akhir pekan ini laporan tersebut bisa dirilis ke publik.

Sumber

Obama Mungkin Hentikan Rencana Serang Suriah



WASHINGTON, KOMPAS.COM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan ia akan menahan rencana serangan militer ke Suriah jika negara itu setuju memberi izin pihak internasional mengawasi cadangan senjata kimia mereka.

Namun dia mengatakan dia skeptis pemerintah Suriah akan menyetujui hal ini.

Sementara Kongres AS berdebat mengenai perlukah melakukan serangan, pihak Rusia pada Senin (10/09) kemarin menyerahkan senjata kimianya.

AS menuduh Damaskus melakukan kejahatan perang, termasuk penggunaan senjata kimia, tuduhan itu dibantah oleh pemerintah Suriah.

Presiden Obama pada Senin kemarin memberikan serangkaian wawancara televisi yang bertujuan membangun dukungan di kalangan Kongres AS dan kesadaran publik akan rencana aksi militer baru di Timur Tengah ini.

Presiden mengatakan serangan terbatas diperlukan untuk menghukum rezim Assad terkait penggunaan senjata kimia dan untuk mencegah mereka menggunakan senjata itu lagi. "Saya ingin memastikan bahwa norma terhadap pelarangan penggunaan senjata kimia dipertahankan," kata Obama kepada ABC News.

"Itu termasuk dalam kepentingan keamanan nasional kita. Jika kita bisa melakukannya tanpa serangan militer, saya sangat memilih hal ini."

Ditanya oleh Diane Sawyer dari ABC News jika ia menunda penyerangan terhadap Suriah, dapatkah Assad memegang kendali atas senjatanya, Obama menjawab: "Tentu saja, jika sebenarnya itu yang terjadi."

Debat mengenai rencana penyerangan ke Suriah masih berlangsung di Kongres AS pada saat ini.

Sambutan Suriah

Dukungan untuk persetujuan menyerang Suriah di tingkat Kongres tetap relatif rendah. Pada Jumat (06/09) lalu, lebih dari 230 dari 433 anggota Kongres di Dewan Perwakilan dilaporkan menolak atau cenderung menolak.

Selain itu, jajak pendapat menunjukkan bahwa orang Amerika tetap khawatir terhadap rencana serangan ke Suriah.

Hal ini bertolak belakang dengan ucapan Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang mengatakan dukungan terhadap serangan ke Suriah meningkat.

Banyak politisi dan anggota masyarakat AS prihatin bahwa aksi militer bisa menarik AS untuk terlibat dalam perang berkepanjangan dan memicu permusuhan yang lebih luas di wilayah tersebut.

Pernyataan Obama datang setelah Rusia meminta Suriah untuk menempatkan persediaan senjata kimia di bawah kontrol internasional dan kemudian menghancurkan senjata itu untuk menghindari serangan militer AS.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan tawaran itu dibuat selama pembicaraan dengan rekan sejawatnya dari Suriah, Walid Muallem.

Lavrov kemudian mengungkapkan ia mendesak Muallem untuk "tidak hanya setuju menempatkan situs penyimpanan senjata kimia di bawah kontrol internasional, tetapi juga menghancurkannya." Ia mengatakan ia juga memberitahu Muallem bahwa Suriah akan harus bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia.

Muallem mengatakan kepada wartawan melalui seorang penerjemah bahwa Suriah menyambut inisiatif ini, dan ia memuji Rusia yang "berusaha untuk mencegah agresi Amerika terhadap rakyat kami."

Sumber

Suriah Sambut Baik Usulan Rusia Soal Kontrol Senjata Kimia



Jakarta - Suriah menyambut positif usulan Rusia agar menyerahkan kontrol senjata kimia mereka ke tangan internasional. Usulan Rusia ini untuk mencegah serangan militer AS.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan usulan ini disampaikan kepada Menlu Rusia, Suriah Walid al-Moualem dalam pembicaraan di Moskow
"Suriah menyambut baik usulan Rusia, didorong oleh keprihatinan kepemimpinan Suriah bagi kehidupan warga negara kami dan keamanan negara kami. Juga didorong oleh keyakinan kami pada kebijaksanaan pemerintah Rusia, yang berusaha untuk mencegah agresi Amerika terhadap rakyat kami, " kata Moualem melalui seorang penerjemah sebagaimana dilansir Reuters, Senin (9/9/2013) waktu setempat.
Lavrov dalam pernyataannya juga mengatakan, selain menempatkan senjata kimia di bawah pengawasan internasional, Rusia mendesak Suriah untuk akhirnya menghancurkan senjata dan menjadi anggota penuh dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW)
Menlu AS, John Kerry sebelumnya mengisyaratkan bahwa aksi militer terhadap Suriah bisa diurungkan bila Presiden Bashar al-Assad menyerahkan senjata kimia dalam satu pekan.
Namun Deplu AS di Washington menyatakan bahwa pernyataan Menlu Kerry bersifat retoris, bukan tawaran yang nyata.


