AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label google. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label google. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Mei 2018

Ramai-ramai Menanti Kemunculan Pria India Penguasa Google | PT RFB

Jakarta, PT Rifan Financindo - Perhelatan Google I/O edisi tahun 2018 siap dimulai, kurang lebih 1,5 jam lagi. Ribuan developer, pengunjung dan media dari seluruh dunia telah berdatangan di Shoreline Amphitheatre di Mountain View, California, yang tak lain adalah lokasi markas besar Google berada.

Pengamatan detikINET, tempat itu mulai ramai. Sebelum masuk, semua pengunjung wajib memasuki metal detector untuk keamanan. Sarapan pagi berupa roti dan kopi disediakan untuk memulai hari, sekaligus bersiap menantikan keynote speech yang akan disampaikan langsung oleh sang CEO Google, Sundar Pichai.

Ya, pidato pembuka Sundar menandakan kick off Google I/O 2018. Ia diprediksi mengumumkan beragam inovasi terbaru Google, termasuk Android P, perkembangan terkini kecerdasan buatan sampai soal augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).

Boleh dikatakan Sundar jadi bintang dalam acara kali ini. Karena pria berusia 45 tahun itu adalah penguasa Google dengan jabatan tertinggi. Pendiri Google, Sergey Brin dan Larry Page tidak terlihat dalam daftar pengisi acara. 

Sekadar informasi, Sundar meniti karir dari nol sebelum didapuk menjadi CEO Google pada tahun 2015, menggantikan Eric Schmidt. Ia lahir di India dari keluarga biasa-biasa saja, namun kerja keras dan kepintarannya membuat pria kurus ini melesat.

Setelah keynote speech, Google akan membahas lebih dalam beragam produk atau teknologi baru yang telah diumumkan Sundar. Pengguna Android tentu sudah tidak sabar seperti apa inovasi terkini yang dibenamkan di Android P. Nantikan saja di detikINET. Rifan Financindo


sumber: detik


Baca juga:

Rabu, 22 Februari 2017

Website Bajakan Mulai Lenyap dari Google dan Bing | Rifan Financindo


Jakarta, RifanFinancindo - Lewat Google dan Bing segala informasi bisa didapat dengan mudah. Namun untuk website yang berisi konten bajakan bakalan susah dicari di dua mesin pencarian internet itu.

Hal ini dikarenakan Google dan Microsoft menyatakan komitmennya kepada Pemerintah Inggris untuk memerangi website yang melanggar hak cipta, salah satu contohnya situs torrent Pirate Bay. Situs itu akan dilenyapkan dari pencarian di Google dan Bing secara kode otomatis.

Upaya pelenyapan website bajakan itu direspon positif sejumlah pihak, termasuk perusahaan non-profit yang fokus di bidang musik, yakni British Phonographic Industry (BPI).

"Kami telah sejak lama berkampanye untuk mendorong mesin pencari untuk berbuat lebih banyak, memastikan pengguna diarahkan kepada situs musik atau hiburan yang legal," ujar Chief Executive dari BPI, Geoff Taylor, seperti dilansir dari CNet, Rabu (22/2/2017)

Meski kode otomatis untuk menangani situs-situs ilegal itu tak secara penuh hilang di internet, tetapi setidaknya menurunkan pencarian terhadap website bajakan.

"Nantinya situs ilegal akan lebih cepat diturunkan dari hasil penelusuran dan penggemar mencari musik lebih mungkin untuk beralih ke situs yang legal," kata Taylor. 



Senin, 09 Januari 2017

'Berita Hoax Harusnya Ikut Dihapus di Google' | RIfanFinancindo


Jakarta, Rifan Financindo - Pemerintah mendapat sejumlah saran untuk menekan peredaran hoax yang tersebar luas di internet. Salah satunya dengan menghapus berita hoax di mesin pencari seperti Google. 

