Jakarta, PT Rifan Financindo - Bitcoin atau mata uang virtual biasa digunakan untuk bertransaksi di dunia maya. Mulai dari transaksi yang 'bersih' sampai 'kotor' juga bisa dilakukan dengan Bitcoin ini.
Apakah anda masih ingat dengan serangan virus Ransomware WannaCry yang sempat heboh beberapa bulan lalu? Pelaku teror penyebar virus saat itu meminta uang tebusan kepada pemilik komputer yang menjadi korban.
Mereka meminta tebusan sekitar US$ 300 hanya dalam bentuk Bitcoin, tidak dalam mata uang lain. Setiap harinya, pelaku memaksa minta tebusan dengan nilai yang makin tinggi. Jika tidak dipenuhi maka data si korban akan dihapus. Bitcoin digunakan, karena memiliki sistem yang lebih sulit dilacak jika dibandingkan dengan sistem keuangan konvensional.
Di Indonesia, pada 2015 juga ada pemerasan yang meminta bayaran sebanyak 100 Bitcoin. Saat itu, pelaku peledakan bom di Mal Alam Sutera, mengirim email pemerasan kepada manajemen mal yang meminta manajemen mengirimkan uang dalam bentuk Bitcoin.
Dari 100 yang diminta, pihak manajemen hanya mengirimkan 0,25 Bitcoin. Dari sanalah Leopard terlacak dan akhirnya tertangkap oleh pihak Kepolisian.
Selain tebusan, di Belanda, Bitcoin juga pernah digunakan sebagai sarana pencucian uang senilai US$ 22 juta untuk transaksi penjualan narkoba secara online.
Bandar narkoba itu mentransfer uang konvensional ke Bitcoin untuk bertransaksi di marketplace atau situs berbelanja di Dark Web. Bitcoin diklaim lebih mudah digunakan karena pengguna dari belahan dunia mana pun bisa bertransaksi tanpa perlu melewati jaringan bank, sehingga sulit untuk dideteksi.
Mengutip Forbes, Bitcoin biasa digunakan sebagai alternatif pembayaran untuk transaksi underground secara online. Biasanya, Bitcoin digunakan untuk jalur sutra perdagangan gelap seperti perdagangan obat-obatan terlarang.
Bahkan tim Forbes pernah bereksperimen dengan memesan mariyuana atau ganja di sebuah wilayah di California dalam jumlah kecil dan membayar menggunakan Bitcoin.
Selain itu, Bitcoin juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran untuk membeli senjata api. Mengutip guns.com di Pittsburgh sebuah kota bagian Pennsylvania Amerika Serikat menjual senjata api secara online dan menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Di Amerika Serikat (AS), sejumlah toko online yang menyediakan alat bantu seks menerima pembayaran menggunakan Bitcoin. Hal ini karena Bitcoin dinilai lebih mudah dan lebih aman dan privat jika dibandingkan dengan akun bank biasa.
Mengutip spendbitcoins.com, ada sekitar 20 toko online yang terdaftar menjadi penerima alat pembayaran menggunakan Bitcoin.
sumber: detik
Baca juga:
- Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | Rifan Financindo
- PT Rifan Financindo Berjangka Beri Bantuan 20 Unit Tempat Sampah Portable | RifanFinancindo
- Waspada, Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | PT Rifan Financindo
- Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | Rifan Financindo Berjangka
- Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | Rifan Financindo Jakarta
- Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | PT Rifan Berjangka
- Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | Rifan Berjangka Jakarta
- Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT Rifan
- Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | Rifan Berjangka
- Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | Rifan Financindo Axa Tower
- Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | PT Rifan Financindo Berjangka
- RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT Rifan Financindo Axa Tower
- Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | PT Rifan Jakarta
- Bursa Berjangka Dikenalkan di Semarang | PT Rifan Berjangka Jakarta
- Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | Rifan Financindo Axa Jakarta
- Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RifanFinancindoBerjangka
- Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | Rifan Axa
- Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | Rifan
0 komentar:
Posting Komentar