Sumber :http://news.detik.com/

Senin, 09 September 2013

Presiden Suriah Tantang AS Buktikan Ada Senjata Kimia di Suriah



DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al Assad menolak tuduhan penggunaan senjata kimia oleh militer Suriah. Bahkan, dia menantang Amerika Serikat (AS) membuktikan segala tuduhan itu.
"Sama sekali tidak ada bukti penggunaan senjata kimia untuk melukai rakyat saya!" seru Al Assad saat diwawancarai jaringan televisi AS CBS, seperti dikutip Metro, Senin (9/9/2013).
Assad juga mendesak Amerika harus memberikan bukti, baik Suriah menggunakan senjata kimia ataupun tidak. Selain itu, Assad juga memperingati AS akan rencana serangan mereka kepada Suriah. Assad yakin dengan bantuan dari sekutu setia Suriah, seperti Iran dan Rusia, AS bisa mereka serang balik.
Menurut Assad, Suriah sudah siap untuk berperang sekarang. Dia juga menegaskan sebaiknya AS tidak usah ikut campur dalam segala masalah yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Amerika memang diketahui sedang mencari dukungan untuk melakukan intervensi militer ke Suriah. Menteri Luar Negeri AS John Kerry, dalam beberapa kesempatan, bersikeras kalau militer Suriah telah menggunakan gas satin untuk membunuh 1.400 rakyatnya.
Kerry pun turut menyangkal pernyataan Al Assad bahwa tidak ada bukti senjata kimia. Penyangkalan Kerry sendiri berasal dari kesaksian beberapa korban yang terkena senjata kimia. Apalagi, Kerry sudah menerima rekaman yang berisi jenazah dari korban serangan senjata kimia pada 21 Agustus 2013.



Sumber :http://international.okezone.com/

Video Korban Serangan Kimia di Suriah Ditunjukkan pada Senat AS



Washington - Anggota panel Kongres Amerika Serikat (AS) telah menyaksikan video yang menunjukkan para korban serangan kimia di Suriah. Video tersebut dimunculkan oleh pemerintah AS sebagai kekejaman rezim Presiden Bashar al-Assad terhadap rakyatnya.
Total ada 13 video yang ditunjukkan kepada anggota Komisi Intelijen Senat AS pada Kamis (5/9) lalu. Menurut situs komisi tersebut, video tersebut menunjukkan korban-korban serangan kimia atau korban serangan gas beracun di Suriah.
Seperti dilansir AFP, Senin (9/9/2013), video tersebut berisikan adegan-adegan horor dari para korban, termasuk anak-anak yang kejang dan seorang pria yang terkapar di lantai dengan kondisi mulut berbusa.
Dalam salah satu video terlihat jasad-jasad korban serangan kimia yang terdiri atas berbagai usai dan jenis kelamin. Video lainnya menunjukkan seorang pria yang memeluk tubuh putranya yang sudah tak bernyawa.
Video-video ini dipilih oleh US Open Source Center yang biasa menyuplai informasi intelijen dari asing, seperti diminta oleh Ketua Komisi Intelijen, Senator Dianne Feinstein. Beberapa dari video tersebut merupakan video yang diunggah ke internet atau YouTube oleh kelompok pro-oposisi Suriah.
Para senator diberitahu oleh intelijen AS bahwa video-video tersebut telah diverifikasi keasliannya. Namun menurut CNN yang pernah menayangkan beberapa video tersebut, video tersebut tidak cukup menunjukkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas serangan kimia tersebut.
Penunjukkan video tersebut dimaksudkan untuk meyakinkan Kongres AS bahwa serangan militer terbatas memang perlu dilakukan di Suriah. Pekan ini, Kongres AS akan mulai membahas rencana aksi militer ke Suriah. Paling cepat 9 September waktu setempat, akan digelar voting untuk menentukan apakah Kongres menyetujui rencana serangan terbatas ke Suriah, seperti yang dicetuskan Presiden Barack Obama selama ini.