Saran ini disampaikan oleh Pratama Persadha, praktisi keamanan internet. Ia pun menjelaskan, pemerintah bisa meniru langkah yang ditempuh negara lain dalam memerangi hoax.

"Hal ini dilakukan banyak negara, salah satunya Jerman. Berita dan gambar yang dianggap menyesatkan masyarakat tidak hanya diblokir, namun juga dihilangkan dari mesin pencari di internet," ujarnya.

Seperti diketahui, banyaknya berita hoax di media sosial membuat Presiden Joko Widodo bergerak cepat dengan menggulirkan program literasi positif di awal 2017 ini. 

Tidak hanya itu, pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara aktif juga melakukan blokir terhadap portal berita yang dianggap meresahkan.

Kominfo sendiri menjelaskan pemblokiran berasal dari usulan Polri maupun BIN, terutama situs yang mengarahkan masyarakat pada tindakan terorisme. Kominfo juga membuka akses Trust+ Positif, sebuah mekanisme pelaporan yang bisa dilakukan masyarakat langsung.

Pratama sendiri ikut menyambut baik upaya pemerintah dalam meminimalisir tersebarnya konten negatif. Namun dia juga menekankan, perlunya keterbukaan Kominfo dalam merilis prosedur dan alasan sebuah situs diblokir.

"Tentu ini baik, tapi masyarakat harus tetap mendapatkan penjelasan yang proporsional dan jelas. Jangan sampai nanti malah terkesan represif. Apalagi untuk memblokir sebuah situs, terutama portal berita misalnya, perlu juga melibatkan dewan pers, kecuali bila situs yang diblokir memang tidak jelas kepemilikan dan keberadaannya," terangnya.

Chairman lembaga riset keamanan cyber CISSReC ini menambahkan cukup riskan bila blokir-blokir ini tidak disertai hak dari para pemiliknya untuk melakukan penjelasan. Ini berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat. 

Sebaiknya, menurut dia, pemerintah memberikan penjelasan bagaimana tahapan-tahapan dan alasan terperinci pemblokiran, sehingga bisa diterima masyarakat luas tanpa berpretensi negatif.

"Pemerintah harus menghindari terjadinya chaos di wilayah cyber tanah air. Menghindarkan masyarakat dari berita hoax sangat baik. Namun jangan sampai karena kurangnya sosialisasi menjadikan ini sebagai area perang baru dari orang-orang yang jago di dunia maya," jelasnya.

Pratama juga menjelaskan, dirinya cukup khawatir bila pemerintah tidak cukup memberi ruang mediasi, akibatnya bisa muncul prasangka buruk yang bisa berakibat saling serang antar peretas, baik menyerang situs berita maupun akun media sosialnya.

"Posisi kita juga cukup rawan karena di Indonesia belum ada Badan Cyber Nasional. Jadi bila ada saling retas diantara beberapa kelompok di tanah air, aparat kepolisian praktis akan sangat kesulitan. Karena itu sudah tepat bila Presiden Jokowi memerintahkan segera pembentukan Badan Cyber Nasional," terangnya.

Beberapa kali pemblokiran oleh Kominfo, ada beberapa situs yang secara isi tidak ada kaitan dengan tindakan teroris dan radikal, juga tidak menyebarkan ujaran kebencian. 

"Hal inilah yang ditakutkan terjadi kembali, sehingga sudah sepatutnya pemerintah tetap bijak dan selektif dalam melakukan pemblokiran situs yang dianggap berbahaya," pungkasnya.



Rabu, 23 November 2016

Google Segera Setop Dukungan ke Android Gingerbread | PT Rifan Financindo Berjangka


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Google akan menyetop dukungan terhadap Android 2.3 Gingerbread pada 2017 mendatang, tepatnya saat umur sistem operasi tersebut menginjak tahun ke-7.

Dukungan di sini maksudnya adalah dukungan Google Play Services terhadap Android Gingerbread. Layanan Google Play versi terakhir yang mendukung Gingerbread adalah v10.0.0, sementara lanjutannya V10.2.0 tidak mendukung lagi.

