AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Investasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Investasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Desember 2016

Dalam Sebulan, Investasi Ini Sudah Untung 17% | Rifan Financindo


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Kinerja reksa dana saham memang sedang moncer seiring dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Mengutip data Infovesta, Senin (12/12/2016), secara bulanan, ada reksa dana saham yang mencatatkan imbal hasil cukup tinggi mencapai 17,072% yaitu Pacific Equity Growth Fund II, disusul Treasure Fund Super Maxxi sebesar 15,429%, Pinnacle Dana Prima 11,016%, MNC Dana Saham II 10,658%, dan Capital Equity Fund 10,082%.

Meskipun secara rata-rata imbal hasil reksa dana periode 31 Oktober-30 November 2016 masih mencatatkan angka negatif 5,66%, namun secara tahunan atau periode 30 Desember 2015-30 November 2016 mencatatkan keuntungan 6,42% seiring dengan penguatan IHSG sebesar 12,10%.

Sementara rata-rata imbal hasil reksa dana campuran selama periode 30 Desember 2015-30 November 2016 tercatat 8,02%, reksa dana pendapatan tetap 7,01%, dan reksa dana pasar uang sebesar 4,23%.


id - rfbaxa
sumber: www.detik.com

Senin, 13 Juni 2016

Ekonomi China Stabil Pada Mei Bahkan Ditengah Melambatnya Pertumbuhan Investasi


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Ekonomi China stabil pada bulan Mei terkait pesta kredit awal tahun ini yang moderat.

Produksi industri naik 6% dari tahun sebelumnya pada bulan Mei, sesuai dengan perkiraan ekonom, biro statistik nasional hari Senin. penjualan ritel naik 10% bulan lalu, sementara investasi aset tetap meningkat 9,6% dalam lima bulan pertama tahun 2016, hilang semua 38 ekonom perkiraan.

"Kami percaya momentum berurutan dalam pertumbuhan ekonomi telah cenderung tetap tangguh pada bulan Mei," Bank of America Corp analis termasuk Helen Qiao menulis dalam sebuah catatan penelitian menjelang rilis data. "Pemulihan pasar properti dan peningkatan pendanaan proyek untuk proyek-proyek infrastruktur di beberapa bulan terakhir akan terus memberikan dukungan untuk kegiatan industri dalam waktu dekat."

Data menunjukkan pengembangan investasi properti naik 7% pada periode Januari-Mei.



Sumber: Bloomberg

Selasa, 24 Mei 2016

Ini Investasi Jangka Panjang yang Cocok untuk Anak Muda

Ini Investasi Jangka Panjang yang Cocok untuk Anak Muda
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Menyiapkan dana di masa tua sejak dini sangat dianjurkan. Kondisi masa depan yang tidak bisa diprediksi membuat kita perlu berjaga-jaga terutama dalam hal keuangan.

Memilih investasi yang tepat bukan perkara mudah. Untuk anak muda yang berusia di bawah 30 tahun, investasi di sektor apa yang 'pas' disiapkan untuk masa depan?

Erwino Joedanadi, Community Coordinator Olahdana Society mengatakan saat ini investasi di sektor konsumsi dan properti masih menjanjikan.

"Kalau menurut saya lebih konsumsi sama properti," kata Erwino kepada detikFinance, di Main Hall BEI, Selasa (24/4/2016).

Ia menambahkan di sektor konsumsi masyarakat pasti masih membutuhkan, sedangkan di sektor properti menurunnya suku bunga acuan Bank Indonesia berpengaruh terhadap investasi di sektor properti ini.

"Kalau konsumsi udah pasti orang Indonesia pasti konsumsi nggak mungkin dia nggak makan juga kan, yang kedua properti, suku bunga BI rate kan turun terus kemudian pemerintah udah buka kucuran untuk asing boleh beli properti jadi masih bagus," tutur Erwino.

Investasi saham hingga saat ini masih dianggap banyak kalangan sebagai investasi berisiko tinggi. Namun memiliki return yang tinggi pula.


Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 29 Oktober 2015

Ekonomi RI Lesu, Bagaimana Investasi Saham Tahun Depan?

Ekonomi RI Lesu, Bagaimana Investasi Saham Tahun Depan?
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Melemahnya perekonomian tahun ini sempat menyeret harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu. Selain itu, gejolak ekonomi dunia serta dampaknya pada laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi masih akan berlangsung tahun depan.

Kondisi ini jadi kekhawatiran sebagian orang untuk berinvestasi di pasar modal. Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero mengungkapkan, meski diprediksi ekonomi akan berlanjut lesu hingga tahun depan, investasi saham baik lewat pasar modal maupun reksa dana, masih sangat menjanjikan karena terbukti tetap tumbuh meski diterjang krisis.

“Indonesia selalu tumbuh 4,7%, ini bukti fundamental ekonomi kita kuat. Kalau diranking dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di peringkat 7 di dunia, sayang sekali kalau pertumbuhan ekonomi masyarakat kita karena tak mau berinvestasi,” kata Poltak dalam diskusi berjudul Financial Clinic di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Poltak mencontohkan, negara-negara lain seperti Brasil, Malaysia, dan Turki yang dianggap kekuatan baru ekonomi dunia justru mengalami dampak krisis lebih parah ketimbang Indonesia.

Apalagi, sambungnya, laju ekonomi Indonesia diprediksi lebih tinggi setelah proyek-proyek infrastruktur mulai digeber di tahun ini.

"Infrastruktur tidak dinikmati sekarang, tapi nanti. Coba bayangkan, sekarang saja investasi masih bisa tumbuh apalagi setelah infrastruktur baik," ujar Poltak.

Meski secara makro ekonomi Indonesia bisa dibilang aman, resiko pasar tetap besar jika masyarakat kurang mendapat cukup informasi pasar modal.

"Di balik saham ada perusahaan. Lihat produk yang dihasilkan perusahaan dan kinerja keuangannya dalam laporan keuangan," tandasnya. 

Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 13 Agustus 2015

Menteri-Menteri Baru Harus Dorong Investasi

menteri-menteri-baru-harus-dorong-investasi-zrM7ZXtrzn
Jakarta, RIfan Financindo Berjangka - Menteri-menteri baru akan menghadapi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh pejabat sebelumnya. Salah satunya adalah memulihkan perekonomian Indonesia.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, Indonesia tidak bisa banyak berharap pada perekonomian global. Menurutnya, harga komoditas yang selama ini menjadi andalan Indonesia untuk ekspor, mengalami penurunan yang signifikan.
Dia menilai, untuk mendorong perekonomian nasional pemerintah harus fokus membangun ekonomi dari dalam. Mendorong investasi dalam bentuk apapun. Baik dalam bentuk pasar modal, investasi di sektor riil atau investasi lain.
Indonesia, kata HT, membutuhkan investasi secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya agar dunia usaha bisa berjalan. Dengan begitu, lapangan pekerjaan bisa tercipta. “Prioritas utama, bagaimana membangun perekonomian dalam negeri dengan kekuatan dari dalam,” ungkapnya di Jakarta.
Untuk itu pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif. Regulasi dan perizinan dipermudah, juga perencanaan ekonomi yang baik. Sebab, saat ini Indonesia tidak bisa berharap banyak dari ekonomi global yang juga tengah melambat.
Menurutnya, sektor seperti UMKM harus didorong dengan akses yang mudah dan modal yang murah. Sebab selama ini bunga yang dikenakan kepada UMKM lebih tinggi dibanding kredit perbankan ke korporasi besar. Padahal dengan lebih banyak penggerak ekonomi Indonesia bisa jauh lebih melesat.
Sekadar informasi, kinerja perekonomian nasional pada kuartal II-2015 mengecewakan. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan hanya 4,67 persen atau melambat dibandingkan kuartal I-2015 yang 4,71 persen.
Selain itu, Rupiah juga semakin terjerembab. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar mata uang tanah air Rp13.758 per USD.

