Emas Naik Tajam Dalam 14 Bulan Terakhir Seiring Minyak Rebound

Rifan Financindo Berjangka, Emas dan perak berjangka mengalami kenaikan terbesarnya sejak September 2013 lalu seiring harga minyak reli meningkatkan kembali permintaan untuk logam sebagai simpanan nilai.
Minyak mentah berjangka di New York melonjak sebesar 4,8 %, rebound dari level 5 tahun terendahnya. Emas sebelumnya jatuh ke level 3 pekan terendah setelah para pemilih Swiss menolak tindakan yang pasti sudah diperlukan bank sentral untuk menarik sebagian aset bullion. Emas menghapus penurunan tahun ini terkait Moody Investors Service memangkas rating kredit belanja Jepang melambat dan pasca liburan AS, memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan goyah.
Bullion turun ke level terendah sejak 2010 pada bulan lalu, terkait mengurangnya permintaan untuk lindung nilai terhadap inflasi. Pejabat Federal Reserve telah memperingatkan bahwa energi yang lebih rendah bisa menekan biaya konsumen dalam waktu dekat. Minyak mentah mengalami kenaikan pertama dalam lebih dari sepekan terakhir.
Di bursa Comex, emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari menguat sebesar 3,6 % untuk menetap di level $ 1,218.10 per ons pada pukul 1:58 waktu New York, kenaikan terbesarnya sejak 19 September 2013 lalu. Harga emas naik 1,3 % pada tahun ini.


Sumber : Bloomberg

Read More

Emas Dekati Level 3 Pekan Tertinggi

Rifan Financindo Berjangka, Emas diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam tiga pekan terakhir karena investor mengkaji peningkatan stimulus di seluruh dunia terhadap outlook suku bunga AS yang lebih tinggi.
Bullion untuk pengiriman segera berada di level $ 1,199.93 per ons pada 9:04 pagi di Singapura dari level $ 1,200.98 kemarin, ketika naik 0,3%, menurut harga Bloomberg. Logam naik pada 21 November untuk $ 1,207.93, tertinggi sejak 30 Oktober, setelah China secara tak terduga menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam dua tahun, mengikuti dengan Jepang dan Eropa dalam mengambil langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan.
Emas stagnan tahun ini setelah merosot tajam dalam tiga dekade pada 2013 seiring Federal Reserve mengkaji utnuk menaikkan biaya pinjaman ditengah pemulihan ekonomi AS, sementara bank sentral lainnya menambah stimulus. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pekan lalu bahwa ECB akan memperluas pembelian aset jika diperlukan, sedangkan BOJ bulan lalu meningkatkan pembelian obligasi pada rekor laju tahunan tercepat.
Sementara di China, konsumen terbesar di dunia, impor emas dari Hong Kong naik untuk bulan ketiga pada bulan Oktober, menurut Departemen Sensus Hong Kong dan Statistik kemarin. Volume untuk kontrak acuan Shanghai Gold Exchange ini telah menduduki rata-rata harian tahun ini sekitar 14.877 kilogram setiap hari sejak 8 Oktober sampai kemarin.


Sumber: Bloomberg

Read More