AXA Tower Kuningan City

COMODITY

Sesuatu benda nyata yang relatif mudah di perdagangkan, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh Investor melalui bursa berjangka

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18 Kuningan Setia Budi, Jakarta 12940 Telp : (021)30056300, Fax : (021)30056200

Transaksi anda kami jamin aman dari virus, hacker atau gangguan sejenisnya. Karena trading platfoen kami telah terproteksi sangat baik

Tampilkan postingan dengan label Bursa saham AS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bursa saham AS. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Oktober 2016

Saham AS Menguat | PT Rifan Financindo Berjangka


Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Saham AS naik seiring rilis laporan pendapatan dari Citigroup Inc dan JPMorgan Chase & Co berhasil mengangkat optimisme atas pendapatan perusahaan, sedangkan data menunjukkan pertumbuhan cukup berkembang untuk menangani biaya pinjaman yang lebih tinggi.
S & P 500 Index naik 0,6 persen ke level 2,145.17 pada pukul 09:33 pagi waktu New York, memangkas penurunan beruntun mingguan pertamanya sejak Agustus.
Musim pelaporan pendapatan berlangsung seiring investor berjuang melawan prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi. Taruhan Fed akan menaikkan suku pada bulan Desember telah meningkat menjadi 67 persen, dari kemungkinan kenaikan pada 27 September lalu. Pedagang melihat dalam kesempatan 19 persen pergerakan ketika para pejabat bertemu awal bulan depan, sebelum pemilihan presiden 8 November. Ketua Fed Janet Yellen dijadwalkan untuk menyampaikan pidato utama pada konferensi ekonomi Fed Boston hari ini pada pukul 01:30 siang waktu Boston AS.
Data hari ini mendukung argumen untuk peningkatan suku bunga Desember, dengan penjualan ritel meraih kenaikan pada bulan September yang merupakan kenaikan terbesar dalam tiga bulan, sementara harga grosir naik lebih dari yang diproyeksikan bulan lalu, menurut laporan terpisah sehingga menunjukkan inflasi mungkin akan naik. Indeks sentimen konsumen akan dirilis nanti. 

Rabu, 15 Juni 2016

Wall Street 'Merah' Empat Hari Berturut-turut

Wall Street Merah Empat Hari Berturut-turut
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Pasar saham Wall Street terkena koreksi selama 4 perdagangan berturut-turut. Sentimen negatif kali ini datang dari rencana Inggris yang ingin keluar dari Uni Eropa.

Investor juga masih bertanya-tanya mengenai langkah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), mengenai kepastian suku bunga. The Fed mulai menggelar pertemuan hari ini.

Akibat ketidakpastian ini, saham-saham bank pun perlahan mulai terkena koreksi, seperti saham Wells Fargo dan JPMorgan Chase yang berakhir di zona merah.

"Kami berdagang di tengah sentimen Brexit," kata John Canally, Kepala Ekonomi dari LPL Financial seperti dikutip Reuters, Rabu (15/6/2016).

Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 0,33% ke level 17.674,82 dan Indeks S&P 500 kehilangan 0,18% ke level 2.075,32. Indeks Komposit Nasdaq turun 0,1% ke level 4.843,55.

Sebanyak 7,4 miliar lembar saham berpindah tangan di pasar saham AS, lebih tinggi dari rata-rata harian 6,7 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: Detik

Selasa, 07 Juni 2016

Wall Street Melesat Pasca Komentar Janet Yellen

Wall Street Melesat Pasca Komentar Janet Yellen
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Pasar saham Wall Street membuka perdagangan awal pekan dengan melesat tinggi. Indeks S&P 500 menyentuh titik tertingginya dalam 7 bulan terakhir.

Lonjakan di bursa saham Paman Sam ini terjadi setelah Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, berkomentar soal kondisi ekonomi AS terkini dan rencana kenaikan tingkat suku bunga acuan alias Fed Fund Rate.

