AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label pasar saham China. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pasar saham China. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Juni 2016

Indeks Berjangka China Merosot Pasca MSCI Tolak Saham



Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indeks saham berjangka China mengalami penurunan setelah MSCI Inc memutuskan menolak ekuitas lokal China masuk ke dalam indeks acuan.

Kontrak pada FTSE Cina A50 Indeks turun 1,6% pada 9:11 pagi di Singapura. Perdagangan di bursa daratan dimulai pada 09:30 waktu setempat. Lepas pantai yuan turun sebanyak 0,13 persen ke level terendah sejak 4 Februari, setelah mata uang darat ditutup pada level terendah dalam lima tahun semalam.

MSCI, yang merupakan indeks emerging-market yang dil telusuri oleh investor dengan $ 1,5 triliun aset, mengatakan akan mempertimbangkan kembali peyertaan ulasan klasifikasi pasar pada tahun 2017, serta sementara tidak mengesampingkan pengumuman sebelumnya.(yds)



Sumber: Bloomberg

Selasa, 28 Juli 2015

Wall Street Terguncang Terjun Bebas Pasar Saham China

The Wall Street sign is seen outside the New York Stock Exchange
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Wall Street turun hampir 1 persen setelah penurunan tajam di pasar saham China dalam delapan tahun. Ini meningkat kekhawatiran bahwa pertumbuhan negara dengan perekonomian dunia nomor dua akan membuat mitra dagang China melemah.
Setelah saham China jatuh lebih dari 8 persen, regulator sekuritas atas negara itu mengatakan Beijing akan terus membeli saham untuk menstabilkan pasar sebagai rencana penyelamatan, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Sulit untuk menilai apakah China sendirian bisa mengendalikan pasar. Sebuah penurunan yang signifikan dalam pasar saham China mempengaruhi tidak hanya Amerika, tapi pemain global juga," kata kepala eksekutif di Horizon Investment Services, Chuck Carlson, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (28/7/2015).
Dow Jones Industrial Average turun 0,73 persen menjadi 17.440,59 poin, indeks The S&P 500 kehilangan 0,58 persen menjadi 2.067,64, dan Nasdaq Composite turun 0,96 persen ke 5.039,78. Sembilan dari 10 sektor besar di S&P 500 melemah, dipimpin oleh penurunan sektor energi sebesar 1,35 persen.
Data BATS Global Market mencatat, ada 7,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas rata-rata harian 6,6 miliar sepanjang bulan ini.

Sumber: http://economy.okezone.com/

Kamis, 09 Juli 2015

Gejolak Pasar Saham China Bikin Geger Dunia

Gejolak Pasar Saham China Bikin Geger Dunia
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Kejatuhan pasar saham di China membuat kalangan ekonom khawatir. Situasi ini bisa menjadi risiko terbesar yang mengganggu ekonomi negeri tirai bambu tersebut.
Para ekonom khawatir, kejatuhan pasar saham China juga bisa menghantam sektor properti.
Dalam beberapa pekan terakhir, pergerakan pasar saham China seperti roller-coaster, dan kapitalisasi pasarnya turun hingga US$ 3 triliun, atau sekitar Rp 39.000 triliun. Indeks utamanya, yaitu Shanghai Composite, sudah turun 30% di tahun ini. Lebih parah lagi, 2.800 perusahaan yang terdaftar di bursa tersebut dibekukan perdagangannya, karena nilai sahamnya jatuh dalam.
Selain kejatuhan bursa saham, China saat ini juga tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang terendah sejak krisis keuangan 2008. Kedua kondisi tersebut membuat ekonom khawtair.
"Kami selalu menyadari, risiko dari krisis keuangan di China tinggi. Apa yang terjadi di pasar saham China sepertinya melebar dan makin berisiko," kata Analis Saham dari Bank of America Merril Lynch, seperti dilansir dari CNN, Kamis (9/7/2015).
Pemerintah China mencoba meredakan gejolak di pasar saham. Bank sentral China memangkas suku bunga ke posisi terendah sepanjang masa, para broker saham berkomitmen membeli saham-saham di bursa.
Namun tetap saja gejolak di apsar saham terjadi. Para ekonom dunia meminta pemerintah China terus berusaha mengatasi gejolak tersebut.
Paling mengkhawatirkan lagi, investor ritel berskala kecil, seperti remaja atau sopir taksi, yang ikut berinvestasi di pasar saham, menjadi korban terparah dari gejolak tersebut.
Anjloknya harga saham juga membuat masyarakat kelas menengah, yang berinvestasi di pasar saham, kehilangan uangnya. Ini bakal membuat konsumsi makin menurun. Sehingga ekonomi China makin sulit tumbuh tinggi.
Penurunan pasar saham juga membuat perusahaan di China sulit mendapatkan pendanaan dari pasar keuangan. Hasilnya, investasi di negeri tersebut bakal sulit tumbuh.

Sumber: http://finance.detik.com/