Perbedaan antara dua versi Google Play Services itu adalah peningkatan dukungan API dari level 9 ke 14, dan perubahan ini akan terjadi pada awal 2017, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Rabu (23/11/2016).

"Platform Gingerbread sudah hampir berumur enam tahun. Banyak developer Android yang sudah menghentikan dukungan aplikasinya terhadap Gingerbread. Hal ini membantu mereka untuk membangun aplikasi yang lebih baik yang mendukung platform lebih baru," tulis Google dalam pernyataannya.

Hal yang sama pun terjadi untuk Google, yaitu mereka akan mampu memberikan dukungan lebih baik terhadap para developer Android setelah menghentikan dukungan terhadap Gingerbread. Maksudnya, mereka akan bisa fokus pada dukungan terhadap platform Android yang lebih baru.


Rabu, 08 Juni 2016

ICMI Minta Pemerintah Blokir YouTube dan Google

ICMI Minta Pemerintah Blokir YouTube dan Google
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) merekomendasikan dan mendesak pemerintah menutup YouTube dan Google. Langkah ini diminta terkait konten pornografi dan kekerasan di Youtube dan Google.

"Situs ini telah secara bebas untuk menebarkan konten-konten pornografi dan kekerasan tanpa kontrol sedikit pun. Google dan Youtube telah memberikan dampak negatif bagi Indonesia, jika mereka tidak dapat mengontrol situs-situs yang mereka unggah untuk masyarakat," ungkap Sekjen ICMI Jafar Hafsah dalam keterangan pers, Selasa (7/6/2016).

Menurut Jafar, jika Youtube dan Google menolak untuk mengontrol situs mereka, maka dua situs itu layak untuk diblokir. Jutaan konten pornografi dan kekerasan ada di situs tersebut.

"Beberapa waktu lalu Google dan Youtube berhasil memblokir, menghapus, dan menekan berita dan video radikalisme, mengapa pada saat ini Google dan Youtube enggan untuk menghapus konten-konten mereka yang berbau pornografi dan kekerasan," kritiknya.

Rekomendasi ICMI ini, lanjut Jafar, diperkuat oleh kondisi belakangan ini. Hampir semua pelaku pornografi dan kejahatan seksual mengaku mendapatkan rangsangan dan inspirasi dari tayangan porno yang bersumber dari mesin pencari Google dan YouTube yang sangat mudah diakses, baik melalui komputer atau pun telepon genggam.

Pemberantasan konten internet harus secara revolusioner termasuk untuk menutup Google dan YouTube untuk tayang di Indonesia jika mereka menolak pemblokiran.

Berdasarkan penelusuran tim riset ICMI pada situs YouTube dan Google, pada rentang waktu 2010-2016, Indonesia merupakan negara pengakses terbesar kedua situs tersebut, namun yang memprihatinkan, konten porno merupakan kata kunci yang paling banyak diakses dibandingkan konten pendidikan, ekonomi, agama dan sosial politik.

"Teknologi informasi semakin maju di Indonesia, tapi kita tidak mengantisipasi secara serius dampak negatif dari kemajuan teknologi itu, dari sosial, masyarakat dan perubahan gaya hidup, yang mungkin ditimbulkan," jelas Jafar.

"Negara harus hadir pada persoalan yang sangat mendasar ini. Harus ada peraturan dan per undang-undangan yang tegas untuk mengatur permalahan tersebut. Begitu pula adanya sosialisasi dan pengawasan tegas kepada industri dunia maya," tambahnya

Pertimbangan lainnya, situs-situs Google, YouTube, Twitter dan Facebook, telah mendapatan keuntungan yang besar dari Indonesia tanpa membayar pajak sepeser pun untuk pembangunan Indonesia. Ini tidak adil bagi industrie-commerce dalam negeri yang dikenakan pajak.