Sumber :news.detik.com

Meski Ada Bukti Video, Assad Bersikeras Bantah Gunakan Serangan Kimia



Damaskus - Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali menyampaikan bantahan terkait serangan kimia yang mendasari rencana aksi militer Amerika Serikat ke Suriah. Assad juga menyerukan kepada parlemen AS untuk menolak rencana aksi tersebut.
Hal tersebut disampaikan Assad dalam wawancara eksklusif dengan televisi asal AS, CBS. Koresponden senior televisi CBS, Charlie Rose menemui dan mewawancarai Assad di Suriah.
"Dia (Assad) membantah bahwa dia terlibat dalam serangan (kimia) tersebut," tutur Rose mengutip beberapa inti wawancaranya dengan Assad seperti dilansir AFP, Senin (9/9/2013).
"Dia menyangkal dirinya mengetahui adanya serangan kimia, meskipun banyak hal yang telah dikatakan pihak lain, meskipun ada rekaman video. Dia mengatakan tidak ada bukti yang kuat untuk menyimpulkan secara konklusif," imbuhnya.
"Hal yang paling penting, seperti dikatakan olehnya, adalah 'Tidak ada bukti yang menunjukkan saya menggunakan senjata kimia terhadap rakyat saya sendiri'," ucap Rose mengutip perkataan Assad dalam wawancara. Wawancara langka Presiden Assad dengan media AS ini akan disiarkan secara utuh oleh televisi CBS pada Senin (9/9) waktu setempat.
AS menyerukan rencana aksi militer ke Suriah dengan tujuan menghukum rezim Assad atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri. Namun sebelum melaksanakan rencananya, AS terlebih dahulu menunggu voting yang dilakukan Kongres terkait aksi militer ke Suriah tersebut.
"Dia (Assad) memiliki sebuah pesan bagi rakyat Amerika bahwa bukanlah pengalaman yang baik bagi mereka untuk terlibat dalam konflik dan perang di Timur Tengah. Hasilnya tidak pernah bagus dan mereka (rakyat AS) seharusnya tidak terlibat dan mereka harus mengkomunikasikan dengan Kongres dan pemimpin mereka di Washington agar tidak menyetujui rencana serangan tersebut," jelas Rose menerangkan pernyataan Assad.
Pekan ini, Kongres AS dijadwalkan akan mulai membahas rencana aksi militer ke Suriah. Paling cepat 9 September waktu setempat, akan digelar voting untuk menentukan apakah Kongres menyetujui rencana serangan terbatas ke Suriah, seperti yang dicetuskan Presiden Barack Obama selama ini.



Sumber :news.detik.com

Jumat, 06 September 2013

Hizbullah Sebut Aksi Militer AS ke Suriah Adalah Terorisme Terencana



Jakarta, Kelompok Hizbullah terang-terangan mengecam rencana aksi militer Amerika Serikat terhadap Suriah. Sekutu dekat rezim pemerintah Suriah ini menyebut aksi tersebut sebagai aksi terorisme terencana.
"Agresi AS terhadap Suriah, atau ancaman dari mereka, merupakan terorisme terencana dan mengancam wilayah sekitarnya dan rakyatnya," demikian pernyataan Hizbullah usai menghadiri rapat dengan blok parlementer di Libanon, seperti dilansir AFP, Jumat (6/9/2013).
Mereka memperingatkan bahwa setiap aksi militer terhadap Suriah berpotensi menjadi ancaman bagi dunia. "Ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional serta internasional," tegas mereka.
Pernyataan ini merupakan tanggapan resmi pertama yang disampaikan Hizbullah terkait rencana aksi militer di Suriah. Selama ini, AS paling gencar menyerukan aksi militer ini, dengan tujuan untuk menghukum rezim Presiden Bashar al-Assad atas penggunaan senjata kimia.
Kini, Presiden Barack Obama masih menunggu dukungan dari Kongres AS melalui voting yang akan digelar pada 9 September mendatang. Sedangkan Hizbullah sendiri dilaporkan mulai mengerahkan para anggotanya di Libanon untuk mengantisipasi setiap serangan yang mungkin terjadi.
Lebih lanjut, Hizbullah menyebut rencana aksi militer AS tersebut bertujuan untuk mendukung Israel dan memperkuat posisi AS di wilayah Timur Tengah.
"Keterlibatan pemerintah AS dalam agresi langsung terhadap Suriah mengkonfirmasi keyakinan Hizbullah bahwa krisis (Suriah)... merupakan bagian dari plot strategis yang dimaksudkan untuk menempatkan wilayah tersebut di bawah kendali asing," tandas mereka.


