AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label pasar saham. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pasar saham. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Mei 2017

Ekonomi RI Tumbuh 5,01%, Melebihi Prediksi Pelaku Pasar Saham | Rifan Financindo


Jakarta, Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup jeda siang ini dengan menguat 12,813 poin ke level 5.682. Penguatan tersebut disinyalir sebagai respon hasil data pertumbuhan ekomi kuartal I-2017 sebesar 5,01%.

Menurut Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan, penguatan IHSG hari ini memang merespons pengumuman data pertumbuhan ekonomi tersebut. Sebab pada pembukaan perdagangan tadi IHSG berada di jalur merah dengan melemah 2,716 poin atau 0,05% ke level 5.666.

"Target pemerintah 5,1% relatif cukup jauh, tapi kalau kita lihat pergerakan harga saham hari ini memang direspons positif angka 5,01%," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (5/5/2017).

Alfred mengatakan, kebayakan dari pelaku pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2017 tidak sampai setinggi itu. Sehingga sentimennya cukup besar untuk menjadi penggerak IHSG hari ini.


"Karena memang kita lihat pasar mendapatkan informasi kisaran 4,9%-5% dan ini mampu tumbuh 5,01%. Kalau kita bandingkan dengan full year 2016 5,2% saya rasa ini langkah yang baik," imbuhnya.

Sejauh ini, kata Alfred rasa optimisme pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi RI masih besar. Pelaku pasar masih percaya target pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,1% bisa tercapai asalkan belanja pemerintah masih digenjot

"Kita lihat juga saham di sektor konstruksi juga merespons positif di belanja pemerintah sedikit lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2016," tandasnya.




Kamis, 19 Mei 2016

Pasar Saham Berharap BI Rate Turun 25 Bps

Pasar Saham Berharap BI Rate Turun 25 Bps
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -Kopipagi hari ini akan membahas pasar global, pasar Indonesia, dan juga saham-saham di sektor properti dan sektor lainnya.

Bursa Amerika pagi ini ditutup melemah terbatas. Bursa melemah ketika hasil agenda dari pertemuan The Fed keluar. Federal Reserve merasa ekonomi Amerika bisa saja siap untuk kenaikan Fed rates di bulan Juni.

Indeks Dow Jones ditutup di 17.526,62 melemah 3,36 poin (-0,02%). Saham Goldman Sachs menguat 3,41% dan JP Morgan menguat 3,86% memberi kontribusi penguatan terbesar, sedangkan saham Wal-Mart melemah 2,97%. Saham-saham finansial dan perbankan di Amerika menguat disebabkan para investor mempertimbangkan kemungkinan naiknya bunga pinjaman.

Minggu lalu Bank of America "smart money" mencatat aksi jual bersih untuk 16 minggu berturut-turut. Rentetan net sell tersebut merupakan yang terpanjang di sepanjang sejarah. Bank of America "smart money" mengacu pada klien institusi, private dan hedge fund di Bank of America.

Kondisi bursa Eropa masih tertekan setelah data tingkat inflasi ternyata masih tetap ditempat -0,2%

Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal I-2016 naik 0,4% dari sebelumnya 0,3% membuat mata uang Yen menguat.

Harga minyak mentah WTI melemah pagi ini di US$ 47,85 (-0,95%) dan harga minyak mentah Brent juga melemah -1,60% ke US$ 48,49. Harga CPO ditutup turun 39 poin (-1,5%) ke 2561 ringgit per ton.

IHSG bergerak dalam range yang cukup sempit dalam jangka pendek ini yaitu sekitar area 4.720-4.750.

Pasar hari ini menunggu pengumuman BI Rate yang diprediksi oleh para ekonom akan tetap pada level 6,75%.

Pada perdagangan kemarin sektor properti menguat signifikan mengantisipasi penurunan BI Rate hari ini. Pasar berharap BI Rate turun 25 basis poin.

Beberapa saham properti yang direkomendasikan buy on weakness pekan lalu sudah mulai berbunga.

  • Saham ASRI dari #kopipagi 13 Mei 2016 breakout, dengan target 420.
  • Saham BSDE dari #kopipagi 13 Mei 2016 mencapai target #kopipagi di level 1770. Jika breakout dari 1770, target terdekat di level 1900.
  • Saham CTRP dari #kopipagi kemarin capai target 1 di 500, dan berpotensi menguji target berikutnya sekitar 535-540.
  • Saham PWON dari #kopipagi kemarin capai target 540.
  • PPRO berpotensi untuk terus menguat menguji target 380-400.
  • Saham2 dari sektor properti lainnya yang masih berpotensi menguat : SMRA, SSIA,

Sektor lain yang cukup terkait dengan suku bunga adalah sektor perbankan. Beberapa saham perbankan berada di area suport dan berpotensi mengalami pantulan/technical rebound jangka pendek.