Sumber : http://economy.okezone.com/

Selasa, 26 Mei 2015

Mengenal Berbagai Transaksi Reksa Dana

1432026shutterstock-102695807780x390
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Secara umum, ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang investor reksa dana, ada 3 jenis transaksi yang bisa dia lakukan. Ketiga jenis transaksi reksa dana yaitu pembelian, penjualan dan pengalihan.
Transaksi Pembelian
Dalam transaksi pembelian, umumnya juga bisa dibagi menjadi beberapa lagi antara lain. Yang pertama New Subscription atau Transaksi Pembelian Pertama Kali,yang dilakukan oleh investor pertama kali. Di beberapa tempat disebut juga Transaksi New Account.
Yang kedua disebut transaksi penambahan atau top up. Artinya investor sudah memiliki satu reksa dana kemudian memutuskan untuk menambah saldonya. Dalam reksa dana tidak ada ketentuan, investor bebas melakukan penambahan kapan saja tanpa ada ikatan jumlah dan waktunya sepanjang lebih besar dari minimum pembelian.
Yang ketiga, transaksi pembelian/investasi berkala yang dikhususkan bagi yang orang tidak ingin repot dan menginginkan agar dana bisa dipotong setiap bulan dari tabungannya. Transaksi ini disebut juga transaksi autodebet.
Investasi dengan cara autodebet pada reksa dana ini berbeda dengan asuransi. Jika karena suatu hal, dana yang ada di rekening tabungan tidak cukup, maka transaksi pembelian pada bulan tersebut batal. Itu saja.
Tidak ada denda, double charge pada bulan berikutnya ataupun pengurangan pada saldo investasi yang sudah ada. Sebab prinsip dari reksa dana adalah menitipkan uang kepada Manajer Investasi untuk dikelola. Jika tidak ada investasi, ya anggap saja Manajer Investasi tetap mengelola menggunakan uang yang sudah ada sebelumnya.
Jenis transaksi yang terakhir adalah Transaksi Pembelian Produk Baru atau Transaksi New Product. Transaksi ini terjadi jika investor sudah memiliki satu produk reksa dana, namun dia memutuskan untuk membeli produk reksa dana yang lain yang ditawarkan oleh Manajer Investasi dan Agen Penjual.
Tergantung pada Manajer Investasi dan Agen Penjual yang melakukan pemasaran produk tersebut, ada yang harus mengisi formulir seperti pembelian pertama kali, ada pula yang tidak.
Dengan melakukan transaksi pembelian, investor akan menerima Unit Penyertaan dari Manajer Investasi. Bukti kepemilikan Unit Penyertaan tersebut disimpan secara elektronik oleh bank kustodian. Setelah transaksi dilakukan, bank kustodian akan mengirimkan surat konfirmasi transaksi kepada investor.
Surat yang dikirimkan oleh bank kustodian tersebut sifatnya informatif. Sekalipun surat tersebut hilang, kepemilikan investor tetap tercatat di sistem dan bisa diklaim kapan saja melalui Manajer Investasi dan Agen Penjual.
Setiap bulannya bank kustodian juga akan mengirimkan laporan bulanan yang berisi perkembangan saldo investasi. Saat ini surat konfirmasi transaksi dan laporan bulanan masih berbentuk surat fisik, namun seiring dengan perkembangan teknologi ke depan pengiriman melalui email akan dimungkinkan.
Transaksi Penjualan
Transaksi penjualan atau pencairan dalam reksa dana juga dikenal dengan istilah redemption. Bagi investor awam, terkadang transaksi penjualan suka disalah artikan terutama bagi mereka yang memiliki kontrak transaksi investasi berkala.
Misalkan seorang investor melakukan transaksi investasi berkala selama 5 tahun, ada persepsi bahwa selama 5 tahun dia tidak dapat melakukan penjualan. Hal ini kurang tepat, sebab transaksi reksa dana dapat dilakukan kapan saja.
