AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label rupiah menguat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rupiah menguat. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 Februari 2015

Rupiah Pukul Balik Dolar ke Rp12.750

dolar12300

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat. Setelah anjlok pada pergerakan kemarin, kini Rupiah dibuka menguat di level Rp12.750 per USD.
Melansir Bloomberg dolar AS Index, Jumat (12/2/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat cukup tinggi 51 poin atau 0,4 persen ke Rp12.750 per USD. Angka tersebut dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp12.801 per USD.
Mengawali perdagangan, Rupiah bergerak di kisaran Rp12.741-Rp12.770 per USD. Dengan pergerakan 52 mingguan di kisaran Rp11.254-Rp12.938 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, Rupiah kemarin telah melemah hingga Rp12.800 per USD bersamaan mata uang lain di Asia merespon penguatan tajam dolar AS. Pelemahan juga dipicu oleh terjaganya sentimen negatif dari Yunani.
"Hari ini pelemahan rupiah berpeluang mereda melihat dolar index yang turun drastis. Angka rasio CAD terhadap GDP yang akan keluar hari ini diperkirakan membaik sehingga bisa menambah satu faktor positif untuk rupiah," ujarnya.

Sumber: http://economy.okezone.com/

Rabu, 28 Januari 2015

Berharap Rupiah Jaga Tren Penguatan










Jakarta, Rifan Financindo Berjangka –  Nilai tukar rupiah dollar AS di pasar spot pada awal perdagangan Rabu (28/1/2015) melemah hingga kembali menembus level 12.500. Rupiah dibuka melemah ke posisi 12.485 dibanding penutupan kemarin pada 12.469.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah sempat naik tipis ke 12.643. Namun hingga pukul 08.30 WIB, mata uang Garuda ini melorot ke level Rp 12.515 per dollar AS.
Pasar menantikan hasil FOMC Meeting Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.  Indeks turun drastis satu hari menjelang disimpulkannya FOMC meeting, semalam waktu Indonesia. Hal ini memfaktorkan turunnya durable goods orders, di mana sudah empat bulan terakhir indikator itu dilaporkan turun.
Hasil FOMC meeting baru akan diketahui pada esok dini hari.  Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, diperkirakan belum akan ada sinyal kenaikan suku bunga the Fed segera.
Selain hal itu, meredanya harapan keluarnya Yunani dari Zona Euro sudah cukup untuk mengembalikan rupiah ke jalur penguatan bersama dengan mata uang lain di Asia hingga kemarin sore walaupun kisruh politik dalam negeri belum tiba pada kesimpulan.
Pasar sepertinya akan menyambut positif ketegasan Jokowi untuk tetap mendukung pemberantasan korupsi. Imbal hasil SUN dan IHSG juga berhasil ditutup di zona hijau didukung oleh aksi beli asing.

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com

Jumat, 23 Januari 2015

Diselimuti Aura Positif, Rupiah Kembali Menguat


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali menguat pada awal perdagangan Jumat (23/1/2015).  Hingga pukup 08.47 WIB, data Bloomberg menunjukkan mata uang Garuda naik ke posisi Rp 12.440 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.488.

Hari ini rupiah diperkirakan kembali menguat. Sentimen eksternal dari Uni Eropa sifatnya positif menjaga kestabilan rupiah dalam rentang waktu dekat. Bursa global menguat tajam sementara imbal hasil obligasi turun drastis menjelang dan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) meluncurkan kebijakan yang lebih agresif untuk memerangi deflasi.

Rencana stimulus ECB diperkirakan memberikan dorongan positif juga ke bursa Asia pagi ini. Data manufaktur China ditunggu pagi ini, diperkirakan melambat. Data manufaktur Zona Euro serta AS juga ditunggu hari ini, diperkirakan membaik.  

Rupiah sempat menguat di pembukaan kemarin pagi bersama mata uang lain di Asia tetapi pernyataan BI tentang risiko besar pembalikan arus modal sesaat setelah jeda makan siang sempat mendorong rupiah ke zona pelemahan walaupun hanya sesaat.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, rupiah bersama aset berdenominasi rupiah lainnya berpeluang menikmati sentimen positif dari ECB.