Terkait konten-konten internet dan teknologi informasi tersebut, ICMI menyatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar sudah saatnya berdaulat dengan memiliki mesin pencari dan sosial media sendiri yang merupakan buatan anak bangsa sendiri.

"Saya yakin, inovator Indonesia mampu membuat mesin pencari seperti Google dan Youtube yang lebih baik. Tentu dengan dukungan pemerintah," pungkas Jafar.



Sumber: http://news.detik.com/

Kamis, 02 Juni 2016

2 Pendiri Google Merasa Kecewa Saat Mencicipi Tesla

2 Pendiri Google Merasa Kecewa Saat Mencicipi Tesla
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - California -Bukannya terkesima atau takjub saat melakukan test drive pada mobil listrik Tesla, dua pendiri Google yakni Larry Page dan Sergey Brin malah dibuat kecewa. Apa sebabnya?

Saat melakukan mencicipi mobil Tesla Larry dan Sergey merasa tidak senang. Bagaimana tidak, mobil Tesla yang dikendarai dirinya hanya mampu menempuh kecepatan 16 kilometer per jam.

Hasil mengecewakan ini pun membuat bos Tesla Elon Musk ikut angkat bicara.

Dalam penjelasannya, Elon mengatakan terdapat beberapa masalah pada sistem di mobil yang menyebabkan mobil listrik otomatis ini tidak dapat melesat dengan cepat sesuai harapan dua bos Google itu.

"Saya ingat beberapa hari lalu saat memberikan Larry Page dan Sergey Brin uji coba, mereka adalah orang yang saya kenal sejak lama. Nampaknya ada kerusakan pada sistem dan mobil hanya mampu melaju 16 kilometer per jam. Saat itu saya ingin mengatakan bahwa saya berjanji kepada kalian mobil ini bisa lebih cepat," kata Elon Musk yang dikutip dari Business Insider, Rabu (1/6/2016).

Wajar rasanya jika dua orang ternama ini merasa kecewa. Karena hingga saat ini Google telah berinvestasi untuk pengembangan mobil Tesla. Meski demikian, Google mengatakan tidak menarik investasi mereka meskipun mendapat hasil uji coba yang jauh dari harapan.

"Mereka melakukan investasi kecil untuk perusahaan (Tesla) meskipun demonstrasi yang tadi adalah paling buruk di dunia," tutur Elon.



Sumber: http://oto.detik.com/

Senin, 30 Mei 2016

Perubahan Desain Ponsel Jangkrik Google Dikritik

Perubahan Desain Ponsel Jangkrik Google Dikritik
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Google mengumumkan perubahan konsep Project Ara di gelaran Google I/O 2016 lalu, dan perubahan tersebut dikritik oleh Dave Hakkens, yang merupakan orang di balik Phonebloks.

Perubahan yang dikritik oleh Hakkens adalah membuat prosesor, baterai, antena, sensor dan layar dalam satu kesatuan, sehingga aksesoris modular yang bisa diganti-ganti terbatas pada modul seperti kamera, speaker dan proyektor.

Menurut Hakkens, ini bukanlah konsep yang ia bayangkan ketika pertama membuat Phonebloks. Yaitu setiap komponen ponsel akan terpasang dalam modul berbeda dan bisa diganti-ganti.

Phonebloks adalah proyek besutan Hakkens yang pertama dipamerkan pada September 2013. Di waktu yang sama, Motorola ternyata mengembangkan konsep serupa. Kemudian keduanya bergabung berkolaborasi dalam Project Ara.

Hakkens menyebut konsep awalnya itu berfungsi untuk mengurangi limbah elektronik, karena pengguna cukup mengganti komponen tertentu ketika sudah usang. Namun dengan konsep yang baru, karena komponen utamanya menyatu, pengguna akan tetap 'membuang' ponselnya saat sudah kuno.

Pria asal Belanda itu percaya kalau Google harus bekerja sama dengan perusahaan lain dalam membuat ekosistem modul ponsel, ketimbang mengerjakan semuanya sendiri, demikian dikutip detikINET dariEngadget, Senin (30/5/2016).

