Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Anjloknya nilai tukar Rupiah dinilai karena pengaruh ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Fed.
Sebagai informasi, melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (6/3/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat tipis 6 poin ke Rp12.984 per USD dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp12.990 per USD.
"Pelemahan Rupiah ini karena ekspektasi pasar akan kenaikan Fed rate, ini ciptakan kisruh di pasar. Kemudian banyak perusahaan bayar utang, ini temporary kok," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Jumat (6/2/2015).
Kendati demikian, pihaknya mengatakan tidak ada masalah dengan pelemahan tersebut karena Bank Indonesia (BI) tetap mengawasi pergerakan Rupiah.
"BI tetap watch out dan melihat masalah tersebut. Ada faktor internal dan eksternal. Internal kita perbaiki, eksternal BI tetap awasi. Tapi, internal kita oke semua lihat pasar modal juga," tukasnya.
Sumber: http://economy.okezone.com/
0 komentar:
Posting Komentar