Saham-saham energi juga melambung setelah harga minyak dunia naik tiga hari berturut-turut. Indeks sektor energi di S&P naik hingga 2%.

Pidato Yellen ini merupakan yang terakhir kali sebelum bank sentral menggelar rapat kebijakan pekan depan.

"Saya rasa dia masih berkomitmen untuk menaikkan bunga, tapi dia tidak menyebut kapan. Dia tidak secara langsung bilang 'bulan depan akan naik' karena akan terlalu gamblang," kata Bucky Hellwig, senior vice president dari BB&T Wealth Management di Birmingham, Alabama, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/6/2016).

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 113,27 poin (0,64%) ke level 17.920,33, Indeks S&P 500 bertambah 10,28 poin (0,49%) ke level 2.109,41 ke posisi tertingginya dalam 7 bulan terakhir.

Sementara Indeks Komposit Nasdaq melaju 26,20 poin (0,53%) ke level 4.968,71.



Sumber: http://finance.detik.com/

Rabu, 01 Juni 2016

Wall Street Lesu

Wall Street Lesu
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup lesu pada perdagangan Selasa. Akibat turunnya saham sektor energi. Dari tiga indeks utama, hanya Nasdaq yang naik.

Data terbaru di AS menunjukkan, pengeluaran konsumen di April menembus rekor tertingginya dalam 6 tahun terakhir. Rumah tangga di AS mulai melakukan pembelian kendaraan.

"Pergerakan datar ini tidak menghasilkan uang," kata Analis, Bucky Hellwig, dilansir dari Reuters, Rabu (1/6/2016).

Pada perdagangan Selasa, INdeks Dow Jones turun 86,09 poin (0,48%) ke 17.787,13. Indeks S&P 500 turun 2,11 poin (0,1%) ke 2,096,95. Sementara indeks Nasdaq naik 14,55 poin (0,29%) ke 4.948,06.

Investor menunggu data-data ekonomi baru yang akan keluar, termasuk data tenaga kerja yang akan keluar pada Jumat ini. Data ini penting untuk bisa menebak apakah suku bunga acuan akan dinaikkan oleh Federal Reserve (The Fed).

Ada 8,2 miliar lembar saham yang ditransaksikan, di atas rata-rata transaksi harian, yaitu 7 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.



Sumber: http://finance.detik.com/

Jumat, 27 Mei 2016

Wall Street 'Istirahat' Setelah 2 Hari Naik

Wall Street Istirahat Setelah 2 Hari Naik
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) turun tipis pada penutupan perdagangan Kamis, setelah 2 hari berturut-turut naik cukup kuat. Saham material dan perbankan turun.

Para investor cukup nyaman dengan ekpektasi kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed), yang rencananya dilakukan Juni.

Dalam 2 hari sebelumnya, Wall Street sudah naik 2%.

"Pelaku pasar melepaskan kakinya dari pedal gas, setelah menghasilkan sejumlah uang, sekarang mereka menunggu data selanjutnya," kata Analis, Phil Blancato, dilansir dari Reuters, Jumat (27/5/2016).

Pada perdagangan Kamis, indeks Dow Jones turun 23,22 poin (0,13%) ke 17.828,29. Indeks S&P 500 turun 0,02% ke 2.090,1. Indeks Nasdaq Composite naik 0,14% ke 4.901,77.

Ada 5,8 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di bawah rata-rata transaksi harian sebanyak 7,2 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 24 Mei 2016

Wall Street Lesu di Awal Pekan

Wall Street Lesu di Awal Pekan
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup negatif pada perdagangan Senin. Kenaikan saham Apple gagal menaikkan bursa saham, karena adanya kekhawatiran soal kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed).

Para investor tengah fokus soal isu kenaikan suku bunga acuan, karena kondisi ekonomi AS dinilai belum cukup baik.

