AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label bitcoin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bitcoin. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Januari 2018

Ada 'Bitcoin Pendatang Baru' di 2018, Namanya Stellar | PT Rifan Financindo

Jakarta, RifanFinancindoStellar, menjadi salah satu mata uang digital 'terpanas' pada 2018. Mengutip CNBC sejak awal tahun 2018, Stellar melonjak 65% dan masuk ke jajaran 10 besar virtual currency berdasarkan kapitalisasi pasar. 

Pada Selasa (2/1) kapitalisasi pasar Stellar tercatat US$ 10 miliar dan menduduki posisi ke 8 mata uang digital versi CoinMarketCap. Transaksi perdagangan Stellar ini naik 17,5% lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya. 

Sama seperti bitcoin, Stellar beroperasi menggunakan blockchain di belakang bitcoin. Tidak seperti uang digital lainnya, Stellar memiliki kecepatan transaksi 2 hingga 5 detik. 

Berdasarkan situs resmi, Stellar memungkinkan penggunanya bisa dengan cepat menukar mata uang yang dilegalkan pemerintah. Seperti mengubah dolar AS menjadi Euro, koin Stellar secara resmi disebut lumens atau XLM.

Stellar saat ini sudah digunakan oleh IBM untuk mengembangkan sistem pembayaran lintas jaringan dengan beberapa bank besar. Selain itu perusahaan konsultan Deloitte juga merupakan pengguna jaringan Stellar.

Bitcoin masih menjadi mata uang virtual dengan kapitalisasi pasar terbesar yakni US$ 232 miliar. Namun akhir tahun lalu, harga bitcoin melonjak dan kembali merosot ke level US$ 13.000 an. 


sumber: detik


Baca juga:

Selasa, 19 Desember 2017

Ini 10 Prediksi Soal Masa Depan Bitcoin | PT RFB

Jakarta, PT Rifan FinancindoBitcoin beberapa bulan ini tengah naik daun karena nilai tukarnya yang terus meningkat drastis. Namun sebenarnya seperti apa masa depan cryptocurrency ini?

James Altucher, seorang investor teknologi, fund manager, dan venture capitalist, menulis 10 prediksinya soal mata uang digital ini. Menurutnya, 98% mata uang digital yang ada saat ini masuk ke dalam katagori penipuan, namun bitcoin, dan sejumlah mata uang digital lain, punya kasus yang berbeda.

Altucher menyebut bitcoin dan sejumlah mata uang digital lain suatu waktu akan menggantikan posisi uang kertas sebagai alat tukar. Pasalnya, mata uang ini bisa memperbaiki masalah yang ada pada mata uang kertas, dan memang dalam sejarah, hal yang sama selalu terjadi pada mata uang baru yang menggantikan mata uang lama.

Contohnya, emas menggantikan sistem barter sebagai alat transaksi, dan uang kertas menggantikan emas. Kini menurut Altucher, bitcoin dan sejumlah mata uang digital lain pun akan menggantikan uang kertas sebagai alat transaksi. 

Dilansir detikINET dari CNBC, Senin (4/12/2017), berikut adalah 10 prediksi bitcoin dari Altucher.

1. Setidaknya akan ada satu negara yang mata uangnya mati, kemungkinan Argentina atau Venezuela. Hal ini akan membuat pengadopsi bitcoin meningkat sangat besar, yang akan memicu peningkatan nilai bitcoin menjadi lebih dari USD 50 ribu saat hal itu terjadi.

2. Bank mainstream akan menerima bitcoin, dan mulai menawarkan fasilitas penyimpanan bitcoin. Mereka juga akan membuat turunan mata uang digital.

3. 95% dari mata uang digital selain bitcoin akan menghilang, sama seperti ketika situs dotcom tengah booming. Di sisi lain, mata uang digital yang masih selamat nilai tukarnya akan meningkat drastis. Hal ini akan terjadi dalam empat sampai enam bulan ke depan.

4. Pemerintah AS diam-diam akan mulai mengakumulasi salah satu mata uang digital yang kecil untuk mempermudah transaksi di area abu-abu dengan negara lain. Hal ini sebenarnya sudah mulai terjadi, namun baru akan besar di 2018 mendatang.

