AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Pasar Elektronik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pasar Elektronik. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 Desember 2015

Dolar AS Melemah, Pedagang Elektronik Glodok Turunkan Harga

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Dalam beberapa pekan terakhir, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah terhadap rupiah . Semakin perkasanya rupiah rupanya membuat beberapa barang elektronik yang rata-rata impor mengalami penurunan harga.

"Ada penurunan lumayan dari distributor untuk stok yang baru. Sekitar 20-30%, tapi hanya beberapa barang saja kaya jenis PS (play station), lainnya masih tetap," kata Ninik, seorang pedagang di Pusat Elektronik Glodok, Jakarta Barat yang ditemui detikFinance, Minggu (27/12/2015).

Dia menuturkan, penurunan nilai tukar dolar bukan alasan tunggal penurunan harga elektronik. Lesunya daya beli ekonomi yang jadi faktor lain yang mendorong pedagang di tingkat distributor besar mendiskon harga barangnya.

"Kita kan ikuti harga di pedagang atasnya. Dolar turun lumayan ngaruh, ditambah orang tahun ini malas beli jadi harga diturunkan, tapi tetap saja orang masih susah beli. Tahun ini turunnya (penjualan) lumayan," jelas Ninik yang berjualan kamera, PS, dan pengeras suara tersebut

Pedagang lainnya, Kiki, menyebut memang ada penurunan barang. Namun menguatnya dolar beberapa waktu sebelumnya membuat penurunan harga tak berarti banyak.

"Kalau barang utuh kayak komputer tetap sama. Yang naik turun itu komponen komputer, ini turun tapi nggak terasa karena sebelumnya pernah naik tinggi karena dolar, turun 5% saja," kata Kiki.

Kiki menjelaskan, fluktuasi harga elektronik akibat naik turunnya dolar tak lagi siginifikan seperti saat awal tahun.

"Sekarang dari distributor patokannya rupiah, jadi dolar berapa pun nggak banyak ngaruh, komponen mungkin ada sedikit turun. Yang lain kaya laptop sama saja harganya. Yang kami keluhkan bukan dolar turun naik, tapi orang malas beli, tahun ini paling parah," tutupnya.


Sumber: http://finance.detik.com/

Jumat, 25 September 2015

Dolar Rp 14.600, Harga Elektronik di Glodok Mulai Naik

Dolar Rp 14.600, Harga Elektronik di Glodok Mulai Naik
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah masih berada dalam tren pelemahan, menyusul dolar Amerika Serikat (AS) yang terus perkasa terhadap berbagai mata uang. Dolar AS sekarang sudah melewati level Rp 14.600.

DetikFinance, Kamis (24/9/2015), mencoba menelusuri beberapa toko yang berada di pusat elektronik Glodok, Jakarta. Ternyata, pelemahan rupiah ini langsung berpengaruh terhadap harga barang-barang elektronik. Seperti telepon seluler hingga laptop yang memang merupakan barang impor dan dijual dalam mata uang rupiah.

Azis, salah satu penjual ponsel di Glodok, mengatakan harga ponsel ikut naik sebesar 15% sampai 20%. Misalnya, ponsel merek Samsung, dari yang awalnya seharga Rp 2 juta menjadi Rp 2,3 juta.

"Untuk LG, Samsung ada yang naik sampai 20%. Misalnya Samsung itu harga Rp 2 juta jadi Rp 2,3 juta," ungkap Azis kepada detikFinance, di Pusat Elektronik Glodok, Jakarta, Kamis (24/9/2015).

Selain itu, kenaikan juga terjadi pada laptop. Lisa, salah seorang pedagang, mengaku akan menaikkan harga laptop sampai 15%, termasuk juga beberapa peralatan elektronik lainnya yang diimpor.

"Saya memang sudah tahu kabar soal dolar Rp 14.600 dan mungkin nanti saya akan menaikkan laptop yang saya jual jadi 15%. Ini juga mempengaruhi penjualan aksesoris selain laptop seperti baterai, mouse, dan lain-lain," papar Lisa.

Lisa menyebut menaikkan harga bukanlah pilihan mudah karena bisa berpengaruh terhadap penjualan.

"Sekarang sebelum Rp 14.600 (dolar) yang beli laptop di tempat saya cuma 5 orang, dan kayaknya bakal lebih jelek lagi, mungkin 5 orang per minggu. Harapan saya agar ada kebijakan yang cepet deh buat dolar balik dan nggak ngerepotin kita yang kebanyakan jualan barang impor," paparnya.

Sumber: http://finance.detik.com/