Selasa, 30 Januari 2024

PT Rifan - Menganalisis Dampak Rilis Indeks PCE Terhadap Keputusan Investor

 


PT Rifan Financindo Berjangka - Rilis mendatang Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) di Amerika Serikat, yang dijadwalkan pada Jumat ini (26/01), telah menarik perhatian peserta pasar. Analis Ekuitas PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani, menekankan signifikansi memantau indikator ekonomi ini, khususnya peranannya dalam membentuk pandangan inflasi Federal Reserve (The Fed) dan keputusan suku bunga berikutnya.

Para investor diingatkan untuk memperhatikan secara cermat rilis bulanan Indeks PCE, metrik kunci untuk mengukur pengeluaran konsumsi pribadi inti di AS. Dimas menunjukkan bahwa perkiraan konsensus mengantisipasi kenaikan menjadi 0,2 persen dari bulan sebelumnya sebesar 0,1 persen. Indeks ini memiliki kepentingan besar karena memandu The Fed dalam menilai tren inflasi, memengaruhi keputusan kebijakan moneter mereka untuk bulan tersebut.

Melampaui Indeks PCE, Dimas menyarankan titik fokus tambahan untuk para investor. Data ketenagakerjaan mingguan dari AS, yang diharapkan pada Kamis (25/01), menjadi faktor penting. Dengan antisipasi penambahan 200.000 pekerjaan, Dimas menekankan relevansinya dengan kebijakan suku bunga The Fed. Pasar tenaga kerja yang tumbuh menandakan ekonomi yang kuat namun menimbulkan kekhawatiran bagi The Fed terkait pencapaian target inflasi 2 persen pada 2024.

Dalam mencari sinyal pasar optimis, perhatian juga harus diarahkan pada arus modal asing selama minggu ini. Dimas menyoroti bahwa arus modal yang berkelanjutan dapat membuka jalan untuk tren naik yang berlanjut di Bursa Efek Indonesia (BEI), berpotensi mencapai level tertinggi baru dalam beberapa bulan mendatang.

Dimas menyimpulkan dengan memberi saran kepada para investor untuk merencanakan strategi dengan hati-hati berdasarkan indikator penting ini. Aktivitas investor asing baru-baru ini, dengan pembelian bersih sebesar Rp537 miliar dalam seminggu terakhir dan Rp9,19 triliun dalam sebulan terakhir, menunjukkan sentimen positif. Saat pasar merespons kebijakan suku bunga BI, persetujuan anggaran pemerintah AS untuk 2024, dan kembali naiknya hasil Surat Utang AS, investor diharapkan mengadopsi pendekatan proaktif, mempertimbangkan dampak potensialnya pada Bursa Efek Indonesia.

PT Rifan Financindo Berjangka - Glh

0 komentar:

Posting Komentar