Memang pada pekan lalu, investor dikejutkan oleh hasil rapat The Fed, yang menyatakan suk bunga acuan bisa naik pada Juni ini. Para investor akan memperhatikan pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen, pada Jumat ini.

"Pasar perlu dibawa dengan pelan dan hati-hati ke situasi di mana memungkinkan dilakukannya kenaikan suku bunga acuan, dan itu yang dilakukan oleh The Fed," kata Analis, Tim Ghirskey, dilansir dari Reuters, Selasa (24/5/2016).

Ghriskey mengatakan, suku bunga acuan perlu dinormalisasi, dan The Fed harus bisa menjaga ruang agar suku bunga bisa diturunkan lagi, bila krisis kembali terjadi.

Pada perdagagan Senin, indeks Dow Jones turun 0,05% ke 17.492,93. Indeks S&P 500 turun 0,21% ke 2.048,04. Indeks Nasdaq Composite turun 0,08% ke 4.765,78.

Ada 5,9 miliar lembar saham yang ditransaksikan, di bawah rata-rata transaksi harian, sebanyak 7,2 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Jumat, 20 Mei 2016

The Fed Mau Naikkan Suku Bunga, Wall Street Lesu

The Fed Mau Naikkan Suku Bunga, Wall Street Lesu
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup turun pada perdagangan Kamis. Ini karena kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) pada Juni.

Indeks Dow Jones ditutup turun 91,42 poin (0,52%) ke 17.435,2. Indeks S&P 500 turun 7,61 poin (0,37%) ke 2.040,02. Lalu indeks Nasdaq Composite turun 26,59 poin (0,56%) ke 4.712,53.

Rencana kenaikan suku bunga acuan ini membuat doalr AS menguat, sementara harga minyak dan komoditas lain tertekan. Investor mengalihkan investasinya ke dolar AS.

Pasar keuangan di seluruh dunia melakukan penyesuaian terhadap rencana The Fed tersebut.

"The Fed tampaknya berpikir ekonomi sedikit lebih menguat dibandingkan beberapa analisa pelaku pasar," kata Analis, Bruce McCain, dilansir dariReuters, Jumat (20/5/2016).

Indeks Dow Jones dan S&P 500 menyentuh titik terendahnya dalam 2 bulan terakhir.

Dolar AS menguat 0,3% dari sejumlah mata uang utama di dunia. Bahkan sempat menyentuh tingkat tertingginya sejak akhir Maret. Sementara harga minyak tak bergerak.


Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 19 Mei 2016

Wall Street Datar

Wall Street Datar
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup datar pada perdagangan Rabu, setelah bervolatilitas sepanjang hari. Pergerakan Wall Street dikendalikan oleh saham bank, karena sinyal kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed).
Pejabat dari The Fed mengatakan, kenaikan suku bunga acuan bisa dilakukan Juni, bila data ekonomi menunjukkan penguatan di kuartal kedua, demikian juga inflasi dan tenaga kerja.Sebanyak 34% pelaku pasar saham memprediksi The Fed akan menaikkan bunga acuan di Juni. Jumlah ini naik 15%.
"Ini mengejutkan pasar. Diskusinya mengatakan bisa naik bila ekonomi cukup menguat," kata Analis, Bucky Hellwig, dilansir dari Reuters, Kamis (19/5/2016).
Indeks Dow Jones turun 3,36 poin (0,02%) ke 17.526,62. Indeks S&P 500 naik 0,42 poin (0,02%) ke 2.047,63. Dan indeks Nasdaq Composite naik 23,39 poin (0,5%0 ke 4.739,12.
Transaksi cukup ramai, ada sekitar 8 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di atas rata-rata transaksi harian sebanyak 7,3 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.
 
 
Sumber: http://finance.detik.com/

Rabu, 18 Mei 2016

Wall Street Jatuh 1% Lebih

Wall Street Jatuh 1% Lebih
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup negatif pada perdagangan Selasa. Pelaku pasar memprediksi kenaikan suku bunga acuan baru terjadi jelang akhir tahun.

