AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label listrik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label listrik. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Desember 2015

Jokowi Ingin di 2019 Seluruh Rakyat Sudah Menikmati Listrik

Jokowi Ingin di 2019 Seluruh Rakyat Sudah Menikmati Listrik
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt berjalan mulus. Targetnya pada 2019 nanti rasio eletrifikasi sudah mencapai 100%, artinya semua rakyat bisa menikmati listrik.

"Kita harapkan akhir 2019 rasio elektrifikasi dapat mencapai 100% yang sesuai dengan yang kita harapkan," kata Jokowi dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/12/2015)

Posisi sekarang, rasio elektrifikasi baru mencapai sekitar 85%. Tentunya perlu banyak upaya untuk mengejar target 100%. Khususnya menjangkau area yang berada di pulau-pulau terpencil dan terluar Indonesia.

Maka dari itu, perlunya dipercepat pembangunan pembangkit listrik dengan total kapasitas 35.000 mw. Jokowi juga menyampaikan, banyak investor yang tertarik pada proyek tersebut. Sehingga tidak ada alasan untuk menunda.

"Saya meminta agar semuanya dipercepat, baik dilakukan oleh pemerintah, maupun oleh BUMN, tidak ada alasan-alasan lain lagi, jangan sampai ditunda-tunda," pungkasnya.

Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 01 Desember 2015

Tarif Listrik Mulai Hari Naik, Ini Daftarnya

Tarif Listrik Mulai Hari Naik, Ini Daftarnya
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - PT PLN (Persero) hari ini melakukan penyesuaian tarif listrik untuk golongan tariff adjustment (penyesuaian) untuk Desember 2015. Ada yang tarifnya naik tinggi hingga 11%, tapi ada pula yang tarifnya turun.

Berdasarkan situs resmi PLN yang dikutip, Selasa (1/12/2015), berikut daftar tarif listrik:


Foto: Daftar tarif listrik Desember 2015 (PLN)

Untuk golongan tarif listrik rumah tangga sedang (R-2) daya 3.500 VA – 5.500 VA dan rumah tangga besar (R-3) daya 6.600 VA ke atas turun dari Rp 1.533 per kilo Watt hour (kWh) pada November 2015 menjadi Rp 1.509 per kWh pada Desember 2015. Atau turun Rp 24 per kWh.

Sementara, untuk golongan tarif listrik R-1 daya 1.300 VA dan 2.200 VA, tarifnya naik 11% dari sebelumnya Rp 1.352 per kWh, tarif pada Desember ini naik Rp 1.509 per kWh.

Sumber: http://finance.detik.com/

Senin, 30 November 2015

Besok, Tarif Listrik 1.300 dan 2.200 VA Naik 11%

Besok, Tarif Listrik 1.300 dan 2.200 VA Naik 11%
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Tarif listrik dua golongan rumah tangga yakni 1.300 volt ampere (VA) dan 2.200 VA mulai besok mengalami kenaikan yang cukup signifikan mencapai 11%. Hal ini akibat dari kebijakan pemerintah yang memberlakukan tariff adjustment terhadap dua golongan tersebut.

Berdasarkan daftar tarif listrik untuk Desember 2015 di situs resmi PLN yang dikutip, Senin (30/11/2015), tarif listrik untuk golongan:

  • R1 daya 1.300 VA = Rp 1.509,38/kilo Watt hour (kWh) atau naik 11% dibandingkan tarif sebelumnya Rp 1.352/kWh.
  • R1 daya 2.200 VA = Rp 1.509,38/kilo Watt hour (kWh) atau naik 11% dibandingkan tarif sebelumnya Rp 1.352/kWh.
Seperti diketahui, di saat tarif listrik Desember 2015 untuk 10 golongan tariff adjustment turun, dua golongan rumah tangga ini (1.300 dan 2.200 VA) justru naik signifikan mencapai 11%. Hal ini sebenarnya disebabkan dari akumulasi ditahannya kenaikan tarif listrik untuk dua golongan ini sejak Mei 2015.

Seharusnya, tarif listrik dua golongan ini sudah naik sejak Mei lalu, namun pemerintah memutuskan untuk menahan kenaikan tarif listrik 1.300 dan 2.200 VA, karena tujuan pemerintah saat itu untuk meringankan beban ekonomi masyarakat.

Sumber: http://finance.detik.com/