Jumat, 05 Januari 2024

PT Rifan - IHSG Melemah di Tengah Pendekatan 'Wait and See' Terhadap Risalah The Fed

 


PT Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan pada penutupan perdagangan hari Rabu, mencerminkan sikap berhati-hati pelaku pasar yang mengambil pendekatan 'wait and see' terhadap risalah The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed. IHSG mengakhiri sesi dengan penurunan sebesar 44,50 poin atau 0,61%, berada pada posisi 7.279,09. Sementara itu, indeks LQ45 yang mewakili 45 saham unggulan turun sebesar 6,05 poin atau 0,62% ke posisi 973,37.

Analisis dari Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas di Jakarta menyatakan bahwa pasar secara cermat mengevaluasi risalah FOMC, mengantisipasi wawasan terkait kebijakan moneter The Fed terkait suku bunga acuannya. Secara bersamaan, kekhawatiran muncul dari kenaikan imbal hasil (yield) US Treasury 10 tahun yang melampaui 4,0%, memperdalam kecemasan pasar menjelang risalah The Fed. Spekulasi beredar bahwa The Fed mungkin enggan menghentikan upaya melawan inflasi terlalu cepat.

Sebaliknya, Bank Dunia mengeluarkan peringatan kepada negara berkembang terkait utang nasional mereka yang terus meningkat. Laporan Utang Internasional 2023 menyoroti bahaya yang dihadapi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, khususnya yang paling miskin, seiring utang mereka yang terus melonjak.

Baca juga : TIPS AND TRICK - Tips Menghindari Kelelahan Saat Bekerja

IHSG dimulai dengan melemah, mempertahankan wilayah negatifnya sepanjang sesi perdagangan pertama. Pada sesi kedua, IHSG memperpanjang tren penurunan hingga penutupan perdagangan. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menunjukkan kenaikan, dipimpin oleh sektor teknologi dengan kenaikan 0,35%, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang naik masing-masing sebesar 0,19% dan 0,09%. Sebaliknya, sembilan sektor mengalami penurunan, dengan sektor kesehatan mencatat penurunan terbesar sebesar -1,01%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 0,72% dan 0,36%.

Saham-saham yang mencatat penguatan mencakup NZIA, KJEN, KOBX, PSDN, dan WAPO, sementara saham-saham seperti VTNY, MPXL, CASA, DOOH, dan BULL mencatat pelemahan terbesar. Frekuensi perdagangan mencapai 1.255.792 kali transaksi, melibatkan 17,82 miliar lembar saham senilai Rp6,81 triliun. Dari saham yang terdaftar, 262 mengalami kenaikan, 259 mengalami penurunan, dan 249 tetap tidak berubah.

PT Rifan Financindo Berjangka - Glh

0 komentar:

Posting Komentar