Hanya saja investor perlu mengetahui bahwa dalam reksa dana ada yang namanya biaya atas transaksi penjualan atau redemption fee. Biasanya biaya ini berlaku untuk kepemilikan reksa dana hingga tahun tertentu. Jika investor memiliki lebih lama dari tahun yang ditentukan, maka atas transaksi penjualan dibebaskan biayanya.
Tujuan dari redemption fee ini bukanlah untuk mencari keuntungan. Namun agar investor tidak terlalu sering atau cepat melakukan transaksi penjualan. Sebab suatu reksa dana membutuhkan waktu agar strategi investasinya dapat berjalan, selain itu transaksi pembelian dan penjualan yang terlalu sering tidak menjadi jaminan akan lebih menguntungkan jika berinvestasi dalam jangka panjang.
Dana atas transaksi penjualan sesuai dengan peraturan akan masuk ke rekening investor maksimal 7 hari kerja. Apabila melebihi waktu tersebut, investor perlu memastikan kembali apakah ada kesalahan informasi nomor rekening bank.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian juga berpotensi mendapat teguran dan sanksi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) apabila pencairan dana nasabah melebihi waktu 7 hari kerja.
Transaksi Pengalihan
Yang dimaksud dengan transaksi pengalihan atau Switching adalah memindahkan investasi dari satu reksa dana ke reksa dana lain. Mengapa tidak dilakukan dengan menjual reksa dana yang satu kemudian membeli reksa dana yang lain?
Hal ini akan menjadi kurang efektif karena dana penjualan reksa dana yang pertama baru akan masuk ke rekening investor beberapa hari kerja ke depan. Kemudian investor harus kembali melakukan pembelian reksa dana lain yang memakan waktu karena harus mengisi formulir. Jeda waktu beberapa hari ini mungkin saja menyebabkan harga transaksi tidak seperti yang diharapkan.
Dengan adanya transaksi pengalihan ini, investor bisa menjual dan membeli kedua reksa dana pada hari yang sama.
Meski praktis, tidak semua reksa dana dapat dilakukan transaksi pengalihan. Hal ini tergantung pada kebijakan masing-masing Manajer Investasi dan koordinasi antar bank kustodian dalam kasus kedua reksa dana memiliki bank kustodian yang berbeda.
Baik transaksi penjualan dan pengalihan, keduanya tetap mendapat surat konfirmasi transaksi dari bank kustodian.
In Complete Application dan In Good Fund
Dalam semua transaksi reksa dana, acuan apakah transaksi tersebut diproses atau tidak adalah In Complete Application dan In Good Fund untuk transaksi pembelian dan In Complete Application untuk transaksi penjualan dan pengalihan.
Dalam transaksi pembelian, in complete application berarti investor sudah melengkapi semua formulir pembelian dan menyerahkan kepada Manajer Investasi beserta bukti transfer sebelum jam cut off time yaitu 13.00 WIB.
In good fund berarti dana transfer investor masuk ke rekening reksa dana pada hari yang sama. Transaksi pembelian baru diproses apabila terjadi in complete application dan in good fund.
Jika hanya salah satu saja berarti tidak sah, dan jika kedua hal tersebut baru lengkap besok, maka transaksi pembelian tersebut baru diproses pada hari berikutnya.
Dalam transaksi penjualan dan pengalihan, karena tidak ada perpindahan dana, maka hanya mengenal in complete application saja. Transaksi ini juga mengenal cut off time, sehingga aplikasi yang masuk setelah cut off time baru akan diproses pada hari kerja berikutnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, in complete application tidak lagi harus menggunakan formulir. Beberapa Manajer Investasi dan Agen Penjual dengan infrastruktur yang lebih baik memungkinkan proses in complete application dilakukan melalui situs online, email dan penggunaan fasilitas Virtual Account perbankan.
Demikian, semoga artikel ini bermanfaat. Selamat berinvestasi.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/