Sumber  :  bisniskeuangan.kompas.com


Kamis, 22 Januari 2015

Rupiah Berpeluang Menguat Hari ini



Jakarta, Rifan Financindo Berjangka – Nilai tukar rupiah diperkirakan kembali menjaga peluang naik pada perdagangan Kamis (22/1/2015). Sentimen eksternal memberi ruang naik bagi mata uang garuda.
Data Amerika Serikat yang kurang baik mendorong pelemahan indeks dollar AS sehingga memberi kesempatan untuk euro menguat walaupun harapan gelontoran likuiditas oleh Bank Sentral Eropa (ECB) masih sangat diharapkan oleh investor global.
Setelah pengumuman ECB pada pukul 19:45 WIB malam ini, initial jobless claims AS akan diumumkan dan diperkirakan turun. Keputusan ECB jika mengecewakan pasar akan mendorong penguatan dollar AS secara drastis.
http://bisniskeuangan.kompas.com/r
Rupiah melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (21/1/2015) kali ini bersama-sama mata uang lain di Asia. Imbal hasil SUN juga masih dalam tren turun di mana tenor 10 tahun sudah mencapai 7,42 persen.
Keputusan ECB yang memuaskan investor global diperkirakan bisa mempertahankan tren penguatan pada aset berdenominasi rupiah akan tetapi pembalikan arah perlu diwaspadai jika keputusan ECB justru mengecewakan harapan investor yang sudah terlanjur tinggi.
"Rupiah masih mempunyai ruang untuk menguat hari ini," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.

Sumber :  http://bisniskeuangan.kompas.com/

Rabu, 21 Januari 2015

Rupiah Dibuka Menguat




Jakarta, Rifan Financindo Berjangka –   Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Rabu (20/1/2015), menguat terhadap dollar AS. Seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka menguat ke posisi Rp 12.550 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 12.576.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, hari ini harapan adanya likuiditas tambahan oleh ECB masih akan mendorong penguatan dollar AS sehingga pelemahan rupiah bisa datang lagi.
"Akan tetapi jika likuiditas tambahan dari ECB juga berarti tambahan untuk likuiditas global, penguatan di pasar modal justru dapat menjaga kestabilan rupiah," tulisnya.
Hari ini rupiah masih dibayangi tekanan pelemahan, sentimen eksternal belum memberi ruang naik bagi mata uang Garuda ini.
Pemangkasan pertumbuhan global oleh Dana Moneter Internasional (IMF) berhasil menambah dorongan bagi penguatan dollar yang sebelumnya sudah didorong oleh harapan stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis (22/1/2015) esok.  Dollar AS menguat hampir terhadap semua aset termasuk mata uang dan minyak.
Akibatnya hampir seluruh mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS hingga kemarin sore dan hanya rupiah yang berhasil menguat. Penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan lelang SUN yang kelebihan permintaan hingga hampir 5 kali yang juga berhasil mendorong imbal hasil SUN 10 tahun hingga ke 7,4 persen atau turun 34 bps dari level pembukaannya.



Sumber :   http://bisniskeuangan.kompas.com

Senin, 12 Januari 2015

Awal Pekan, Rupiah Berpotensi Menguat



Jakarta, Rifan Financindo Berjangka – Nilai tukar rupiah diproyeksikan berpeluang pada perdagangan Senin (12/1/2015). Penurunan indeks dollar AS di pasar global menjadi sentimen positif bagi mata uang garuda.

Walaupun tingkat pengangguran AS turun, indeks dollar AS malah kehilangan momentum penguatannya. Adalah turunnya kenaikan non-farm serta turunnya tingkat partisipasi tenaga kerja AS yang mencegah indeks dollar AS dan mendorong turunnya yield US Treasury hingga ke 1,94 persen akhir pekan lalu.

Pelemahan dollar AS juga sudah terasa semenjak Jumat (9/1/2015) pagi terhadap mata uang di Asia yang terutama dibantu oleh harapan stimulus oleh ECB. Labor Market Condition Index Change AS ditunggu hari ini.  

Rupiah menguat bersama mata uang Asia lainnya hingga Jumat sore pekan lalu. Penguatan dollar AS di pasar global yang mulai memudar membantu penguatan rupiah serta harga SUN yang mulai awal minggu lalu terus ditekan oleh sentimen pelemahan.

