AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Brexit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Brexit. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 Juni 2016

RI Perlu Waspadai Dampak Brexit dan Kenaikan Suku Bunga AS

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Dua hal yang menjadi tantangan perekonomian Indonesia di tahun ini adalah Brexit dan rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Di antara keduanya, isu keluarnya Inggris dari kesatuan Uni Eropa (Brexit) lebih jelas terdengar, sedangkan suku bunga The Fed masih belum ada sinyal kenaikan dalam waktu dekat.

Dua kemungkinan tersebut dapat membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan valuta asing lainnya diperkirakan akan bergejolak dan melemah.

"Dua risiko yang sekarang ada kan Brexit (British Exit) dan kenaikan Fed Fund Rate FRR). Tapi Fed Fund Rate nggak dalam waktu dekat akan dilakukan, tapi Brexit dalam waktu dekat, 23 Juli. Jadi ada risiko yang bisa membawa pergerakan nilai tukar yang mengarah kurang menguntungkan bagi kita sehingga perlu ada mitigasi," jelas Deputi Gubernur BI, Hendar di Komplek Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016).

Dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa diperkirakan akan berdampak secara global. Hal ini dikarenakan Inggris sebagai salah satu negara yang berpengaruh dalam perekonomian dunia.

"Belum kita kaji, tapi karena Inggris salah satu negara yang masuk ke pusat keuangan dunia, dampaknya nggak hanya ke Indonesia," tutur Hendar.

Menurutnya, berbagai kemungkinan terburuk dari keluarnya Inggris dari Eropa perlu diantisipasi dengan serius. BI akan melakukan berbagai usaha untuk meminimalisir risiko gejolak perekonomian yang diperkirakan akan terjadi akibat keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

"Biasanya ada shock kalau ada sesuatu yang berubah. Seperti waktu Yunani, negara kecil tapi dampaknya ke mana-mana, tentu kita perlu antisipasi. Bank Indonesia siap untuk kendalikan," tutup Hendar.


Sumber : Detik

Bursa Saham Asia Rebound Ditengah Spekulasi Adanya Brexit

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Saham Asia naik, pangkas penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari sebulan terakhir seiring mata uang yen menghentikan kenaikan selama lima hari, sementara spekulasi tumbuh bahwa U.K. tidak akan memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.

Indeks MSCI Asia Pacific rebound 0,7 % ke level 126,44 pada pukul 16:23 sore waktu Hong Kong. Indeks acuan tersebut menuju kerugian mingguan sebesar 2,9 % di tengah kekhawatiran atas kebijakan bank sentral dan kekhawatiran atas kemungkinan "Brexit." Pembunuhan seorang anggota parlemen U.K pada hari Kamis memunculkan spekulasi bahwa Inggris bisa menjadi lebih cenderung untuk memilih untuk bertahan di Uni Eropa pada keputusan referendum minggu depan.

Indeks Topix mengurangi penurunan mingguan terbesar dalam empat bulan terakhir setelah Menteri Keuangan Taro Aso meningkatkan kekhawatiran atas lonjakan yen, menyerukan koordinasi dengan rekan-rekannya untuk mengatasi apa yang ia gambarkan terkait pasar valuta asing. (knc)


Sumber : Bloomberg

Rabu, 15 Juni 2016

Dolar dan Yen Naik Karena Meningkatnya Ketakutan Akan Brexit



Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Dolar menguat terhadap sebagian besar rivalnya pada hari Selasa -dengan pengecualian dari Jepang yen- karena investor khawatir pemilih Inggris bisa melepaskan gejolak di pasar global dengan memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum yang ditetapkan pada minggu depan.

Indeks ICE U.S. Dollar, ukuran kekuatan mata uang terhadap sekeranjang enam mata uang rival, naik 0,6% ke 94,9360. Greenback diperdagangkan di level 105,94 yen pada akhir hari Selasa di New York setelah menyentuh 105,64 yen “ terendah dalam lima minggu - di awal sesi. Sebagai perbandingan, greenback dibeli 106,05 yen pada akhir hari Senin di New York.

Sementara mata uang Inggris diperdagangkan pada level $ 1,4104 di akhir hari Selasa pada perdagangan terakhir, dibandingkan dengan $ 1,4208 pada akhir Senin di New York. Euro juga melemah, dibeli $ 1,1201 pada akhir Selasa, dibandingkan dengan $ 1,1292 di akhir Senin.(frk)



Sumber: MarketWatch

Senin, 13 Juni 2016

Saham Eropa Turun Hari Keempat Terkait Meningkatnya Sentimen Brexit


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Saham Eropa tergelincir ke level terendah dua bulan, menyusul penurunan mingguan terburuknya dalam sebulan, karena meningkatnya kecemasan investor bahwa U.K. akan meninggalkan Uni Eropa.

Indeks pembuat mobil membukukan penurunan terbesar dari 19 kelompok industri pada Indeks Stoxx 600 Eropa. BMW AG turun 1,6% setelah chief penjualan Automobilwoche mengatakan bahwa pasar AS "akan stagnan" di tahun 2016. Perusahaan energi juga tergelincir dipimpin oleh Tullow Oil Plc, minyak mentah turun.