Project Ara sendiri adalah proyek ponsel modular ala Google. Ponsel jangkrik ini rencananya akan rilis tahun depan, jika tidak ada aral melintang.


Sumber: http://inet.detik.com/\

Kamis, 21 April 2016

Fitur Baru Facebook Ingin Saingi Google

Fitur Baru Facebook Ingin Saingi Google
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Facebook sedang menguji fitur terbarunya yang akan diterapkan di News Feed. Sang raksasa jejaring sosial menjanjikan update tersebut akan mengubah cara pengguna berinteraksi secara signifikan.

Seperti detikINET kutip Telegraph, Kamis (21/4/2016), nantinya halaman News Feed akan dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk News Feed, World News, Sports dan Food.

Format seperti ini memang tak asing bagi mereka yang rajin mengikuti news reader semacam Google News. Twitter dan Apple pun punya fitur semacam ini.

Perubahan ini diketahui oleh salah satu pengguna bernama Tom Critchlow. Di versi beta update ini, pengguna bisa berganti-ganti di antara bagian. Ketika memilih World & U.S. News misalnya, Facebook akan langsung menampilkan artikel berita sesuai pilihan tersebut.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Facebook hanya mengatakan bahwa mereka sedang menguji update News Feed. Namun tidak disebutkan apakah update ini akan dirilis untuk semua pengguna atau hanya sebatas coba-coba. Facebook mengklaim, fitur semacam ini disukai pengguna.

"Banyak yang mengatakan mereka tertarik dengan opsi ini. Jadi kami mengujinya di Feeds, agar pengguna bisa melihat lebih banyak cerita berbeda dari orang atau halaman berdasarkan topik yang dipilih," kata Facebook.

Ini bukan pertama kalinya Facebook menguji News Feed berdasarkan topik. Tahun lalu, situs milik Mark Zuckerberg ini juga menguji opsi 'Topics' di Facebook versi web. Topik yang dihadirkan antara lain Animals & Pets, Food, Health & Fitness, dan Sports.


Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 29 Desember 2015

Tanpa Ribet, Google Uji Sign In Tanpa Password

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Mengingat password, bagi sebagian orang akan merepotkan. Apalagi kalau lupa, waktu sign inakun bisa jadi lebih lama dan ribet. Google pun mulai menguji solusi untuk masalah ini.

Google memanfaatkan ponsel untuk melakukan log in ke akun. Caranya, setelah melakukan penyetingan di ponsel, ketika pengguna akan log in ke akun Google di perangkat lain, mereka hanya perlu memasukkan alamat email.

Notifikasi di ponsel akan menanyakan konfirmasi bahwa benar si pemilik akun yang akan sign in ke akun. Setelah menyetujuinya, pengguna tinggal masuk ke akun.

Fitur baru ini pertama kali dilaporkan pengguna Reddit bernama Rohit Paul. Laporan Android Police kemudian mengonfirmasi bahwa fitur tersebut saat ini sedang diujicoba ke sejumlah pengguna iOS dan Android.

"Kami mengundang beberapa pengguna untuk menguji cara baru sign in ke akun Google. Tak perlu password seperti 'Pizza', 'password', '123456', apapun itu," kata juru bicara Google seperti dilansir Mashable, Senin (28/12/2015).

Selain mengurangi keribetan mengingat password, Google menyebut metode ini adalah bentuk perlindungan dari serangan hacker yang mengandalkan password untuk melakukan operasi phishing.

Tes ini bagian dari sejumlah inisiatif Google untuk meningkatkan keamanan. Google memiliki salah satu layanan otentikasi dua faktor yang paling kuat.

Sang raksasa internet juga memiliki Authenticator, yakni aplikasi yang menghasilkan kode unik pada perangkat mobile untuk mengkonfirmasi identitas ketika masuk ke Google dan layanan web pihak ketiga pada komputer.


Sumber: http://inet.detik.com/

Jumat, 27 November 2015

Firefox: Selamat Tinggal Google

Firefox: Selamat Tinggal Google
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Beberapa tahun belakangan ternyata Mozilla dan Google punya hubungan eksklusif. Namun kontrak keduanya kini telah berakhir dan Mozilla memastikan beralih ke pesaing Google, yakni Yahoo dan juga Baidu.
Jadi hubungan keduanya dahulu adalah dalam bentuk perjanjianyang menempatkan Google sebagai mesin pencarian standar browser Firefox. Bahkan berkat kerjasama ini Mozilla disebut telah berhasil mengantungi pendapatan hingga USD 330 juta, yang mana 98% di antaranya bersumber dari kerjasamanya dengan Google.
Namun masa-masa manis keduanya dipastikan telah berakhir seiring habisnya masa kontrak. Mozilla kini melirik mesin pencarian lainnya untuk melengkapi browser andalannya, Firefox. Dan Yahoo yang sekarang dipercaya sebagai mesin pencarian standar di Firefox.
Tapi sementara ini mesin pencarian Yahoo hanya dipakai untuk penggunaan Firefox di wilayah Amerika Serikat. Sedangkan untuk China adalah Baidu yang dipilih Mozilla sebagai mesin pencariannya.
Meski kontrak Mozilla dan Google sudah berakhir, mesin pencarian raksasa internet itu tidak benar-benar dihilangkan dari browser Firefox. Mozilla menyebut masih mengandalkan Google untuk Firefox yang dipakai di sebagian besar wilayah Eropa.
Namun berbeda dengan sebelumnya, penggunaan mesin pencarian Google di Firefox sekarang tak memberikan pemasukan apapun ke Mozilla. “Kami sudah tak punya hubungan bisnis lagi dengan Google saat ini,” Denelle Dixon-Thayer, Chief Business dan legal officer Mozilla, seperti detikINET kutip dari Ars Technica.
Meski begitu menurut Jim Cook, Chief Financial Officer Mozilla, perusahaannya di tahun 2015 memiliki performa bisnis yang lebih baik dibanding tahun 2014 ketika masih menggandeng Google. Kerjasama yang erat dengan mesin pencarian yang sekarang disebut-sebut menjadi alasan kuatnya.

Sumber: http://inet.detik.com/

Senin, 23 November 2015

Demi China, Google Rela Sensor Play Store

Demi China, Google Rela Sensor Play Store
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Google akan kembali membuka Play Store di China setelah lima tahun menutupnya. Ya, toko aplikasi Android itu sempat ditarik peredarannya dari negeri Tiongkok itu pada 2010 lalu karena bermasalah dengan hukum setempat.

Meski nantinya akan muncul kembali di Negeri Tirai Bambu itu pada tahun 2016., Google kabarnya akan menyensor habis-habisan Play Store di China agar sesuai dengan hukum di negara tersebut. Demikian seperti dikutip detikINET dari Reuters, Senin (23/11/2015).

Bahkan, ada juga yang menyebut bahwa Play Store di China akan terpisah dengan Play Store untuk negara-negara lain di seluruh dunia. Masuk akal memang, mungkin hal ini dilakukan agar lebih mudah untuk melakukan penyensoran.

Sensor yang dimaksud adalah memblokir aplikasi-aplikasi yang dilarang beredar oleh pemerintah China. Selain itu, partai komunis di negeri tersebut juga mewajibkan Google untuk menyimpan data Play Store-nya di di China dan hal ini akan lebih mudah dilakukan dengan memisahkan Play Store.

Hal ini tentu akan mengganggu pengalaman menggunakan Android di China, namun tampaknya Google mau mengorbankan hal itu agar tetap bisa beroperasi di negara tersebut. Ketika dimintai konfirmasi, pihak Google masih menutup mulutnya rapat-rapat soal hal ini.

Lima tahun lalu Google menarik layanannya di China setelah menolak menyensor layanannya itu. Memang Google sampai saat ini masih beroperasi di China, namun terbatas pada layanan-layanan tertentu dan Play Store bukan satu di antaranya.

Pasar yang sangat besar di China memang terlalu sulit untuk ditolak oleh siapapun, termasuk perusahaan sebesar Google. Sebagai perbandingan, tahun lalu Apple bisa menghasilkan pendapatan sebanyak USD 58,7 milliar di China, setelah mereka bisa 'berdamai' dengan pemerintah setempat.

Sumber: http://inet.detik.com/

Senin, 05 Januari 2015

Google Bocorkan Kelemahan Windows 8.1


Rifan Financindo Berjangka - Google Project Zero menemukan adanya kelemahan dalam sistem Windows 8.1 besutan Microsoft. Kelemahan ini telah dilaporkan pada raksasa software itu. Namun selain melaporkan, ternyata Google juga mempublikasi kelemahan temuannya.
Dilansir KompasTekno dari Engadget, Senin (5/12/2015), kelemahan atau bug yang dipublikasikan tersebut dapat berakibat cukup fatal. Bug ini membuat pengguna dengan akses level bawah bisa menjadi level administrator pada komputer manapun yang menggunakan Windows 8.1. Level administrator membuat pengguna bisa mengakses data-data sensitif pada sistem.
Google bukan sekadar mempublikasikan kelemahan pada Windows 8.1 itu. Publikasi tersebut juga menyertakan sejumlah kode yang dapat dipakai untuk mengeksploitasinya.
Microsoft bereaksi cepat. Bug tersebut memang belum diperbaiki. Namun mereka mempublikasikan bahwa penyerang tetap harus memiliki data-data logon yang valid agar dapat masuk ke dalam sistem yang diincarnya.
Hal ini dapat meminimalisir kerusakan, walau sebetulnya masih ada kemungkinan fatal akibat bug tersebut. “Saat ini kami sedang mengerjakan update keamanan untuk mengatasi masalah perubahan hak akses tersebut,” terang Microsoft dalam pernyataan resminya.
Sebelumnya pada 30 September 2014, Google telah melaporkan soal bug tersebut pada Microsoft. Mereka juga telah menginformasikan tenggat waktu 90 hari untuk menyelesaikan masalah itu.
Publikasi tersebut dilakukan Google tepat setelah tenggat waktu berlalu meskipun Microsoft belum bisa menyelesaikan masalah bug terkait.


Sumber  :http://tekno.kompas.com/

Jumat, 21 November 2014

Gara-gara SMS, Rilis Android Lollipop Ditunda


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Google dilaporkan menangguhkan update Android 5.0 Lollipop ke sejumlah pengguna Nexus 4 dan 5. Pemicunya adalah adanya bug yang membuat pengguna tidak bisa mengirim SMS.
Menurut situs Belanda, Tweakers, tak diketahui sampai kapan penangguhan ini akan berlangsung. Sebab, disebutkan juga Google telah mendorong update Android 5.0 untuk menambal lubang ini.
Masalah ini memang menimpa sejumlah pengguna Nexus 4 dan 5, termasuk Nexus 6 yang sudah terlebih dahulu mendapatkan update dari Android 5.0
Masalah ini tampaknya saat ini terbatas pada beberapa operator jaringan seluler termasuk Vodafone Belanda, India dan Mobistar Belgia. Demikian yang dikutip detikINET dari Softpedia, Jumat (21/11/2014).
Memang pengguna masih bisa menerima SMS, namun ketika hendak mengirim SMS hanya mendapatkan pesan 'Error Code 38".
Hal ini dipastikan bahwa bug SMS dapat dikaitkan dengan peralatan atau perangkat lunak khusus yang digunakan untuk menyampaikan pesan teks bolak-balik pada operator yang mengirimkan SMS.


Sumber : http://inet.detik.com/