Jumat, 03 Januari 2014

Minuman Dingin Sebabkan Obesitas dan Diabetes?


Pernahkah Anda merasa teh yang dingin terasa tak begitu manis dibanding teh biasa? Hal serupa juga dirasakan para peserta penelitian University of Arkansas. Karena itulah, minuman dingin diduga berkaitan dengan meningkatnya risiko obesitas dan diabetes!
Seperti diberitakan Mail Online (28/12/13), para peserta studi University of Arkansas diminta membilas mulut dengan beberapa gelas air yang memiliki suhu berbeda. Lalu, mereka mencicipi cokelat dan keju cheddar.
Ternyata, menurut mereka rasa cokelatnya jadi tak begitu pekat saat mereka membilas mulut dengan air yang hampir beku. Mereka juga jadi kurang menikmati cokelat. Namun, suhu air tak berpengaruh pada seberapa kuat rasa keju yang dicicipi.
Peneliti yakin bahwa minuman dingin memengaruhi rasa dengan mengurangi kepekaan indra pengecap. "Seringnya konsumsi air atau soda dingin dapat mengurangi sensitivitas stimuli pengecap rasa manis, sehingga menyebabkan preferensi makanan yang lebih manis," kata peneliti.
Jadi, orang yang sering meminum minuman dingin akan menyantap makanan yang sangat manis untuk memenuhi seleranya karena lidahnya jadi tak peka. Tingginya asupan makanan manispun sering dikaitkan dengan obesitas dan diabetes.
Bagaimanapun juga, seperti dinyatakan situs My Life Adviser, mencegah obesitas dengan menyingkirkan minuman dingin adalah hal yang masih diragukan. Namun, bisa jadi inilah bagian dari solusinya.
"Jika kita dapat menghindari meneguk minuman manis yang dingin atau mengurangi konsumsinya, maka sesekali meminumnya tak akan jadi masalah besar," tulis situs tersebut.


Sumber :http://food.detik.com/

0 komentar:

Posting Komentar