Sumber :news.detik.com

Kamis, 05 September 2013

Meski Mendukung Suriah, Iran Tak Akan Kirim Pasukan Atau Senjata



Teheran, - Iran berjanji akan terus mendukung Suriah dalam menghadapi kemungkinan serangan militer Amerika Serikat dan sekutu. Tidak jelas apa bentuk dukungan yang akan diberikan Iran pada Suriah. Namun pemerintah Iran tak akan mengirimkan pasukan atau senjata ke Suriah.

Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehqan menyampaikan hal ini seperti diberitakan media setempat dan dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/9/2013).

"Suriah tidak butuh kami untuk menyediakan senjata bagi mereka karena mereka sendiri memiliki sistem pertahanan antipesawat," tutur Dehqan.

Sebelumnya, pejabat militer Iran, Qassem Soleimani menegaskan bahwa negara tersebut akan mendukung Suriah sampai akhir dalam menghadapi ancaman serangan militer AS. 

"Tujuan Amerika Serikat bukanlah untuk melindungi HAM... namun untuk menghancurkan front perlawanan (terhadap Israel)," kata Soleimani.

"Kita akan mendukung Suriah sampai akhir," imbuh pejabat militer Iran itu dalam pidatonya di depan Majelis Pakar di Teheran, Iran hari ini. Majelis Pakar merupakan badan yang mengawasi kerja pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Retorika perang terhadap Suriah kian menggencar setelah oposisi Suriah menuding pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad melakukan serangan kimia di basis-basis pemberontak dekat Damaskus. Oposisi menyebut, lebih dari 1.300 orang tewas dalam serangan kimia pada 21 Agustus tersebut.

Tuduhan ini berulang kali dibantah rezim Assad. Pemerintah Suriah balik menuding bahwa para pemberontaklah yang bertanggung jawab atas serangan kimia itu. Tujuannya, untuk mendorong aksi militer internasional terhadap rezim Assad. 

Sumber

Berseteru, Kursi Obama-Putin Dijauhkan Saat KTT G20




VIVAnews - Perseteruan politik antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin memaksa panitia penyelenggara G20 di kota St. Petersburg mengambil langkah preventif. Salah satunya adalah menjauhkan tempat duduk keduanya dalam pertemuan para kepala negara tersebut.

Diberitakan The Guardian, Kamis 5 Agustus 2013, urutan tempat duduk para kepala negara diubah belakangan ini setelah ketegangan kedua kepala negara semakin menjadi. Dalam urutan tempat duduk awal, Putin dan Obama hanya dipisahkan oleh kepala negara Arab Saudi.

Urutan baru, Putin-Obama duduk mengapit lima kepala negara, termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron. Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan, awalnya urutan tempat duduk diatur berdasarkan abjad Rusia.

"Tempat duduk akan diatur berdasarkan alfabet Inggris," kata Peskov.

Hubungan Obama dan Putin renggang karena dua hal, Suriah dan Snowden. Rusia menentang rencana penyerangan Suriah oleh Amerika Serikat tanpa persetujuan Dewan Keamanan. Sementara Obama memprotes pemberian suaka Rusia pada Edward Snowden, si pembocor dokumen rahasia AS.

Akibat perseteruan ini juga, Obama membatalkan pertemuan bilateral antara AS-Rusia jelang KTT tersebut. Ini adalah kali pertama dalam 53 tahun presiden AS membatalkan pertemuan bilateral dengan Rusia.

Kedua kepala negara juga sering melontarkan kalimat pedas. Obama dalam sebuah wawancara mengatakan Putin seperti bocah sekolah yang sedang bosan. "Dia memiliki tampang yang malas, seperti bocah yang kebosanan di belakang kelas," kata Obama usai membatalkan pertemuan dengan Putin bulan lalu.

Komentar ini dibalas Putin, "Kami bekerja, kami kadang bertikai soal sebuah masalah. Kami manusia. Terkadang kami juga bisa jengkel."

Akibat perseteruan Obama-Putin soal Suriah, diperkirakan agenda KTT G20 soal ekonomi akan didominasi isu ini.

