Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Dalam sebuah gugatan yang baru diungkap ke publik, Qualcomm diduga terlibat perjanjian monopoli dengan Apple terkait penggunaan chip modemnya di iPhone dan iPad.
Gugatan tersebut didaftarkan oleh Federal Trade Commission (FTC), yang menduga Qualcomm memberi insentif kepada Apple agar mereka tetap menggunakan chip modem Qualcomm di semua model iPhone dan iPad yang dirilis tahun 2011 dan 2012.
"Perjanjian Qualcomm pada 2011 dan 2013 dengan Apple memberikan miliaran dolar dalam bentuk potongan kondisional dari Qualcomm ke Apple," tulis FTC dalam gugatannya itu, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Rabu (18/1/2017).
Selain membuat chip modem, Qualcomm juga mempunyai sejumlah paten dan properti intelektual terhadap teknologi jaringan nirkabel LTE. Dan Qualcomm menyewakan lisensi-lisensi tersebut ke perusahaan pembuat chip modem lain seperti Intel dan MediaTek.
Jadi pada dasarnya, FTC menduga Qualcomm seperti 'memaksa' para pembuat ponsel untuk menggunakan chip yang dijual sepaket dengan lisensinya, yang mereka jual dengan harga murah. Namun jika pembuat ponsel memilih memakai chip buatan perusahaan lain, mereka harus membayar royalti tambahan.
Diskon yang diduga diberikan Qualcomm terhadap Apple berbentuk potongan harga kondisional. Yaitu berlaku dengan sejumlah syarat untuk mendapatkan diskon, yang terjadi pada 2007, 2011, dan 2013.
Syarat tersebut antara lain adalah tak menggunakan chip nirkabel yang didukung Intel -- pesaing Qualcomm --, setuju untuk tak menuntut Qualcomm soal royalti, dan menggunakan chip Qualcomm di iPhone dan iPad yang akan datang.
Gugatan tersebut didaftarkan oleh Federal Trade Commission (FTC), yang menduga Qualcomm memberi insentif kepada Apple agar mereka tetap menggunakan chip modem Qualcomm di semua model iPhone dan iPad yang dirilis tahun 2011 dan 2012.
"Perjanjian Qualcomm pada 2011 dan 2013 dengan Apple memberikan miliaran dolar dalam bentuk potongan kondisional dari Qualcomm ke Apple," tulis FTC dalam gugatannya itu, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Rabu (18/1/2017).
Selain membuat chip modem, Qualcomm juga mempunyai sejumlah paten dan properti intelektual terhadap teknologi jaringan nirkabel LTE. Dan Qualcomm menyewakan lisensi-lisensi tersebut ke perusahaan pembuat chip modem lain seperti Intel dan MediaTek.
Jadi pada dasarnya, FTC menduga Qualcomm seperti 'memaksa' para pembuat ponsel untuk menggunakan chip yang dijual sepaket dengan lisensinya, yang mereka jual dengan harga murah. Namun jika pembuat ponsel memilih memakai chip buatan perusahaan lain, mereka harus membayar royalti tambahan.
Diskon yang diduga diberikan Qualcomm terhadap Apple berbentuk potongan harga kondisional. Yaitu berlaku dengan sejumlah syarat untuk mendapatkan diskon, yang terjadi pada 2007, 2011, dan 2013.
Syarat tersebut antara lain adalah tak menggunakan chip nirkabel yang didukung Intel -- pesaing Qualcomm --, setuju untuk tak menuntut Qualcomm soal royalti, dan menggunakan chip Qualcomm di iPhone dan iPad yang akan datang.