Jakarta, Rifan Financindo Berjangka - Rupiah terus mengalami tekanan dari dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan, pelemahan Rupiah sempat menyentuh angka Rp13.000 per USD.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan tidak masalah jika Rupiah melemah. Menurut dia, saat ini Rupiah memang sesuai fundamental ekonominya.
"Tadi, Presiden mengundang BI, OJK menanyakan apa masalahnya dari laporan yang ada. Secara umum tidak ada masalah," ungkapnya di Kantor Kemenko, Jakarta, Senin (2/3/2015).
"Fundamental ekonomi cukup bagus, apresiasi foreign direct invesment dan portofolio cukup tinggi, SUN kita yield-nya turun, itu menunjukkan bahwa tidak ada masalah," tambah dia.
Dia menuturkan, Rupiah melemah karena faktor ekonomi Amerika yang cukup baik. "Kalau kita lihat Rupiah terhadap uang lain menguat terhadap euro dan lain-lain kecuali dolar AS, mata uang lain juga mengalami hal yang sama terhadap dolar AS," sebutnya.
Lebih lanjut Sofyan menjelaskan bahwa BI tidak melakukan intervensi terhadap kondisi ekspor yang sedang baik ini. Rupiah yang kompetitif terhadap perdagangan itu bagus, lanjut sofyan, tapi itu bukan wewenang pemerintah.
"Jangan pikir karena Rp13.000 di 1999, saat itu dari Rp2.500 ke Rp13.000, sehingga jadi masalah. Tahun lalu Rp11.900, jadi melemahnya hanya beberapa persen saja dan itu normal. Semua indikator oke," tukasnya.
Sumber: http://http://economy.okezone.com/
0 komentar:
Posting Komentar