Sumber

Korupsi 13 Miliar, Pejabat China Dihukum 14 Tahun Penjara



VIVAnews - Seorang pejabat pemerintah China, pada Kamis ini divonis 14 tahun penjara akibat korupsi senilai Rp13 miliar. Dia terbukti bersalah menerima suap dan memiliki properti dalam jumlah besar yang tidak mampu dibeli dengan gajinya sebagai PNS. 

Menurut kantor berita Xinhua, mantan Kepala Administrasi Badan Keselamatan Provinsi Shaanxi, Yang Dacai, ini diduga memiliki aset berupa properti keluarga senilai 11,77 juta Yuan atau Rp21 miliar. Saat ditanya pihak pengadilan asal nilai kekayaan 5 juta Yuan atau Rp9 miliar lainnya yang dia miliki, Yang tidak dapat menjelaskannya. 

Selain itu dia juga dituduh menerima suap 250 ribu Yuan atau Rp453 juta untuk membantu mengkatrol penilaian keamanan perusahaan jasa penilai teknologi. Jaksa penuntut melihat jelas bahwa pendapatannya sebagai PNS jelas tidak sebanding dengan nilai kekayaan yang dimilikinya. Yang pun mengaku bersalah terhadap dua dakwaan tersebut pada Jumat pekan lalu. 

Namanya menjadi sorotan publik ketika dalam sebuah peristiwa kecelakaan Agustus 2012 silam, dia tertangkap kamera tersenyum di lokasi kecelakaan. Padahal saat itu ada 36 orang korban tewas. Ekspresinya ini dianggap publik tidak peka dan kurang bersimpati. Dia lantas jadi bahan perbincangan di dunia maya. 

Saat itu dia menjawab kritikan tajam publik dengan berdalih bahwa senyumnya itu untuk menghibur pejabat baru yang terlihat gugup mengabarkan situasi terbaru soal kecelakaan itu. "Saya berusaha untuk membuat mereka sedikit santai. Jadi mungkin dalam momen yang tidak terkendali, senyum saya terlalu berlebihan," ungkap Yang beralasan. 

Akibat sikapnya yang tidak sopan itu, Yang dijuluki "PNS yang Tersenyum". Kendati telah mengklarifikasi, namun perhatian publik terhadapnya belumlah usai. 

Publik kemudian beralih pada gaya hidup Yang. Dalam beberapa foto, dia terlihat mengenakan jam tangan mahal. Tidak satu, tapi berganti-ganti di beberapa kesempatan.

Saking seringnya dia gonta ganti jam tangan, publik kemudian menjuluki Yang "Penggila Jam Tangan". Saat itu lagi-lagi Yang berdalih dengan mengatakan bahwa jam tangan itu dibelinya dengan gaji yang dia peroleh. Namun publik tidak percaya begitu saja. 

Tim KPK China pun kemudian bergerak dan menyelidiki asal kekayaan Yang. Setelah melalui proses investigasi awal, Yang langsung dicopot dari jabatannya sebagai anggota Komisi Inspeksi Disiplin Provinsi Shaanxi dari Partai Komunis China (CPC) pada September 2012.

Posisinya sebagai PNS juga turut hilang lantaran dia dipecat. Yang juga dikeluarkan dari CPC dan kasusnya mulai dilimpahkan ke pengadilan pada bulan Februari kemarin. Dalam pengusutan lebih lanjut, dia terbukti terima suap dan diduga korupsi.

Sikap tegas ini merupakan bagian dari komitmen Presiden Xi Jinping yang berjanji untuk memberantas tindak korupsi di China. Beberapa figur penting seperti mantan Menteri Kereta Api dan Perencana Ekonomi terkenal berhasil diseret ke pengadilan tindak korupsi.

Sumber

Terduga Koruptor di China Disiksa Hingga Tewas



VIVAnews - Seorang pejabat di China meninggal dunia setelah disiksa oleh tim penyidik dalam proses investigasi. Dia diduga tewas setelah dibenamkan berkali-kali ke dalam air dingin.
Diberitakan BBC, Rabu 4 September 2013, korban bernama Yu Qiyi, mantan kepala teknisi di perusahaan milik pemerintah, Wenzhou Industry Investment Group. Anggota Partai Komunis ini diduga terlibat korupsi dana penjualan lahan.