Kemudian, data barang-barang konsumer di AS menunjukkan kenaikan yang tinggi di April, akibat naiknya harga bensin dan sewa rumah. Inflasi yang mulai naik ini memberikan amunisi untuk menaikkan suku bunga acuan.

Saat ini, sebanyak 58% pelaku pasar di AS memprediksi kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) baru terjadi di November.

"Pasar saham mengambil petunjuk dari data-data yang ada, dan komentar dari beberapa anggota The Fed," kata Analis, Patrick Maldari, dilansir dari Reuters, Rabu (18/5/2016).

Indeks Dow Jones turun 180,73 poin (1,02%) ke 17.519,98. Indeks S&P 500 turun 19,45 poin atau 0,94% ke 2.047,21. Indeks Nasdaq Composite turun 59,73 poin (1,25%) ke 4.715,73.

Ada sekitar 7,5 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di atas rata-rata transaksi harian, sebanyak 7,2 miliar lembar saham.


Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 17 Mei 2016

Warren Buffett Beli Saham Apple, Wall Street Naik 1% Lebih

Warren Buffett Beli Saham Apple, Wall Street Naik 1% Lebih
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup naik hingga 1% lebih pada perdagangan Senin. Didorong oleh kenaikan saham Apple dan energi karena kenaikan harga minyak.

Harga saham Apple naik 3,7%. Ini setelah Berkshire Harthway, perusahaan milik orang terkaya nomor dua di AS, Warren Buffett, dilaporkan membeli saham Apple senilai US$ 1 miliar, atau sekitar Rp 13 triliun.

Kenaikan saham Apple ini mendorong kenaikan 3 indeks utama di Wall Street.

Selain itu, kenaikan juga terjadi pada saham energi, setelah harga minyak naik ke tingkat tertingginya dalam 6 bulan terakhir.

"Dengan harga minyak naik, semua yang berhubungan dengan sektor energi juga ikut naik saat ini," kata Analis, Jason Pride, dilansir dari Reuters, Selasa (17/5/2016).

Pada perdagangan Senin, indeks Dow Jones naik 175,39 poin (1%) ke 17.710,71. Indeks S&P 500 naik 20,05 poin (0,98%) ke 2.066,66. Sementara indeks Nasdaq naik 57,78 poin (1,22%) ke 4.775,46.

Ada sekitar 6,5 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Ini di bawah rata-rata transaksi harian selama 20 hari terakhir, yakni 7,2 miliar lembar saham.


Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 12 Mei 2016

Wall Street Jatuh 1% Lebih

Wall Street Jatuh 1% Lebih
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup turun hingga 1% lebih pada perdagangan Rabu. Ini karena laporan kinerja mengecewakan dari Walt Disney, Macy's, dan Fossil.

Buruknya kinerja tersebut, menimbulkan ketidakpercayaan di sektor konsumer. Indeks saham Dow Jones mengalami penurunan terparah sejak Februari 2016.

Saham Disney turun 4,04%, setelah kinerjanya di bawah ekspektasi pelaku pasar. Sedangkan saham Macy's, perusahaan department store, turun 14,17% atau yang terendah sejak 2011. Saham Fossil turun 34% dan kembali ke tingkat terendahnya sejak 2009 lalu.

"Tidak ada harga yang menguat, tidak ada pendapatan yang tumbuh," kata Analis, Bruce Bittles, dilansir dari Reuters, Kamis (12/5/2016).

Pada perdagangan Rabu, indeks Dow Jones jatuh 1,21% ke 17.711,12 yang merupakan penurunan terendah sejak 11 Februari 2016. Indeks S&P 500 turun 0,96% ke 2.064,46. Lalu indeks Nasdaq Composite turun 1,02% ke 4.760,69.

Ada sekitar 7 miliar lembar saham yang ditransaksikan, di bawah rata-rata transaksi dalam 20 hari terakhir, yakni 7,2 miliar lembar.


Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 10 Mei 2016

Wall Street Lesu

Wall Street Lesu
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) bergerak mixedpada perdagangan Senin. Kenaikan saham kesehatan belum bisa menggairahkan bursa, karena turunnya saham energi.

Penurunan harga minyak 2,8% membuat saham sektor energi turun.

Kemudian, menurunnya kinerja ekspor dan impor China membuat saham sektor material turun. Laporan kinerja perusahaan di kuartal I-2016 belum bisa mendorong bursa saham.

"Musim laporan keuangan kali ini saya beri nilai C atau C-. Secara keseluruhan, kondisi pertumbuhan penjualan masih mengecewakan," kata Analis, Alan Gayle, dilansir dari Reuters, Selasa (10/5/2016).

Pada perdagangan Senin, indeks Dow Jones turun 0,2% ke 17.705,91. Indeks S&P 500 naik tipis 0,08% ke 2.058,69. Sementara indeks Nasdaq naik 0,3% ke 4.750,21.

Saham Krispy Kreme Doughnuts Inc naik cukup tinggi, yaitu 24,32%, setelah adanya berita akuisisi senilai US$ 1,35 miliar.

Kemarin ada 6,8 miliar lembar saham yang ditransaksikan di bursa. Di bawah rata-rata harian sebanyak 7,2 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Rabu, 04 Mei 2016

Wall Street Turun Hingga 1% Lebih

Wall Street Turun Hingga 1% Lebih
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup negatif pada perdagangan Selasa. Akibat melemahnya data ekonomi China dan Eropa, yang menimbulkan kekhawatiran soal kondisi ekonomi global.

Sementara harga minyak juga turun, dan ikut menekan saham-saham sektor energi.

Dilansir dari Reuters, Rabu (4/5/2016), aktivitas pada pabrik-pabrik di China menurun untuk 14 bulan berturut-turut pada April lalu. Disebabkan permintaan yang stagnan. Sementara hasil industri manufaktur di Inggris memperlihatkan penurunan ke tingkat terendahnya dalam 3 tahun terakhir.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) produksi AS turun 2,5% sebagai akiibat dari tingginya produksi di Timur Tengah.

Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones turun 140,25 poin (0,78%) ke 17.750,91. Indeks S&P 500 turun 18,06 poin (0,87%) ke 2.063,37. Indeks Nasdaq turun 54,37 poin (1,13%) ke 4.763,22.

Ada sekitar 7,8 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Ini di atas rata-rata transaksi harian sebanyak 7,1 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Selasa, 03 Mei 2016

Wall Street Cerah di Awal Pekan

Wall Street Cerah di Awal Pekan
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup naik pada perdagangan Senin awal pekan ini. Didorong oleh kenaikan saham sektor keuangan, dan melemahnya dolar.

Indeks Nasdaq mengalami rebound, meski saham Apple masih terus turun. Selain saham sektor keuangan, saham di sektor konsumer juga mengalami kenaikan.

Pleemahan dolar yang terjadi sedikit menghapus kerisauan, soal dampaknya terhadap penjualan perusahaan AS di luar negeri. Karena bila dolar menguat, barang produksi AS menjadi mahal untuk pasar ekspor.

"Sepertinya pelemahan dolar mengubah semuanya hari ini, dan orang-orang kembali membeli saham. Pelemahan dolar membantu perusahaan yang berbisnis di luar negeri," kata Analis, Bucky Hellwig, dilansir dari Reuters, Selasa (3/5/2016).

Pada perdagangan Senin, indeks Dow Jones naik 117,52 poin (0,66%) ke 17.891,16. Indeks S&P 500 naik 16,13 poin (0,78%) ke 2.081,43. Sementara indeks Nasdaq naik 42.24 poin (0,88%) ke 4.817,59.

