Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup negatif pada perdagangan Selasa. Akibat melemahnya data ekonomi China dan Eropa, yang menimbulkan kekhawatiran soal kondisi ekonomi global.
Sementara harga minyak juga turun, dan ikut menekan saham-saham sektor energi.
Dilansir dari Reuters, Rabu (4/5/2016), aktivitas pada pabrik-pabrik di China menurun untuk 14 bulan berturut-turut pada April lalu. Disebabkan permintaan yang stagnan. Sementara hasil industri manufaktur di Inggris memperlihatkan penurunan ke tingkat terendahnya dalam 3 tahun terakhir.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) produksi AS turun 2,5% sebagai akiibat dari tingginya produksi di Timur Tengah.
Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones turun 140,25 poin (0,78%) ke 17.750,91. Indeks S&P 500 turun 18,06 poin (0,87%) ke 2.063,37. Indeks Nasdaq turun 54,37 poin (1,13%) ke 4.763,22.
Ada sekitar 7,8 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Ini di atas rata-rata transaksi harian sebanyak 7,1 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.
Sementara harga minyak juga turun, dan ikut menekan saham-saham sektor energi.
Dilansir dari Reuters, Rabu (4/5/2016), aktivitas pada pabrik-pabrik di China menurun untuk 14 bulan berturut-turut pada April lalu. Disebabkan permintaan yang stagnan. Sementara hasil industri manufaktur di Inggris memperlihatkan penurunan ke tingkat terendahnya dalam 3 tahun terakhir.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) produksi AS turun 2,5% sebagai akiibat dari tingginya produksi di Timur Tengah.
Pada perdagangan Selasa, indeks Dow Jones turun 140,25 poin (0,78%) ke 17.750,91. Indeks S&P 500 turun 18,06 poin (0,87%) ke 2.063,37. Indeks Nasdaq turun 54,37 poin (1,13%) ke 4.763,22.
Ada sekitar 7,8 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Ini di atas rata-rata transaksi harian sebanyak 7,1 miliar lembar saham dalam 20 hari terakhir.
Sumber: http://finance.detik.com/
0 komentar:
Posting Komentar