Menurut dokumen laporan penyelidikan, seperti dikutip dariBeijing Times, Yu tewas pada 9 April lalu akibat disiksa oleh enam tim penyidik saat diinterogasi. Sebelumnya dia dilaporkan tewas akibat kecelakaan.
Proses penyiksaan dan interogasi yang dialami Yu dinamakan "proses shuanggui", atau prosedur pendisiplinan internal Partai Komunis agar seseorang mengakui perbuatannya.
Kepalanya dibenamkan berkali-kali ke air berisi es. Tidak sadarkan diri, dia lalu dilarikan ke rumah sakit sebelum menghembuskan nafas yang terakhir. Laporan otopsi menyebutkan, Yu meninggal karena terlalu banyak menghisap cairan yang membuat paru-parunya tidak berfungsi.
"Yu Qiyi adalah orang yang kuat sebelum proses shuanggui, tapi dia sangat kurus ketika meninggal," kata istrinya, Wu Qian.

"Dia memiliki banyak luka dalam dan luar setelah 38 hari ditahan. Selain ditenggelamkan oleh penyidik, dia pasti disiksa dengan berbagai macam cara, dan mungkin banyak orang yang terlibat," lanjutnya lagi.
Berita kematian Yu ini awalnya juga ditulis oleh situs media pemerintah Xinhua, namun belakangan tautan menuju artikel itu tidak bisa lagi dibuka.

Diancam AS, Suriah Tak Akan Menyerah Sekalipun Ada Perang Dunia III



Damaskus, - Pemerintah Suriah kembali menegaskan tak akan menyerah pada ancaman serangan militer Amerika Serikat. Bahkan jika sekalipun Perang Dunia III meletus, Suriah tak akan menyerah.

Deputi Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Miqdad menyampaikan hal tersebut dalam wawancara dengan AFP, Kamis (5/9/2013).

"Suriah telah mengambil semua langkah untuk membalas terhadap agresi," tegas pejabat tinggi Suriah itu. 

"Pemerintah Suriah tak akan mengubah sikapnya, bahkan jika sekalipun ada Perang Dunia III. Tak ada warga Suriah yang bisa mengorbankan kemerdekaan negaranya," tandas Miqdad.

Menurut Miqdad, pemerintah Suriah tengah memobilisasi sekutu-sekutunya dalam menghadapi kemungkinan intervensi militer asing.

Retorika perang terhadap Suriah kian gencar setelah oposisi Suriah menuding pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad melakukan serangan kimia di basis-basis pemberontak dekat Damaskus. Oposisi menyebut, lebih dari 1.300 orang tewas dalam serangan kimia pada 21 Agustus tersebut.

Tuduhan ini berulang kali dibantah rezim Assad. Pemerintah Suriah balik menuding para pemberontaklah yang bertanggung jawab atas serangan kimia itu. Tujuannya, untuk mendorong aksi militer internasional terhadap rezim Assad.

Sumber

Obama Bersiap Serang Suriah, Wall Street Lanjutkan Rally



NEW YORK - Saham-saham di Amerika Serikat (AS) naik untuk hari kedua pada, karena kemungkinan aksi militer di Suriah dan penjualan mobil yang kuat mengangkat kepercayaan investor di ekonomi AS.

Presiden Obama saat ini tengah mencari dukungan dari Kongres, untuk melakukan serangan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil. Langkah ini telah membuat pasar gelisah.

Di sisi lain, saham Ford (FN) dan General Motors (GM.N) mencatat kinerja terbaik mereka tahun ini, karena penjualan mobil pada Agustus tercatat yang terkuat sejak Oktober 2007. Saham Ford melonjak 3,5 persen menjadi USD16,91 dan saham GM menguat 5 persen menjadi USD35,85.

"Penjualan mobil dan sepotong data makro yang solid, telah menguatkan langkah hari ini," kata direktur O'Neil Securities, Ken Polcari, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (5/9/2013).

Dia menambahkan indeks S&P 500 akan diperdagangkan dalam kisaran 1.625-1.660 sampai data berikutnya terkait intervensi Suriah atau laporan payrolls.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 96,91 poin atau 0,65 persen ke 14.930,87, indeks S&P 500 (SPX) naik 13,31 poin atau 0,81 persen ke 1.653,08 dan Nasdaq Composite (IXIC) naik 36,43 poin atau 1,01 persen ke 3.649,042.

Sekira 6,1 miliar saham berpindah tangan di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT, sedikit di bawah rata-rata perdagangan harian sepanjang tahun ini sebesar 6,3 miliar saham.


Sumber