Ada setiraknya 7,1 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Sama dengan rata-rata transaksi harian dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Jumat, 29 April 2016

Wall Street Turun 1% Lebih

Wall Street Turun 1% Lebih
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) turun cukup dalam pada perdagangan Kamis. Karena Bank of Japan, secara mengejutkan melanjutkan stimulus moneternya untuk merangsang investor. Kemudian ada aksi jual saham Apple oleh miliuner, Carl Icahn.

Pada perdagangan Kamis, indeks S&P 500 turun 19,26 poin (0,92%) menjadi 2.075,89. Indeks Dow Jones turun 208,81 poin (1,16%) ke 17.832,74. Dan indeks Nasdaq Composite turun 57,85 poin (1,19%( ke 4.805,29.

"Ini memperlihatkan bagaimana pentingnya kebijakan bank sentral kepada pasar saham," kata Analis, Jack Ablin, dilansir dari Reuters, Jumat (29/4/2016).

Saham-saham jatuh setelah Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga negatifnya. Bahkan ada laporan, suku bunga negatif bakal lebih dalam lagi.

Kemudian saham Apple, turun lebih dari 4%, setelah Carl Icahn melepas saham Apple miliknya. Ini karena kinerja Apple yang mengecewakan.

Ada sekitar 8,1 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Ini di atas rata-rata transaksi harian, sebanyak 6,9 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Rabu, 27 April 2016

Wall Street Belum Bersemangat

Wall Street Belum Bersemangat
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup datar pada perdagangan Selasa. Ada kenaikan saham sektor energi dan material. Namun dolar AS melemah karena belum bersemangatnya data ekonomi AS.

Departemen Perdagangan AS melaporkan, pembelian barang-barang seperti mobil, komputer, dan alat-alat rumah tangga turun di bawah prediksi pada Maret. Kondisi ini mendorong turunnya dolar AS. Konsumen juga pesimistis dengan kondisi ekonomi dalam jangka pendek.

Sementara Federal Reserve (The Fed) sudah memulai rapat dua harinya, untuk menentukan suku bunga acuan yang diprediksi akan tetap.

"Harga komoditas dan minyak naik, dolar dalam tren melemah. Masih ada ketidakpastian yang temporer. Pelemahan data dan ketidakpastian soal The Fed membuat orang memilih menunggu," kata Analis, Jim Paulsen, dilansir dariReuters, Rabu (27/4/2016).

Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones naik 13,08 poin (0,07%) ke 17.990,2. Indeks S&P 500 naik 3,91 poin (0,19%) ke 2.091,7. Indeks Nasdaq turun 7,48 poin (0,15%) ke 4.888,31.

Ada sekitar 6,5 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di bawah rata-rata transaksi harian sebanyak 6,9 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 21 April 2016

Wall Street Masih Positif

Wall Street Masih Positif
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup positif pada perdagangan Rabu. Didorong oleh kenaikan harga minyak, dan adanya optimisme soal laporan kinerja emiten di kuartal I-2016.

Kenaikan harga minyak, dan dan pergerakan dolar yang mulai lembut, membuat indeks S&P 500 naik perlahan tapi pasti.

Harga minyak Rabu kemarin naik 2%, setelah munculnya laporan bahwa pertumbuhan stok minyak di AS lebih sedikit dari perkiraan.

"Berita baik harus terus muncul, untuk menjaga pasar saham tetap naik," kata Analis, Alan Gayle, dilansir dari Reuters, Kamis (21/4/2016).

Pada perdagangan Rabu, indeks Dow Jones naik 0,24% ke 18.096,27. Indeks S&P 500 naik 0,08% ke 2.102,4. Dan indeks Nasdaq naik 0,16% ke 4.948,13.

Ada 7,5 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di atas rata-rata transaksi harian, sebanyak 6,7 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Rabu, 20 April 2016

Musim Laporan Keuangan, Wall Street Dekati Rekor Baru

Musim Laporan Keuangan, Wall Street Dekati Rekor Baru
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup positif pada perdagangan Selasa. Indeks S&P 500 naik mendekati rekor barunya, didorong oleh kenaikan saham energi dan solidnya laporan keuangan dan Johnson & Johnson.

