Senin, 04 September 2023

PT Rifan - Harga Minyak Naik karena Antisipasi Pemotongan Pasokan OPEC+

 


PT. Rifan Financindo Berjangka - Harga minyak telah naik pada hari Senin, didorong oleh harapan akan pemotongan pasokan tambahan dari negara-negara produsen minyak utama, Rusia dan Arab Saudi. Kenaikan tajam harga minyak ini terjadi di tengah harapan tumbuhnya bahwa Federal Reserve akan menahan diri dari menaikkan suku bunga untuk menghindari meredupkan ekonomi AS.

Dalam perdagangan di Asia, kontrak berjangka Brent crude untuk bulan November mengalami kenaikan minor sebesar 3 sen, mencapai $88,58 per barel pada pukul 03:33 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat untuk bulan Oktober menguat 9 sen, mencapai $85,64 per barel. Kenaikan ini mengikuti tren positif minggu lalu, di mana kedua kontrak mencapai level tertinggi dalam enam bulan terakhir.

Baca Juga : Robert Lewandowski Mengkritik Wasit La Liga dan Permainan Bertahan

Kekuatan utama di balik kenaikan harga minyak ini adalah antisipasi pemotongan pasokan lebih lanjut dari negara-negara produsen minyak utama, khususnya Rusia dan Arab Saudi. Menurut Sugandha Sachdeva, Wakil Presiden Eksekutif dan Strategis Utama di Acme Investment Advisors, harapan ini telah menjadi katalis utama untuk kenaikan harga baru-baru ini.

Meskipun sentimen positif, Sachdeva mencatat bahwa peningkatan stabil dalam produksi minyak AS dapat membatasi kenaikan harga yang signifikan. Namun, pengumuman Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, bahwa Rusia telah sepakat dengan OPEC mengenai parameter pemotongan ekspor yang akan datang, telah meningkatkan optimisme. Rusia sudah bersiap untuk mengurangi ekspor sebesar 300.000 barel per hari pada bulan September, menyusul pemotongan sebesar 500.000 barel per hari pada bulan Agustus, dan Arab Saudi diharapkan akan menjaga pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga Oktober.

Dalam beberapa minggu mendatang, pasar minyak mentah global diperkirakan akan menjadi lebih longgar karena pemeliharaan kilang, meskipun pasokan minyak berjenis "sour" dengan kandungan sulfur yang lebih tinggi diperkirakan akan tetap langka. Selain itu, indikator ekonomi seperti pertumbuhan lapangan kerja di AS dan ekspansi manufaktur yang tak terduga di Tiongkok mempengaruhi sentimen pasar.

Sementara kita menunggu langkah-langkah lebih konkret untuk mendukung sektor properti Tiongkok, yang telah menjadi beban besar bagi ekonomi sejak pandemi, pasar minyak tetap dinamis dan responsif terhadap dinamika pasokan dan permintaan, serta tren ekonomi yang lebih luas.

PT. Rifan Financindo Berjangka - Glh

0 komentar:

Posting Komentar