Indeks Stoxx 600 turun 1,3% menjadi 328,51 pada 08:17 pagi di London. Indeks saham Jumat merosot tajam sejak aksi jual Februari karena investor menghindari aset berisiko sebelum membalikan kebijakan moneter dan peristiwa politik. Indeks ekuitas telah berjuang untuk mempertahankan momentum setelah melonjak 16% dari terendah bulan Februari ke 20 April tertinggi. Ini telah diperdagangkan di kisaran kurang dari 25 poin sejak Maret.(yds)



Sumber: Bloomberg

Emas Dekati Tertinggi Tiga Pekan Pada Risiko Brexit Serta Rapat The Fed


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Emas diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam lebih dari tiga pekan terakhir karena ketidakpastian atas potensi risiko jika Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa dan karena trader memberikan peluang nol dari Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan ini.

Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada $ 1,273.29 per ons pada 9:17 pagi di Singapura setelah naik ke $ 1,278.50, tertinggi sejak 18 Mei, menurut harga Bloomberg.

Reli emas telah kembali medapatkan momentum terkait kemungkinan turbulensi lebih lanjut di pasar sehingga meningkatkan permintaan untuk aset haven. Logam ini naik 20% pada tahun 2016 terkait harapan mengurangi The Fed untuk menaikkan suku bunga pinjaman pada pertemuan yang berakhir 15 Juni menguntungkan emas, yang tidak membayar bunga. Pemungutan suara untuk Brexit pada 23 Juni bisa mendorong harga ke $ 1.400, analis di Capital Economics Ltd mengatakan dalam laporan Jumat.(yds)



Sumber : Bloomberg

Senin, 06 Juni 2016

Pound Turun 1,1% setelah Jajak Pendapat Lebih Menyukai Brexit

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Pound turun sebanyak 1,1 % setelah jajak pendapat pada akhir pekan lalu menunjukkan warga Inggris lebih menyukai keluar Uni Eropa, menakuti beberapa investor yang telah berspekulasi bahwa U.K. akan memilih untuk menetap di Uni Eropa.
Sterling melemah terhadap 16 mata uang utama setelah dua survei menunjukkan pemilih bersedia untuk memilih meninggalkan Uni Eropa daripada mereka siap untuk tinggal. Dolar AS rebound dan mata uang Australia dan Selandia Baru melemah.
Bank of England (BOE) mengatakan ketidakpastian seputar referendum sebagai tekanan pada pertumbuhan ekonomi di Inggris, sementara lembaga-lembaga internasional termasuk Dana Moneter Internasional dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan memperingatkan kejatuhan yang mengerikan jika pemungutan suara di Inggris untuk keluar dari Uni Eropa. Federal Reserve Bank of Chicago President Charles Evans mengatakan referendum tersebut mengurangi kepercayaan dalam prospek pada saat perekonomian internasional sudah kehilangan momentum.
Pound berada 0,8 % lebih rendah di level $ 1,4399 per dolar pada pukul 09:59 pagi waktu Tokyo setelah merosot ke level $ 1,4353, yang merupakan level terendahnya sejak 16 Mei. Satu bulan volatilitas tersirat dalam pasangan mata uang pound dan dolar melonjak ke 21,4 % pada hari Senin, yang terbesar sejak Februari 2009. (knc)


Sumber: http://www.rfbnews.com/

Rabu, 01 Juni 2016

Pound Jatuh terkait Kekhawatiran Brexit dan Data Ekonomi yang Lemah

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Pound jatuh untuk hari kedua terhadap dolar AS, memperpanjang penurunan terbesar dalam 10 minggu yang dipicu oleh jajak pendapat terbaru yang menunjukkan peningkatan dukungan bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa pada hari Selasa.
Sterling melemah untuk hari ketiga terhadap euro seiring data ekonomi Inggris yang lemah dan kekhawatiran investor atas Brexit terus membebani mata uang negara beribukota London ini. Jajak pendapat YouGov terbaru dari Handelsblatt menunjukkan dukungan untuk kedua kubu masing-masing sebesar sekitar 40 persen, sehingga semakin sulit bagi pasar untuk bertaruh dengan yakni pada hasil akhir dari referendum 23 Juni nanti.
Rilis data hari ini dari Markit Economics 'Purchasing Managers Index menunjukkan bahwa manufaktur Inggris kembali tumbuh pada bulan Mei, meskipun dalam kecepatan yang masih lemah.
Jajak pendapat ICM yang dirilis Selasa oleh Guardian menunjukkan kubu 'Leave' memimpin poling, berbeda dengan jajak pendapat sebelumnya yang menunjukkan kubu pro-Uni Eropa lebih unggul.
Pound melemah 0,3 persen ke level $ 1,4446 pada pukul 10:39 waktu London, setelah meluncur 1,1 persen pada hari Selasa, yang tercatat sebagai penurunan terbesar sejak 22 Maret lalu. Mata uang negara berbentuk kerajaan ini turun 0,5 persen ke level 77,24 pence per euro, setelah terdepresiasi 1 persen sehari sebelumnya. Indeks  volatilitas satu bulan pound terhadap dolar naik menjadi 20 persen, yang merupakan posisi tertinggi sejak 2009.(Sdm)


Sumber: http://www.rfbnews.com/