AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label BNI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BNI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Juni 2017

Bank Mulai Kembali Operasional Pada 30 Juni | PT Rifan Financindo

Jakarta, Rifan Financindo - Kendati libur cuti bersama lebaran 2017 masih akan berlangsung hingga akhir pekan ini, sejumlah bank mulai beroperasi secara terbatas guna melayani nasabah pada Jumat (30/6). Adapun layanan yang diberikan juga masih akan terbatas pada sejumlah transaksi. 

Mulai beroperasinya sebagian kantor cabang bank, seiring dengan penyelenggaraan operasional Bank Indonesia yang akan kembali dimulai pada 30 Juni secara terbatas. Kendati beroperasi terbatas, BI akan melayani kegiatan transaksi yang dibutuhkan masyarakat secara penuh seperti transfer antar bank melalui SKNBI (Sistem Kliring Nasional BI) dan BI RTGS (Real Time Gross Settlement).

Selain itu, BI juga akan mulai melayani BI Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) secara penuh sesuai jadwal yang berlaku. Namun, layanan kas BI akan dilakukan secara terbatas. 

Seiring dengan mulai beroperasinya layanan BI, sejumlah bank pun mulai membuka layanan secara terbatas pada sebagian kantor-kantor cabangnya. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, akan membuka 157 kantor cabangnya mulai 30 Juni 2017. Berdasarkan informasi resmi perseroan, sebagian kantor cabang yang akan dibuka meliputi wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera, kemudian Bali, NTT, NTB, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta Kalimantan. 

Saat ini, BCA tercatat memiliki sebanyak 1.213 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun daftar kantor BCA yang buka bisa dilihat pada link ini. 

Selain BCA, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga akan membuka sebanyak 208 kantor cabangnya secara terbatas di seluruh wilayah Indonesia. Daftar kantor BNI yang buka bisa dilihat pada link ini.

Berbeda dengan BCA, BNI sudah mulai memberikan layanan perbankan melalui 78 kantor cabangnya sejak 26 Juni. Daftar kantor cabang BNI yang buka pada 26 Juni hingga 29 Juni dapat dilihat pada link ini.

Lihat juga: Bank Mulai Operasional Hari Ini | PT Rifan Financindo

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga membuka kantor cabangnya secara terbatas yang bisa dilihat pada link ini. Demikian pula dengan PT Bank Mandiri Tbk yang juga membuka kantor cabangnya secara terbatas sejak 26 Juni hingga 30 Juni mendatang. 

Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga rencananya juga baru akan mulai membuka 99 kantor cabangnya untuk memberikan layanan terbatas pada 30 Juni mendatang. Adapun saat libur Idul Fitri 1438 H, yaitu pada 23 hingga 29 Juni 2017, seluruh kantor cabang CIMB Niaga tidak beroperasi.

Layanan terbatas yang disediakan meliputi transaksi tunai, transaksi non-tunai seperti overbooking, kliring, RTGS, outgoing transfer valas dan foreign exchange, dan setoran pajak, serta layanan pembukaan rekening.

Senin, 09 Februari 2015

BNI Tak Mau Dimerger dengan Bank Mandiri


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Wacana penggabungan dua bank BUMN kembali menghangat. Isu merger dua bank pelat merah ini kembali bergulir setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro melempar kembali wacana merger BNI-Mandiri.

Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Yap Tjay Soen mengungkapkan, merger antar-bank BUMN lebih banyak risikonya ketimbang manfaat yang akan didapat.

Pertama yaitu untuk melakukan merger akan sangat kompleks, lantaran masing-masing bank pelat merah tersebut sudah menjadi perusahaan terbuka (Tbk). Artinya, terdapat pemegang saham lain selain pemegang saham pengendali yakni pemerintah, yang juga patut dipertimbangkan keberadaannya.

Selain itu, dari sisi kapitalisasi pasar atau market capitalization, perbankan Indonesia tidak kalah kuat dibandingkan dengan perbankan asing. Yap mencontohkan, kapitalisasi pasar bank BUMN Tanah Air diantaranya BRI sebesar 22,79 miliar dollar AS, Bank Mandiri sebesar 20,77 miliar dollar AS dan BNI sebesar 9,52 miliar dollar AS.

Sementara itu, kapitalisasi pasar bank asing seperti bank asal Singapura yaitu DBS 38,31 miliar dollar AS, OCBC sebesar 33,51 miliar dollar AS dan CIMB sebesar 11,18 miliar dollar AS.

"Kenapa harus takut dengan bank asing di luar negeri, padahal kapitalisasi pasar bank Indonesia ada yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank asing," ucap Yap di Jakarta, Kamis (5/2).

Lebih lanjut Yap menuturkan, terkait dengan obligasi rekapitalisasi yang diterima oleh masing-masing bank BUMN, pemerintah sudah mendapat untung dari penerbitan surat utang itu. Dengan kapitalisasi pasar BNI sebesar Rp 120,3 triliun, maka saham yang dimiliki oleh pemerintah yaitu 60 persen, maka kepemilikan dana pemerintah yang ada di BNI adalah sebesar Rp 72,18 triliun.

Jika dikurangi dengan obligasi rekapitalisasi yang dikucurkan pemerintah kepada BNI sebesar Rp 61 triliun, maka pemerintah telah mengantongi profitabilitas sebesar Rp 11,18 triliun.

"Menuju bank yang besar memang baik, tapi bisa saja hasilnya berupa mimpi buruk. Karena kesannya kalau tidak merger tidak bisa mengalahkan bank asing. Padahal kapitalisasi pasar bank-bank di Indonesia cukup besar," jelas Yap.


Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com