Senin, 07 Juli 2025

Reaksi Pasar Energi Global Atas Sanksi Baru Amerika Serikat

 


PT Rifan Financindo Berjangka - Amerika Serikat kembali meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran dengan menjatuhkan sanksi tambahan yang menargetkan jaringan perdagangan minyak yang disebut memiliki kaitan dengan Iran dan kelompok Hezbollah. Langkah ini memicu reaksi luas di pasar energi global dan memperkuat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.


Langkah Terbaru Washington: Sanksi Terhadap Jaringan Minyak Iran

Departemen Keuangan AS melalui Office of Foreign Assets Control (OFAC) secara resmi mengumumkan sanksi terhadap lebih dari 20 entitas dan individu yang terlibat dalam perdagangan minyak Iran. Mereka dituduh memfasilitasi ekspor minyak mentah dan produk petrokimia Iran ke pasar internasional melalui perusahaan-perusahaan bayangan yang berlokasi di berbagai negara seperti Uni Emirat Arab, Hong Kong, China, dan Rusia.

Target utama dalam daftar sanksi:

  • Firman Global Ltd – perusahaan cangkang berbasis Hong Kong
  • Mehdi Group – jaringan distribusi di India dan Oman
  • Fasilitator utama dari Iran's Quds Force
  • Operator pelabuhan bayangan di Fujairah dan Bandar Abbas



Reaksi Pasar Energi Global: Ketegangan Meningkat

Penerapan sanksi baru ini mendorong lonjakan harga minyak mentah global, terutama jenis Brent dan WTI, masing-masing naik sebesar 2,3% dan 1,9% dalam sehari setelah pengumuman. Investor khawatir sanksi ini akan memicu pembalasan dari Iran, termasuk potensi gangguan lalu lintas kapal tanker di Selat Hormuz—jalur vital 30% ekspor minyak dunia.

Data kenaikan harga pasca sanksi:

Jenis MinyakHarga SebelumHarga SetelahKenaikan
Brent$84,10$86,03+2,3%
WTI$79,20$80,70+1,9%

Tanggapan Iran: “Tindakan Ilegal dan Provokatif”

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyebut langkah sanksi terbaru ini sebagai tindakan “provokatif dan ilegal” yang tidak akan menghentikan program ekonomi atau kerja sama strategis negaranya. Teheran mengklaim bahwa langkah ini membuktikan ketidakmampuan AS dalam menyelesaikan perbedaan melalui diplomasi.

Pernyataan Resmi Iran:

“Sanksi ini tidak akan membungkam hak sah Iran untuk menjual minyak dan melanjutkan hubungan ekonomi dengan negara mitra.”

Iran juga disebut-sebut telah memperkuat kerja sama energi dengan China dan Rusia sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi sistem keuangan Barat.


Posisi Internasional: Dukungan dan Kritik

Beberapa negara sekutu AS seperti Inggris, Kanada, dan Australia menyuarakan dukungan terhadap langkah ini sebagai bagian dari strategi membendung pendanaan terorisme. Namun negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Turki mengkritik langkah sepihak tersebut karena dinilai mengganggu stabilitas ekonomi global dan perdagangan energi.

Rangkuman posisi negara-negara utama:

NegaraPosisi Terhadap SanksiAlasan
InggrisMendukungPenegakan hukum internasional
ChinaMenolakMelanggar prinsip kedaulatan
IndiaNetralFokus pada kepentingan energi
RusiaMengecamSanksi dianggap agresif
AustraliaMendukungStabilitas kawasan Timur Tengah

Strategi Iran Menghindari Sanksi: Jaringan Bayangan dan Teknologi Kripto

Iran dikenal telah lama menggunakan jaringan distribusi minyak bayangan dengan rute yang kompleks untuk menghindari deteksi. Negara ini juga menggunakan mata uang kripto seperti Tether dan Bitcoin untuk menghindari sistem SWIFT dan bank konvensional yang terikat sanksi.

Metode utama Iran dalam menghindari sanksi:

  • Mengganti nama kapal tanker dan menonaktifkan AIS (Automatic Identification System)
  • Mengalihkan pengiriman antar kapal di tengah laut (ship-to-ship transfer)
  • Menggunakan mata uang digital untuk transaksi
  • Menggunakan perusahaan cangkang dan proxy negara ketiga

Dampak Terhadap Geopolitik Timur Tengah

Langkah AS ini memperburuk hubungan dengan negara-negara poros Timur seperti Iran, Suriah, dan Lebanon, serta meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional. Ketegangan antara Israel dan Hezbollah juga meningkat, dengan kemungkinan eskalasi militer di perbatasan utara Israel.

Prediksi dampak jangka pendek:

  • Peningkatan serangan udara di Suriah
  • Penutupan sementara pelabuhan-pelabuhan utama di Teluk
  • Percepatan aliansi energi antara Iran, Rusia, dan Tiongkok
  • Penurunan stabilitas politik di Lebanon

Kesimpulan: Eskalasi Ketegangan dan Ketidakpastian Global

Sanksi terbaru AS terhadap Iran dan jaringan minyak yang terkait Hezbollah menjadi babak baru dalam konflik ekonomi dan geopolitik global. Dunia harus menghadapi kenyataan bahwa ketegangan ini dapat memicu dampak sistemik terhadap pasokan energi, stabilitas politik kawasan, serta relasi ekonomi lintas negara.

Langkah ke depan yang perlu diperhatikan:

  • Respons Iran secara militer dan ekonomi
  • Reposisi diplomatik antara AS, China, dan Rusia
  • Potensi lonjakan harga minyak global
  • Efektivitas penegakan sanksi secara internasional

PT Rifan Financindo Berjangka -  Glh

Sumber : News Maker 23 - Indonesia News Portal for Traders

0 komentar:

Posting Komentar