PT Rifan Financindo Berjangka - Pasar saham Asia menunjukkan penguatan signifikan di tengah meningkatnya harapan terhadap tercapainya kesepakatan dagang baru antara negara-negara ekonomi besar. Pelaku pasar menyambut positif tanda-tanda bahwa ketegangan dagang antara Tiongkok dan negara mitra utamanya mereda, sekaligus membuka jalan bagi kerja sama ekonomi lintas kawasan.
Indeks MSCI Asia Pasifik (di luar Jepang) menguat lebih dari 1,2% pada sesi perdagangan terakhir, dipimpin oleh sektor teknologi dan energi. Saham-saham unggulan seperti TSMC, Samsung Electronics, dan PetroChina mencatatkan lonjakan signifikan.
Harapan terhadap kesepakatan dagang terbaru antara Tiongkok dan Amerika Serikat memicu sentimen risk-on di bursa Asia. Pemerintah kedua negara dilaporkan sedang dalam tahap akhir penyusunan memorandum kesepahaman yang mencakup isu perdagangan barang, transfer teknologi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Dampak Langsung terhadap Bursa Asia:
- Shanghai Composite Index naik 1,5%
- Hang Seng Index menguat 1,8% dipicu lonjakan saham properti
- Kospi Korea Selatan terdongkrak 0,9%, dipimpin sektor chip
- Nikkei 225 Jepang naik moderat 0,6%
Meredanya ketegangan dagang berpotensi mendongkrak ekspor dan produksi manufaktur, dua pilar utama pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Tenggara.
Kinerja Sektor Teknologi Menjadi Pendorong Utama
Sektor teknologi memimpin reli saham Asia, didorong oleh ekspektasi peningkatan permintaan chip semikonduktor dan perangkat lunak enterprise. Laporan analis menunjukkan pesanan dari mitra manufaktur global meningkat untuk kuartal ketiga 2025, dengan Taiwan dan Korea Selatan menjadi penerima manfaat utama.
Saham yang mengalami kenaikan signifikan:
Emiten | Negara | Kenaikan Hari Ini |
---|---|---|
TSMC | Taiwan | +3,7% |
Samsung Electronics | Korea Selatan | +2,8% |
Tencent Holdings | Tiongkok | +2,4% |
Sony Corp | Jepang | +1,9% |
Mata Uang Regional Menguat, Tekan Tekanan Inflasi Impor
Penguatan pasar saham turut diiringi dengan apresiasi mata uang regional. Yuan Tiongkok, won Korea, dan yen Jepang mengalami penguatan terhadap dolar AS. Ini memberikan efek positif bagi stabilitas harga domestik serta memperkuat daya beli konsumen.
Nilai Tukar Regional terhadap USD (per 24 Juli 2025):
- Yuan Tiongkok (CNY): 7,05 (+0,3%)
- Won Korea (KRW): 1.285 (+0,4%)
- Yen Jepang (JPY): 153,20 (+0,2%)
Investor Asing Kembali Masuk Bursa Asia
Arus dana asing kembali membanjiri pasar modal Asia, khususnya di negara-negara dengan prospek pertumbuhan kuat dan stabilitas politik relatif baik. Indonesia, India, dan Vietnam mencatat net buy terbesar dalam seminggu terakhir, mempertegas posisi Asia sebagai destinasi investasi yang menarik.
Statistik Dana Asing (20–24 Juli 2025):
Negara | Arus Masuk Bersih (USD Juta) |
---|---|
Indonesia | 325 |
India | 480 |
Vietnam | 210 |
Thailand | 175 |
Proyeksi Jangka Pendek: Momentum Positif Masih Berlanjut
Kami memperkirakan momentum penguatan pasar Asia akan tetap terjaga, didukung oleh kombinasi faktor fundamental dan teknikal:
- Progres negosiasi dagang global
- Pemulihan ekspor dan konsumsi domestik
- Likuiditas tinggi di pasar global
- Stabilitas geopolitik yang relatif kondusif
Namun, investor disarankan tetap memperhatikan potensi risiko eksternal seperti ketidakpastian kebijakan suku bunga AS dan dinamika geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.
PT Rifan Financindo Berjangka - Glh
0 komentar:
Posting Komentar