Saham Chevron dan perusahaan energi lainnya naik, setelah harga minyak naik akibat adanya aksi mogok para pekerja minyak di Kuwait.

Kenaikan harga minyak, dan tanda-tanda pemulihan ekonomi AS, membantu pasar saham naik.

Pelaku pasar memprediksi, perusahaan yang masuk dalam S&P 500 turun labanya sekitar 7,6% di kuartal I-2016, dan pendapatan turun 1,3%.

"Para investor sangat fokus pada pendapatan. Setelah pemangkasan biaya dalam 5 tahun terakhir, saat ini kita akan mulai melihat adanya pertumbuhan pendapatan," kata Analis, Chuck Self, dilansir dari Reuters, Rabu (20/4/2016).

Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones naik 0,27% ke 18.053,6. Indeks S&P 500 naik 0,31% ke 2.100,8. Indeks Nasdaq turun 0,4% ke 4.940,33.

Ada sekitar 7,1 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di atas rata-rata transaksi harian sebanyak 6,7 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Jumat, 15 April 2016

Wall Street Bergerak Datar

Wall Street Bergerak Datar
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa Saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) bergerak datar pada perdagangan Kamis, setelah dua hari sebelumnya naik cukup tinggi. Saham sektor keuangan masih menjadi penggerak.

Saham sejumlah bank menjadi penggerak bursa. Seperti Bank of America yang sahamnya naik 2,5%. Sementara saham Wells Fargo turun 0,5%.

Secara keseluruhan, saham sektor keuangan naik 0,3% kemarin. Ini berarti, 5 hari berturut-turut, saham sektor keuangan naik.

"Pelaku pasar menikmati kenaikan yang kuat, dan saya pikir berita yang keluar hari ini belum begitu kuat untuk mendorong penguatan kembali. Perlu banyak berita baik untuk membuat bursa naik tinggi," kata Analis, Alan Gayle, dilansir dari Reuters, Jumat (15/4/2016).

Pada perdagangan Kamis, indeks Dow Jones naik 18,15 poin (0,1%) ke 17.926,43. Indeks S&P 500 naik 0,36 poin (0,02%) ke 2.082,78. Sementara indeks Nasdaq turun 1,53 poin (0,03%) ke 4.945,89.

Ada sekitar 6,7 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di bawah rata-rata transaksi harian, yaitu 7,1 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/

Kamis, 14 April 2016

Wall Street Lompat 1% Lebih

Wall Street Lompat 1% Lebih
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) naik untuk 2 hari berturut-turut pada perdagangan Rabu. Ini didorong oleh kenaikan saham sektor keuangan, setelah munculnya laporan keuangan JPMorgan untuk kuartal I-2016.

Indeks S&P 500 ditutup di tingkat tertingginya dalam 4 bulan lebih. Indeks Nasdaq ditutup di tingkat tertinggi tahun ini. Sementara Dow Jones menyentuh tingkat tertingginya dalam lebih dari 5 bulan terakhir.

JPMorgan, bank dengan aset terbesar di AS, melaporkan laporan keuangan yang ternyata di atas ekspektasi pasar. Sahamnya naik 4,2%.

"Ada 2 penopang pasar saham, energi dan keuangan. Kemarin, saham sektor energi naik, dan sekarang saham keuangan," kata Analis, Rick Meckler, dilansir dari Reuters, Kamis (14/4/2016).

Pada perdagangan Rabu, indeks Dow jones naik 187,03 poin (1,06%) ke 17.908,28. Indeks S&P 500 naik 20,7 poin (1%) ke 2.082,42. INdeks Nasdaq naik 75,33 poin (1,55%) ke 4.947,42.

Ada sekitar 7,6 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di atas rata-rata harian, sebanyak 7 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.


Sumber: http://finance.detik.com/