Penurunan harga BBM Premium masih ditunggu. Dan dengan ditundanya kenaikan tarif listrik, ekspektasi inflasi di 2015 akan turun.

"Kombinasi antara turunnya inflasi serta membaiknya neraca perdagangan akan mendukung rupiah yang lebih kuat ke depan. Hari ini rupiah diperkirakan menguat dengan indeks dollar AS yang turun," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com

Selasa, 23 Desember 2014

Penguatan Rupiah Bakal Berlanjut dalam Jangka Pendek


JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah diperkirakan melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa (23/12/2014). Otoritas Bank Indonesia tetap lekat mengawasi pergerakan mata uang garuda ini. Laju nilai tukar rupiah mengawali pekan ini di zona hijau.
Masih berlanjutnya penguatan ini seiring dengan imbas tidak langsung penguatan harga minyak mentah global. Harga minyak mentah menguat setelah Menteri Arab Saudi, Ali Al-Naimi, mengatakan pelemahan harga minyak mentah akan berakhir dan pasar komoditas akan pulih.
Pelaku pasar pun beralih ke kontrak minyak dan sementara melepas dollar AS. Di sisi lain, sentimen atas mata uang lain juga mengangkat rupiah. Mata uang euro dan rubel Rusia juga menjadi katalis positif. Ini merupakan respon atas China yang menawarkan bantuan dan currency swaps.
Riset Woori Korindo Securities Indonesia memerkirakan rupiah masih dapat menguat dan mampu berada di atas target level resisten Rp 12.540 per dollar AS. Diharapkan sentimen positif masih berpihak pada penguatan lanjutan mata uang garuda.
Rentang pergerakan rupiah hari ini diperkirakan berada level Rp 12.475-12.415 per dollar AS (kurs tengah BI).


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/

Senin, 15 Desember 2014

Awal Pekan, Rupiah Berpeluang Naik


JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah akan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Senin (15/12/2014). Mata uang garuda diproyeksikan berpeluang naik pada perdagangan di awal pekan ini.
Harga minyak kembali turun hingga Jumat (12/12/2014) pekan lalu setelah IEA memangkas proyeksi permintaan minyak dunia di 2015. Sementara itu, membaiknya angka industrial production Zona Euro memberikan dorongan penguatan terhadap euro. Data industrial production AS ditunggu malam ini, diperkirakan membaik.  
Rupiah sendiri mendekati Rp 12.500 per dollar AS dan imbal hasil (yield) SUN 10 tahun di atas 8 persen. Rupiah kembali melemah tajam di Jumat sore lalu walaupun tekanan dollar AS kuat di Asia mulai mereda.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, otoritas BI terlihat masih cukup aktif melakukan intervensi di pasar valas untuk mencegah tekanan pelemahan yang drastis. Ruang pelemahan rupiah diproyeksikan semakin terbatas. "Di awal pekan ini rupiah berpeluang menguat dengan indeks dollar AS yang turun," sebutnya.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/

Selasa, 02 Desember 2014

Rupiah Mencoba Menguat


JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya. Pada perdagangan Selasa (2/12/2014) ini mata uang garuda mencoba menguat di tengah tekanan yang menghampiri indeks dollar AS.
Angka manufaktur China dan Zona Euro turun kemarin. Dollar AS yang sempat menguat kemarin, hingga dini hari tertekan setelah angka ISM manufacturing AS juga ikut turun. Malam nanti ditunggu data construction spending AS yang diperkirakan membaik.  Harga minyak brent sempat turun di bawah 70 dollar AS per barrel.  
Dari domestik, inflasi diumumkan naik ke 6,23 persen secara tahunan, sementara neraca perdagangan yang tadinya defisit menjadi surplus tipis. Inflasi yang tinggi memang sudah diharapkan setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tengah bulan lalu.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, terhadap data tersebut, tidak ada reaksi berarti pada rupiah yang memang sudah melemah tajam terhadap dollar AS semenjak pembukaan bersama hampir seluruh mata uang di Asia. Namun hari ini rupiah berpeluang menguat dengan dollar AS yang melemah.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/

Kamis, 27 November 2014

Ini Perkiraan Rupiah Hari Ini

JAKARTA,Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Kamis (27/11/2014). Mata uang garuda diharapkan naik posisinya seiring turunnya indeks dollar AS di pasar global.
Indeks dollar AS kembali tertekan setelah angka jobless claims naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Hal itu diikuti juga oleh imbal hasil US Treasury 10 tahun yang jatuh hingga 2,24 persen. Walaupun perlu diingat bahwa turunnya imbal hasil Bond Jerman 10 tahun juga pendorong hal itu.
Sementara Harga minyak Brent kembali terpangkas setelah Arab Saudi dan Iran menegaskan tidak akan memangkas produksinya untuk mendongkrak harga. Hari ini ditunggu data economic confidence Zona Euro yang diperkirakan memburuk.
Rupiah kembali melemah di tengah penguatan mata uang lain di Asia terhadap dollar AS hingga sore kemarin. Pelemahan rupiah terjadi bersamaan dengan penguatan IHSG dan harga SUN.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, kemungkinan pelemahan rupiah dipicu oleh permintaan dollar AS yang biasanya meningkat mendekati akhir bulan. "Buruknya data ekonomi AS masih akan mempertahankan sentimen dollar AS lemah di Asia hari ini," tulisnya.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/

Rabu, 19 November 2014

BI Rate Naik, Rupiah Lanjutkan Kenaikan


JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah diproyeksikan kembali berpeluang melanjutkan penguatan, Rabu (19/11/2014) ini. Kenaikan BI Rate yang menjadi sentimen utama internal akan seiring dengan penurunan indeks dollar AS.
Membaiknya data sentimen ekonomi Jerman ke titik tertinggi dalam empat bulan terakhir berhasil membawa euro untuk menguat hingga kisaran 1,25 per dollar AS. Di sisi lain, indeks dollar AS terjerembab dengan data AS yang agak memburuk.
Hal itu, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, diikuti oleh imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun hingga 2,32 persen. Data sektor perumahaan AS ditunggu dan diperkirakan membaik.  
Penguatan terlihat pada hampir seluruh aset berdenominasi rupiah mulai dari IHSG, SUN dan rupiah sendiri terhadap dollar AS kemarin. Kenaikan harga BBM yang dinanti pasar memberikan sentimen positif di pasar keuangan Indonesia. Rupiah menguat walaupun mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS.
BI rate secara mengejutkan dinaikkan. Tetapi perlu diketahui, walaupun kenaikan BI rate melambangkan pengetatan likuiditas, BI juga mengeluarkan kebijakan yang justru akan mendorong penyaluran kredit. Hari ini rupiah pun diperkirakan melanjutkan penguatannya.
Di pasar spot, seperti dikutip dari data Bloomberg, rupiah dibuka menguat ke posisi 12.092 dibanding penutupan kemarin pada 12.136.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/

Jumat, 14 November 2014

Jelang Libur Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Menguat


JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah diproyeksikan berpeluang menguat di perdagangan akhir pekan ini, Jumat (14/11/2014). Penurunan indeks dollar AS menjadi kesempatan mata uang garuda memperbaiki posisinya.
Indeks dollar AS turun tipis setelah angka jobless claims pekan lalu naik. Sementara itu buruknya industrial production serta penjualan ritel China membawa harga minyak Brent turun lebih jauh lagi ke bawah 80 dollar AS per barrel. Sore nanti ditunggu data inflasi serta GDP Zona Euro yang keduanya diperkirakan tetap. Di malam hari akan diumumkan data penjualan ritel AS yang diperkirakan membaik.  
Otoritas Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI rate di 7,5 persen. Walaupun khawatir terhadap kenaikan inflasi akibat penyesuaian harga BBM, BI menegaskan pertumbuhan tidak akan setinggi yang diperkirakan sebelumnya. Penurunan defisit neraca berjalan (CAD) hingga ke 3,07 persen terhadap PDB juga membuat BI cukup puas.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, rupiah ditutup melemah hingga kemarin sore karena terbawa arus penguatan dollar AS. IHSG justru merespon positif perbaikan CAD dengan menghapus pelemahan yang muncul semenjak pembukaan. "Hari ini rupiah berpeluang menguat," sebutnya.


Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/