Saham BMRI berada di area support, buy on weakness sekitar 8650, target sekitar 9250.
Saham BBTN buy on weakness sekitar 1700, batasi risiko jika bergerak di bawah 1700. Target sekitar 1800-1850.

Beberapa saham dari sektor lain yang perlu dicermati antara lain :
  • Saham AISA jika berhasil breakout dari level 1380 berpotensi menuju level 1500.
  • AKRA yang buy on weakness di area 5800, target profit taking jangka pendek di level 6500-6600.
  • Saham CPIN dari #kopipagi kemarin mengalami teknikal rebound, dengan target 3300-3350.
  • ICBP uji resisten 16500 (bukan 15500, meralat #kopipagi kemarin).
  • Saham INDS berpotensu untuk melanjutkan trend naik dalam jangka menengah.
  • PTRO waspadai profit taking jangka pendek.
  • TINS berada di area suport kuat, buy on weakness di area 620-640, target di 720-740.
  • Saham MARI potensi bergerak dalam range 800-900, waspai likuiditasnya.

Newsflash :
  • Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RAJA menyetujui aksi stock split 1 : 4.
  • KIJA terus bernegosiasi dalam penjualan lahan di kawasan industri Kendal, Jawa Tengah. Dari 50 investor yang sedang bernegosiasi mengenai pembelian lahan industri, sebagian besarnya tertarik di Kendal. Faktor ketertarikan investor disebabkan oleh murahnya upah minimum buruh di wilayah tersebut dan bisa mendapatkan lahan yang lebih besar dengan harga yang lebih baik.
  • SIDO akan membagikan dividen tunai dengan nominal Rp 25 /lembar saham. Cum date di tanggal 25 Mei dan ex date di tanggal 26 Mei. Recording date di tanggal 30 Mei dan payment date di tanggal 17 Juni.
  • SCMA akan membagikan dividen Rp 28 /lembar saham. Dividen Payout Ratio adalah 80% dari laba bersih.
  • TOTL berhasil mendapatkan 3 proyek baru senilai Rp 600 M. Perolehan kontrak tersebut baru memenuhi 20% dari target kontrak di tahun 2016.
  • Laporan keuangan TBIG kuartal 1 2016 mencatat kenaikan laba bersih yang meningkat 82% menjadi Rp 746.67 M dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih dikarenakan TBIG mendapat pajak penghasilan tangguhan. Bersamaan dengan gencarnya para operator mempromosikan jaringan 4G, maka akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan penyewaan oleh para pelanggan TBIG.
Nah demikian #kopipagi 19 Mei 2016 pasti mencerahkan dan memberi dampak positif bagi Anda.

Salam profit,
Ellen May

PS : Untuk belajar lebih lanjut, silakan simak fanpage saya di on.fb.me/ellen_may ada banyak video edukatif di fanpage. Turn on notifications , watch, like and share. Terima kasih.


Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 17 November 2015

Pelaku Pasar Saham Menanti Pengumuman BI Rate

Pelaku Pasar Saham Menanti Pengumuman BI Rate
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terpangkas 30 poin di tengah sepinya transaksi. Aksi jual investor asing membuat IHSG terjebak di zona merah.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (16/11/2015), IHSG ditutup terpangkas 30,658 poin (0,69%) ke level 4.442,180. Sementara Indeks LQ45 ditutup terkoreksi 6,407 poin (0,84%) ke level 756,484.

Wall Street menguat hingga lebih dari satu persen di awal pekan. Tragedi di Paris diperkirakan tidak berimbas kepada bisnis perusahaan-perusahaan AS.

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones menanjak 1,38% ke level 17.482,61 dan Indeks S&P 500 menguat 1,49% ke level 2.053,17. Indeks Komposit Nasdaq melompat 1,15% ke level 4.984,62.

Hari ini IHSG diperkirakan akan menguat terbatas. Investor menanti pengumuman BI Rate siang nanti meski diprediksi tetap tak berubah.

Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melesat 257,25 poin (1,33%) ke level 19.650,94.
  • Indeks Straits Times naik 19,51 poin (0,67%) ke level 2.935,24.

Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Bahana Securities
Pada perdagangan Senin (16/11) IHSG turun 31 poin (-0,69%) ke level 4.442,18 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 2,8 triliun rebound dari level terendah intraday didukung rebound dari saham-saham perbankan.