5. China akan berinvestasi besar-besaran dalam mata uang digital, meski kemungkinan besar bukan bitcoin. Pemerintah China akan ingin mempunyai sebuah mata uang digital yang kompetitif dengan bitcoin. Syaratnya mata uang digital tersebut harus bisa mereka kontrol.

6. Masalah utama pada mata uang digital adalah volatilitas,dan hal ini diprediksi akan menurun drastis pada 2018 mendatang.

7. Semakin banyak perusahaan akan membayar para freelancer-nya menggunakan mata uang digital, yang akan memicu terjadinya reformasi pajak. 

8. Mata uang digital akan mengubah monopoli mata uang yang oleh pemerintahan suatu negara, sama seperti internet yang mengubah praktik monopoli di industri telepon.

9. Akan ada lembaga pemerintahan baru yang dibuat untuk menganalisa regulasi mata uang digital. 

10. Ribuan perusahaan mata uang digital akan dibuat dan akan go public, namun hanya beberapa yang bisa sukses. 



sumber: detik

Senin, 11 September 2017

Penggunaan Bitcoin, Dari Minta Tebusan Sampai Beli Narkoba | Rifan Financindo

Jakarta, PT Rifan FinancindoBitcoin atau mata uang virtual biasa digunakan untuk bertransaksi di dunia maya. Mulai dari transaksi yang 'bersih' sampai 'kotor' juga bisa dilakukan dengan Bitcoin ini.

Apakah anda masih ingat dengan serangan virus Ransomware WannaCry yang sempat heboh beberapa bulan lalu? Pelaku teror penyebar virus saat itu meminta uang tebusan kepada pemilik komputer yang menjadi korban.

Mereka meminta tebusan sekitar US$ 300 hanya dalam bentuk Bitcoin, tidak dalam mata uang lain. Setiap harinya, pelaku memaksa minta tebusan dengan nilai yang makin tinggi. Jika tidak dipenuhi maka data si korban akan dihapus. Bitcoin digunakan, karena memiliki sistem yang lebih sulit dilacak jika dibandingkan dengan sistem keuangan konvensional.

Di Indonesia, pada 2015 juga ada pemerasan yang meminta bayaran sebanyak 100 Bitcoin. Saat itu, pelaku peledakan bom di Mal Alam Sutera, mengirim email pemerasan kepada manajemen mal yang meminta manajemen mengirimkan uang dalam bentuk Bitcoin.

Dari 100 yang diminta, pihak manajemen hanya mengirimkan 0,25 Bitcoin. Dari sanalah Leopard terlacak dan akhirnya tertangkap oleh pihak Kepolisian.

Selain tebusan, di Belanda, Bitcoin juga pernah digunakan sebagai sarana pencucian uang senilai US$ 22 juta untuk transaksi penjualan narkoba secara online.

Bandar narkoba itu mentransfer uang konvensional ke Bitcoin untuk bertransaksi di marketplace atau situs berbelanja di Dark Web. Bitcoin diklaim lebih mudah digunakan karena pengguna dari belahan dunia mana pun bisa bertransaksi tanpa perlu melewati jaringan bank, sehingga sulit untuk dideteksi.

Mengutip Forbes, Bitcoin biasa digunakan sebagai alternatif pembayaran untuk transaksi underground secara online. Biasanya, Bitcoin digunakan untuk jalur sutra perdagangan gelap seperti perdagangan obat-obatan terlarang.

Bahkan tim Forbes pernah bereksperimen dengan memesan mariyuana atau ganja di sebuah wilayah di California dalam jumlah kecil dan membayar menggunakan Bitcoin. 

Selain itu, Bitcoin juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran untuk membeli senjata api. Mengutip guns.com di Pittsburgh sebuah kota bagian Pennsylvania Amerika Serikat menjual senjata api secara online dan menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Di Amerika Serikat (AS), sejumlah toko online yang menyediakan alat bantu seks menerima pembayaran menggunakan Bitcoin. Hal ini karena Bitcoin dinilai lebih mudah dan lebih aman dan privat jika dibandingkan dengan akun bank biasa.

Mengutip spendbitcoins.com, ada sekitar 20 toko online yang terdaftar menjadi penerima alat pembayaran menggunakan Bitcoin.



sumber: detik

Baca juga: