AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label minyak wti naik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label minyak wti naik. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Desember 2014

WTI Naik Setelah Investor Perkirakan Pasokan Minyak AS Turun


Rifan Financindo Berjangka, Minyak naik untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir akibat para investor mengkaji proyeksi penurunan pada pasokan minyak mentah AS terhadap tanda-tanda bahwa Irak bergabung dengan anggota OPEC lainnya dalam mempertahankan pangsa pasar.
Kontrak WTI (West Texas Intermediate) naik sebesar 0.8% di New York. Pasokan minyak di AS untuk pekan kedua diperkirakan turun hingga 19 Desember lalu, menurut survey dari Bloomberg News menjelang rilis data oleh pemerintah besok. Rencanan Irak untuk mendorong output tahun depan setelah para anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak untuk menurunkan pangsa pasar, menurut Menteri Minyak Irak Adel Abdul Mahdi.
Minyak sedang menuju penurunan tahunan tertajam sejak 2008 silam setelah AS memproduksi minyak mentah pada level rekor ditengah tanda-tanda menurunnya permintaan. Arab Saudi dan United Arab Emirates menegaskan kembali komitmen untuk mempertahankan produksi pada angka yang sama, menyalahkan pemasok dari luar OPEC sebagai akibat penurunan harga minyak saat ini.
WTI untuk pengiriman Februari naik sebesar 43 sen ke level $55.69 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $55.36 pukul 10:55 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak WTI turun $1.87 ke level $55.26. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 79% dibawah 100 hari rata-rata. Harga WTI telah mengalami penurunan 44% sepanjang tahun 2014 ini.
Kemarin Brent untuk penyelesaian Februari turun $1.27 atau 2.1% ke level $60.11 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $4.85 dibanding WTI.
OPEC tidak akan memangkas pasokan berapapun harganya, menurut Mebteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi saat wawancara dengan Middle East Economic Survey.



Sumber : Bloomberg

Rabu, 03 Desember 2014

Persediaan Minyak AS Melemah Antarkan WTI Naik Kedua Kalinya Dlm 3-Hari

Rifan Financindo Berjangka, West Texas Intermediate mencatatkan kenaikan untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir terkait laporan industri menunjukkan stok minyak mentah turun di AS, yang merupakan pengguna minyak terbesar di dunia.
Kontrak berjangka naik sebesar 1,4 % di New York. Sementara persediaan minyak mentah turun 6,5 juta barel pekan lalu, American Petroleum Institute melaporkan kemarin, menurut Anthony Headrick, seorang analis pasar energi di CHS Hedging. Arab Saudi memberikan sinyalemen yang akan mempertahankan posisinya sebagai eksportir terbesar minyak di dunia setelah OPEC menahan diri untuk memangkas produksi untuk mengurangi pasokan.
Minyak telah melemah ke pasar bearish terkait pompa minyak mentah AS pada tingkat tercepat dalam lebih dari tiga dekade, sementara permintaan minyak global melambat. Arab Saudi tidak akan menyerah pangsa pasar "pada saat ini bagi siapa pun," Pangeran Turki Al-Faisal, mantan kepala intelijen kerajaan, mengatakan kemarin dalam sebuah acara di London. OPEC memasok sekitar 40 % dari minyak dunia.
WTI untuk pengiriman Januari naik sebesar 96 sen ke level $ 67,84 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 67,76 pukul 10:53 pagi waktu Sydney. Sementara kontrak tersebut turun ke level $ 2,12 dari level $ 66,88 kemarin, dibandingkan pada 28 November di level $ 66,15, merupakan penutupan terendah sejak September 2009 lalu. Harga telah turun 31 % tahun ini.
Brent untuk pengiriman Januari turun ke level $ 2, atau 2,8 %, ke level $ 70,54 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London kemarin. Sementara minyak mentah patokan Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $ 3,66 dibandingkan WTI.


Sumber: Bloomberg

Kamis, 06 November 2014

Minyak WTI Naik untuk Hari Kedua Seiring Cadangan Minyak AS Meningkat


Rifan Financindo Berjangka, Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik untuk hari kedua setelah laporan pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah meningkat di Amerika Serikat kurang dari perkiraan, yang merupakan pengguna minyak terbesar di dunia.
Kontrak berjangka naik 0,4 % di New York. Persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 460.000 barel pekan lalu menjadi 380.200.000, menurut Administrasi Informasi Energi kemarin. Minyak WTI diperkirakan naik sebesar 2,35 juta menurut survei Bloomberg News. Minyak WTI merosot di pasar perdagangan di tengah spekulasi bahwa pasokan global melampaui permintaan.
WTI untuk pengiriman bulan Desember menguat 30 sen ke level $ 78,98 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 78,96 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kontrak tersebut melonjak dari level $ 1,49 ke level $ 78,68 kemarin. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 67 % di bawah rata-rata 100-hari. Harga telah turun 19,8 % tahun ini.
Brent untuk pengiriman bulan Desember menguat 13 sen ke level $ 82,95 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange kemarin. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 4,27 dibandingkan minyak WTI.


Sumber : Bloomberg

Senin, 20 Oktober 2014

Minyak WTI Naik untuk Hari Ketiga


Rifan Financindo, Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik hari ketiga, memperluas rebound dari level terendahnya dalam lebih dari dua tahun terakhir seiring Iran berusaha untuk mencegah penurunan harga lebih lanjut. Brent di London naik.
Minyak WTI naik sebanyak 0,9 persen di New York. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kementeriannya menggunakan "diplomasi minyak sebagai alat" untuk mencegah penurunan harga minyak terus menerus, kantor berita Mehr melaporkan. WTI dan Brent, minyak berjangka yang diperdagangkan di dunia, telah turun menuju fase beruang di tengah spekulasi dari melimpahnya persediaan minyak global dan tanda-tanda melemahnya permintaan.
Minyak WTI pengupas penurunannya seiring sektor perbankan termasuk BNP Paribas SA dan Bank of America Corp memprediksi kenaikan harga minyak akan terus berlanjut, sementara Goldman Sachs Group Inc mengatakan tidak ada kelebihan pasokan. Arab Saudi dan Kuwait menunjukkan jatuhnya harga tidak menjamin penurunan produksi langsung, sementara Irak berencana untuk meningkatkan ekspornya bulan depan.
WTI untuk pengiriman November, yang berakhir besok, naik sebanyak 73 sen menjadi $83,48 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $83,39 pukul 11:02 waktu Sydney. Kontrak Desember yang lebih aktif naik sebesar 55 sen ke level $82,61. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah lebih dari dua kali lipat moving average 100-hari. Bulan depan harga turun 15 persen tahun ini.
Minyak Brent untuk pengiriman Desember naik sebanyak 54 sen, atau sebesar 0,6 persen, ke level $86,70 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa lebih tinggi sebesar $ 3,80 dibanding WTI untuk bulan yang sama.


Sumber: Bloomberg