PT. Rifan Financindo Berjangka - Seiring lanskap keuangan
global menghadapi tantangan akibat kekhawatiran pertumbuhan lambat di Amerika
Serikat dan kebijakan ketat Federal Reserve, semua mata tertuju pada Hang Seng
Index, ASX 200, dan Nikkei 225. Indeks-indeks ini baru-baru ini mengalami
fluktuasi signifikan di pasar ekuitas Asia, dan ada banyak yang perlu diurai
dalam kisah yang terus berkembang ini.
Jumat lalu, Hang Seng Index mengakhiri minggu yang bergejolak dengan
positif, ditutup di samping ASX 200 dan Nikkei. Pendorong perubahan ini adalah
kombinasi faktor. Keuntungan industri Cina memicu harapan akan stabilitas
ekonomi yang berlanjut, menggambarkan prospek positif untuk ekonomi Cina.
Baca juga : POLITIK DALAM NEGERI - Djarot PDIP Mengenai Gibran Sebagai Calon Wakil Presiden dengan Prabowo: Penyesalanku
Namun, situasi tetap dinamis dan penuh gejolak. Peristiwa di Timur Tengah
dan harga minyak ada di cakrawala, dan ini bisa berdampak besar pada pasar
global.
Sesi AS Jumat membawa berbagai data. Meskipun ekonomi AS menunjukkan
tanda-tanda ekspansi di kuartal ketiga, ada angka yang mengkhawatirkan terkait
pendapatan tersedia dan inflasi. Dikotomi ini, sebagian, sesuai dengan harapan
kebijakan suku bunga Federal Reserve, menyebabkan yield obligasi Amerika
Serikat 10 tahun turun.
Laporan pendapatan perusahaan AS juga turut berperan. Meta Platforms (META)
melampaui perkiraan pendapatan tetapi memberikan pandangan yang kurang optimis,
mengecewakan investor. Sebaliknya, Amazon.com (AMZN) melampaui perkiraan.
Divergensi ini dirasakan di pasar ekuitas AS, dengan Indeks Komposit Nasdaq
mengalami penurunan 1,76%. Dow dan S&P 500 juga tidak luput, mengakhiri
sesi dengan penurunan sebesar 0,76% dan 1,17%, masing-masing.
Ketidakpastian adalah sentimen yang mendominasi pasar. Dengan harapan
pertumbuhan lambat di Amerika Serikat dan jalur suku bunga yang ketat dari
Federal Reserve, ada angin kencang yang dapat menguji nafsu risiko pasar dalam
beberapa hari mendatang. Kalender ekonomi Asia juga memiliki beberapa entri
yang patut diperhatikan.
Data penjualan ritel Australia sedang berfokus, dengan potensi untuk
mendukung spekulasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Australia (RBA). Namun,
pasar juga harus berurusan dengan laporan keuangan perusahaan. Perusahaan
seperti Bank of China HK (2388), Fortescue Metals (FMG), HSBC (0005),
Mitsubishi Motors Corp (7211), dan Wesfarmers (WES) akan mengungkapkan laporan
keuangannya, yang dapat mempengaruhi sentimen pasar.
PT. Rifan Financindo Berjangka - Glh
0 komentar:
Posting Komentar