Selasa, 04 Agustus 2015

Anjloknya Saham Energi Buat Wall Street Melemah

Traders gather at the post where Alibaba Group Holding Ltd is traded on the floor of the New York Stock Exchange
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin. Hal ini dikarenakan penurunan harga minyak yang menyeret saham-saham di sektor energi serta data industri dari China yang meningkatkan kekhawatiran tentang negara dengan ekonomi terbesar kedua.
Mengutip laman Reuters, Jakarta (4/8/2015), saham energi penurunan terburuk di antara sektor utama S&P. Exxon Mobil (XOM.N) dan Chevron (CVX.N), yang melaporkan hasil yang buruk pada hari Jumat, memimpin kerugian.
Harga minyak jatuh dari kelebihan pasokan dan data melihat melambatnya permintaan di China. Harga minyak mentah berada di jalur untuk kinerja kuartal ketiga terlemah sejak krisis keuangan tahun 2008.
Di Amerika Serikat, belanja konsumen mencatat keuntungan terkecil dalam empat bulan, sedangkan laju pertumbuhan di sektor manufaktur melambat pada bulan Juli.
Aktivitas pabrik China menyusut lebih dari perkiraan semula bulan lalu, sebuah survei menunjukkan. Kekhawatiran tentang ekonomi China menyakiti industri AS serta saham Apple (AAPL.O), yang bergantung pada negara yang untuk sebagian besar penjualan iPhone.
Sebuah laporan dari perusahaan riset pasar Canalys menunjukkan Apple hilang beberapa pangsa pasar smartphone di China pada kuartal kedua. Sahamnya jatuh 2,36 persen, dengan berat yang paling di Nasdaq dan S & P 500.
Saham perusahaan turun di bawah 200-hari rata-rata bergerak harian mereka, tingkat teknis kunci diawasi ketat oleh pedagang, untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.
"Ini adalah kombinasi dari saham energi, maka industri dan sekarang saham teknologi, yang telah bergabung di sisi negatifnya," kata Wall Street berakhir lebih rendah pada Senin karena penurunan harga minyak menyeret saham energi untuk tiga tahun data rendah dan pabrik dari Cina mengangkat kekhawatiran tentang ekonomi dunia terbesar kedua.
Saham energi adalah pecundang terbesar di antara sektor S & P utama. Exxon Mobil (XOM.N) dan Chevron (CVX.N), yang melaporkan hasil yang buruk pada hari Jumat, dipimpin kerugian.
Harga minyak jatuh pada bukti baru tumbuh kelebihan pasokan dan data menyoroti melambatnya permintaan di China. Harga minyak mentah berada di jalur untuk kinerja kuartal ketiga terlemah sejak krisis keuangan tahun 2008. [O / R]

Sumber: http://economy.okezone.com/

0 komentar:

Posting Komentar