PT Rifan Financindo Berjangka - Dalam perdagangan global terbaru, harga emas mengalami tekanan dan bertahan di dekat level terendah harian. Meskipun demikian, penurunan harga logam mulia ini terlihat terbatas karena sejumlah faktor fundamental tetap mendukung permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Penguatan dolar AS menjadi pendorong utama pelemahan harga, namun prospek ekonomi makro dan ketidakpastian geopolitik global menjaga permintaan emas tetap solid.
Dolar AS Menguat dan Tekan Harga Emas
Penguatan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang utama mendorong penurunan harga emas. Indeks Dolar AS (DXY) bergerak stabil di atas level 104, mencerminkan permintaan pasar terhadap aset likuid dalam menghadapi potensi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih lama.
Faktor pendukung penguatan dolar:
- Data ekonomi AS yang solid, termasuk penjualan ritel dan tenaga kerja
- Ekspektasi inflasi yang masih tinggi
- Retorika hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve
Akibatnya:
Harga spot emas tergelincir ke area $2.360 per troy ounce, mendekati level support teknikal kunci, dengan pergerakan intraday yang tetap volatile namun terkendali.
Perlindungan Terhadap Penurunan Lebih Lanjut: Permintaan Fisik dan Ketidakpastian Global
Meskipun emas bergerak menurun, investor tetap menahan diri untuk melakukan aksi jual besar-besaran. Ini disebabkan oleh kekhawatiran geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.
Faktor pendukung harga emas tetap stabil:
- Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Laut China Selatan
- Ketidakpastian arah kebijakan moneter global pasca-2025
- Pembelian emas oleh bank sentral negara berkembang seperti Tiongkok dan India
- Permintaan fisik dari sektor perhiasan dan investasi ritel
Tekanan Suku Bunga The Fed Masih Bayangi Sentimen
Pasar terus memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed. Namun, pernyataan dari Gubernur Federal Reserve yang cenderung hawkish menyebabkan ekspektasi pemangkasan suku bunga tertunda ke akhir kuartal IV 2025.
Imbas pada emas:
- Kenaikan yield obligasi AS menurunkan daya tarik emas tanpa imbal hasil
- Tekanan jangka pendek tetap ada
- Investor cenderung wait and see hingga rilis data inflasi terbaru
Analisis Teknikal Harga Emas Hari Ini
Support dan resistance penting:
- Support utama: $2.355 – $2.340 per troy ounce
- Resistance terdekat: $2.370 – $2.385 per troy ounce
Indikator teknikal utama:
- RSI: netral cenderung bearish (level 47)
- MACD: cross negatif, mengindikasikan tekanan jangka pendek
- SMA 50 dan 200: masih menunjukkan tren naik jangka menengah
Perbandingan Kinerja Emas vs Dolar AS
Instrumen | Tren Mingguan | Faktor Penggerak Utama |
---|---|---|
Emas | Sideways - Melemah | Tekanan dari yield dan dolar AS |
Dolar AS (DXY) | Menguat | Data ekonomi kuat, ekspektasi hawkish Fed |
Obligasi AS | Yield naik | Repricing ekspektasi pemangkasan suku bunga |
Strategi Investasi Emas di Tengah Volatilitas Pasar
1. Diversifikasi Portofolio
Investor direkomendasikan tetap memegang porsi logam mulia dalam portofolio jangka menengah-panjang sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan gejolak ekonomi.
2. Trading Jangka Pendek
Pelaku pasar jangka pendek dapat memanfaatkan volatilitas harga emas intraday dengan strategi breakout atau scalping, mengingat range perdagangan relatif sempit.
3. Pantau Data Ekonomi AS
Perhatikan rilis data ekonomi utama seperti:
- CPI dan PCE inflasi
- Non-Farm Payrolls
- Data PDB kuartalan
Prospek Harga Emas: Apakah Akan Pulih atau Lanjut Turun?
Meskipun tekanan dari dolar AS masih kuat, ekspektasi jangka menengah menunjukkan peluang pemulihan harga emas tetap terbuka. Selama ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik masih tinggi, investor cenderung mempertahankan posisi di aset lindung nilai.
Proyeksi harga emas Q3–Q4 2025 (asumsi moderat):
- Skenario optimis: $2.420 – $2.450 per troy ounce
- Skenario moderat: $2.380 – $2.410 per troy ounce
- Skenario pesimis: turun ke $2.320 jika dolar dan yield terus naik
PT Rifan Financindo Berjangka - Glh
0 komentar:
Posting Komentar