Seluruh sektor mengalami penurunan dipimpin oleh sektor misc-industry dan mining di mana 85 saham mengalami kenaikan, 188 saham mengalami penurunan, 76 saham tidak mengalami perubahan dan 248 saham tidak diperdagangkan.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. ASII, BMRI, TLKM, CPIN dan INTP di mana asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 408,8 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing a.l. BBRI, ASII,
BMRI, BBNI dan PTBA.

Secara teknikal, IHSG turun namun dengan volume rendah dan tertahan support MA50. Stochastic positif sementara RSI dan MACD flat.

Hari ini (17/11) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas di kisaran 4.415-4.500 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. LPPF, GGRM, LPKR, GJTL dan TELE.

Rupiah (16/11) ditutup melemah ke level 13.725 dan hari ini (17/11) diperkirakan akan bergerak di kisaran 13.618-13.781 dengan kecenderungan menguat.

First Asia Capital
Aksi jual mendominasi transaksi saham dengan nilai transaksi yang tipis pada perdagangan kemarin. IHSG sempat koreksi 76 poin sebelum akhirnya membaik ditutup hanya koreksi 30,658 poin (0,68%) di 4442,180. Nilai transaksi menyusut di Pasar Reguler hanya mencapai Rp2,8 triliun jauh menurun dibandingkan rata-rata harian pekan lalu Rp3,8 triliun. Sedangkan aksi jual asing masih berlanjut dengan penjualan bersih mencapai Rp425,84 miliar kemarin. Koreksi IHSG terutama terimbas sentimen negatif pasar kawasan setelah pemodal menghindari aset beresiko seiring meningkatnya resiko pasar saham global menyusul serangan teroris di Paris akhir pekan lalu yang memperburuk outlook perekonomian global.

Sedangkan dari domestik sentimen negatif muncul dari data perdagangan Oktober yang mencatatkan penurunan kembali ekspor dan impor sehingga turut memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi 4Q15. Ekspor Oktober Indonesia turun 4% (mom) dan 20,98% (yoy). Sedangkan impor Oktober 2015 turun 4,27% (mom) dan 27,81% (yoy). Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali melemah 0,7% di Rp13732 ssetelah dolar AS kembali menguat atas mata uang emerging market. Sementara Wall Street tadi malam berhasil rebound setelah pelaku pasar mengabaikan faktor resiko prospek perekonomian global pasca seranagan teroris di Paris dan lebih memfokuskan pada prospek stimulus yang akan diambil. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 1,4% dan 1,5% tutup di 17483,01 dan 2053,19. Harga minyak mentah tadi malam rebound 1,5% di USD41,99/barel.

Pada perdagangan hari ini, dengan dukungan rebound pasar saham global dan kawasan, IHSG berpeluang bergerak di teritori positif dalam rentang konsolidasi. Sejumlah saham sektoral secara technical berada di area oversold terutama yang berbasiskan komoditas berpeluang rebound. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4410 hingga 4490 berpeluang rebound.

Sumber: http://finance.detik.com/

Senin, 01 Juni 2015

Data Inflasi Tak Akan Dorong Pasar Saham

pasar-saham-ri-asia-dibuka-kompak-menguat-JAnu8H3inK
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan tingkat inflasi Mei hari ini. Namun, pergerakan inflasi diperkirakan tidak akan memberikan dampak ke pasar, meskipun data tersebut positif.
Analis MNC Securities, Edwin Sebayang, mengatakan meskipun data inflasi rendah, namun yang lebih penting adalah bagaimana daya beli masyarakat yang saat ini cenderung tergerus. Oleh karena itu, meskipun data inflasi positif namun tidak akan memberikan dampak besar pada pasar saham.
"Meskipun data inflasi rendah, tidak akan berpengaruh besar terhadap market. Karena kita lihat di balik itu daya penduduk semakin berkurang," kata dia di MNC Powerbreakfast, Senin (1/6/2015).
Menurut dia, memasuki bulan Ramadan ini, maka sentimen negatif pun akan kembali bertambah, lantaran harga-harga cenderung mengalami kenaikan. "Jadi Juni menjelang puasa perdagangan akan cenderung lambat," tambahnya.
Dia menambahkan, sentimen negatif dari pelemahan Rupiah dan menguatnya harga minyak mentah diperkirakan akan membuat Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik. "Karenanya, kemungkinan besar perdagangan di Juni ini akan mengalami penurunan," tukas dia.

Sumber: http://economy.okezone.com/