Rabu, 04 Mei 2016

8 Blok Migas di RI Tak Laku Dilelang Akibat Harga Minyak Rendah

8 Blok Migas di RI Tak Laku Dilelang Akibat Harga Minyak Rendah
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Pada 10 September 2015, pemerintah menawarkan 2 wilayah kerja (blok) baru migas melalui lelang Penawaran Langsung, yaitu Blok West Berau (Offshore Papua Barat) dan Blok Southwest Bengara (daratan Kalimantan Timur).

Untuk Lelang Penawaran Langsung, Blok Southwest Bengara ditetapkan dengan bagi hasil 70:30 (minyak) dan 65:35 (gas), persyaratannya berupa survei seismik 2D dan bonus tandatangan minimal US$ 1 juta.

Sementara itu untuk Blok West Berau yang berdasarkan kajian sebagai area high risk-mid potential diberikan bagi hasil 65:35 (minyak) dan 60:40 (gas) dengan persyaratan komitmen pasti berupa survei seismik 3D dan 1 sumur eksplorasi dan bonus US$ 1 juta.

Tetapi sampai dengan batas akhir pemasukan lelang penawaran langsung pada 26 Oktober 2015, tidak ada peserta lelang pada Blok West Berau dan Southwest Bengara, meskipun ada peminat yang mengakses data dan Bid Document.

"Untuk kedua wilayah kerja yang ditawarkan ini, berdasarkan respon dari pelaku pasar kepada pemerintah, secara teknikal daerah tersebut masih menarik, namun dengan kondisi pasar saat ini dan salah satunya yaitu faktor terms & conditions yang diberikan, maka proyek ini menjadi kurang ekonomis sehingga belum menarik minat mereka," tutur Wiratmaja dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (4/5/2016).

Selain itu, ada 6 blok baru migas ditawarkan oleh ESDM melalui lelang reguler, yaitu Blok Rupat Labuhan (Offshore Riau & Sumatera Utara), Nibung (Onshore Riau & Jambi), West Asri (Offshore Lampung), Oti (Offshore Kalimantan Timur), North Adang (Offshore Kalimantan Timur), dan Kasuri II (Onshore Papua).

"Untuk lelang regular sampai dengan batas akhir pemasukan dokumen partisipasi pada tanggal 14 Januari 2016, terdapat 2 perusahaan yang memasukkan dokumen partisipasi yaitu Azipac Limited untuk Blok Oti dan PT Agra Energi Indonesia untuk Blok Kasuri II," ujarnya.

Blok Oti ditetapkan dengan bagi hasil 65:35 (minyak) dan 60:40 (gas), persyaratannya berupa G&G dan 1 sumur eksplorasi dan bonus tandatangan minimal US$ 1 juta.

Sementara itu untuk Blok Kasuri II diberikan bagi hasil 65:35 (minyak) dan 60:40 (gas) dengan persyaratan komitmen pasti berupa G&G, akuisisi dan processing seismik 2D 1000 Km dan 1 sumur eksplorasi dan bonus US$ 5 juta.

Untuk Blok Oti dan Kasuri II, Peserta Lelang menyampaikan penawaran di bawah minimum yang dipersyaratkan, sehingga untuk kedua blok ini tidak ada pemenang. Alhasil, 6 blok migas yang ditawarkan melalui lelang reguler juga belum laku sampai sekarang.

"Dengan kondisi harga minyak yang rendah, terms and conditions yang ditawarkan oleh pemerintah belum memenuhi keekonomian para calon peserta lelang tahun 2015, sehingga ada beberapa yang mengundurkan diri," Wiratmaja mengungkapkan.

Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 35/2008 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi, maka Blok Southwest Bengara, West Berau, Rupat Labuhan, Nibung, West Asri, Oti, North Adang, dan Kasuri II menjadi status Available (terbuka).

Pada beberapa wilayah kerja tersebut, setelah dilakukan evaluasi kembali terhadap minat pasar, pemerintah menawarkan kembali melalui lelang reguler tahun 2016 dengan model 'open bid split', yaitu investor dapat menawar split bagi hasil sehingga sesuai dengan keekonomian mereka.



Sumber: http://finance.detik.com/

0 komentar:

Posting Komentar